koma

394 27 2
                                    

Heeseung dan adik adik nya kini sudah sampai dirumah sakit dan langsung pergi ke ruang UGD.

Jungwon yang menangis dan sunoo yang menenangkan nya walau air mata nya juga ikut meluruh, ya dia kakak jadi dia harus kuat.

Heeseung, Jay, Jake, dan sunghoon duduk di kursi tunggu pun menatap ruangan tersebut dengan wajah cemas.

Setelah beberapa jam mereka menunggu, mungkin 2 jam an akhirnya dokter keluar dari ruangan tersebut.

Heeseung langsung berdiri dan menghampiri sang dokter,adek adek nya hanya mengekori di belakangnya.

"Dok gimana keadaan adek saya"tanya heeseung mewakili mereka semua.

"Pasien mengalami kehilangan banyak darah ,luka dikepala nya terkuak parah sehingga mendapat 12 jahitan , sementara luka di kaki dan tangan kanan nya cukup dalam. Untuk keadaan pasien sekarang koma"jelas sang dokter.

"B-boleh di jenguk"tanya jungwon yang diangguki oleh dokter.

Setelah mendapatkan persetujuan dari dokter jungwon langsung masuk ke tempat ni-ki terbaring.

Sementara para Abang abangnya hanya menunggu diluar sambil meneteskan airmata.

Bisa jungwon lihat mata yang indah kini tertutup sempurna seolah ia tidak ingin tau seberapa indah dunia ,tubuh nya lemah terbaring tak berdaya . Sungguh jika jungwon bisa jungwon ingin segera menggantikan posisi ni-ki.

Ia memang pernah bilang bahwa sebaiknya ni-ki tidur daripada membuat ulah ,tapi bukan ini yang jungwon maksud.

Lebih baik dia buat ulah dan berhasil membuat marah semua Abang nya, dari pada tidur lemah di ranjang rumah sakit ini.

Jungwon duduk dan mengusap tangan ni-ki yang tidak di infus.

"Bangun nik..hiks bangun __,gue ijinin  Lo buat ulah deh ga marahin Lo .gue janji hiks tapi Lo harus bangun"



"Luka cambukan ga akan bikin gue meninggal,jadi jangan nangis cuma gara gara gue "

"Walau pun ibu gue kasar ,gue ga bisa bales dia.surga gue di dia"

"Gue bahkan ga bisa bayar setetes darah di dunia ini , pengorbanan seorang ibu untuk ngelahirin anak nya itu ga bisa di bayar dengan apapun"

"Tapi kalau dengan kematian gue bisa balas Budi ,gue siap jadi bunuh gue"

"Gue ga berani nyakitin perempuan karna sama aja gue nyakitin ibu gue,ngecewain perempuan sama aja ngecewain ibu gue . Jadi gue ga mau pacaran karna takut gue bisa nyakitin perasaan nya"

Perkataan ni-ki terus teringat di ingatan jungwon ,mengusap dan mengecup pelan tangan sang adek bontot nya itu.

"G-gue nangis Loh nik ,Lo ga mau marahin gue gitu "percaya lah bahwa jungwon kini tengah menahan tangis ,karna ia tau bahwa sahabat sekaligus adek satu satu nya itu ga suka lihat orang nangis.

Cklekkk

Pintu dibuka dan terlihat sosok Jay dengan mata sebam ,Jay berjalan dan menepuk pundak jungwon.

"Won makan dulu , Ni-ki biar gue yang jaga"titah Jay yang dituruti jungwon.

Jungwon pergi ke luar dengan langkah berat seolah bahwa ketika ia hilang ni-ki sudah ga ada.

Jungwon memang sering melihat ni-ki datang dengan luka yang cukup parah tapi tidak sampai koma.

Apakah dia sudah nyerah ,apakah lelah.

Ya jungwon tau sahabatnya yang paling sok kuat itu akhirnya tumbang seketika ,tapi kenapa waktu ni-ki lelah malah dia yang merasa sesak,

"Gue pergi makan dulu nik,kalau gue udah kesini ko harus bangun ini perintah wajib jadi jangan di bantah.
Lo ga mau dengerin Omelan bang Jay lagi hm?"tidak ada jawaban.

Cukup.

Sudah cukup ia disini apalagi melihat adek kesayangan nya seperti itu ,dia benar benar sakit.

Punggung nya bergetar,kepala menunduk. Sebelum keluar dia berkata "gue harap Lo jangan nyerah sekarang ya nik"

🍃🗿
Sorry for typo
Vote and komen


7 saudara ||  ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang