bimbang

648 38 4
                                    

esok nya sesuai janji dengan sang ibu kandung ni-ki pergi keluar menaiki taksi ia sengaja tidak memakai motor barunya padahal ia baru dibelikan yang baru oleh sang papa.
Ia tak mau kejadian dulu terulang lagi sehingga membuat ia kehabisan darah.

Ia memakai celana hitam dan kaos putih yang ia tutupi dengan Hoodie hitam.

Sesampainya dicafe ia melihat seorang wanita yang seperti terlihat menangis.

"M-mommy"sapa ni-ki.

Wanita itu langsung berdiri dan memeluk ni-ki dengan erat, ni-ki yang mendapat perlakuan itu perlahan membalas pelukan sang ibu.

Selama 15 tahun ia tidak pernah mendapatkan perlakuan lembut dari seorang 'ibu'

"Ini mommy, ini mommy sayang"lirih Irene.

"Hiks mom hiks"runtuh pertahanan ni-ki di depan sang mama.

Setelah tenang dan mulai mengobrol sedikit akhirnya suasana disana tidak terasa canggung.

"Kamu mau ikut mommy kejepang ni-ki?"tanya irene.

Deg.

Ni-ki mematung mendengar kata yang diucapkan oleh sang ibu.

"Tapi mom sodara ni-ki?"tanya ni-ki.

"Heh gapapa ni-ki ga ikut mommy yang penting kita masih bisa ketemu waktu mommy ke indo"

"Jangan nangis oke, mommy tunggu jawaban ni-ki. Mommy pamit"ucap Irene setelah mengecup singkat kening ni-ki.

Ni-ki termenung, ia tidak tau harus menjawab apa. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.

Diperjalanan ni-ki terus melamun sampai sampai ia tidak sadar bahwa sudah sampai dirumah.

"Mas"panggil sopir itu.

"Hah,apa"jawab ni-ki gelagapan.

"Gapapa sih mas, tapi mas nya ga mau turun"

"Oh, makasih ya pak"

Setelah keluar, ia langsung masuk kedalam dengan lesu, ia tidak punya semangat hidup untuk saat ini.

Membuka pintu pelas ternyata tidak ada siapapun.

"DOR"

"Sialan lu won"

"Hehe, maaf. Btw Lo kenapa lewes banget kek nya"tanya jungwon penasaran.

"Gpp"

"Lah cuek banget"ujar jungwon sambil memonyongkan bibirnya ke depan.

"Piqmi puqi"jawab ni-ki langsung ke atas.

"Lah"

Sesampainya dikamar ia merenungkan pikiran nya, ni-ki bingung harus memilih sang ibu atau saudara saudara nya disini.

Setelah berpikir cukup lama akhirnya ia memutuskan untuk memilih saudara saudara nya saja.

Mengambil telpon, berniat untuk menelpon sang mommy.

"Halo mom"

"........."

"Ni-ki pilih saudara ni-ki mom, gapapa kan?"

"........."

"Makasih ya mom"

Setelah mematikan telpon nya, ni-ki langsung kebawah berniat mengobrol dengan para Abang Abang lucnut nya.

"Loh den ni-ki, sana keruang tamu. Ditungguin sama saudara yang lain atuh"ujar pembantu dirumah mereka.

Tanpa menjawab ni-ki langsung pergi keruang tamu. Sesampainya disana ni-ki langsung duduk di sebelah heeseung.

"Gimana Ki, ketemu Lo sama ibu Lo"tanya Jay.

"Ketemu sih bang tapi__"

"Tapi apa"

"Tapi Thoriq umur dua bulan udah haji"

Jungwon yang sudah habis kesabarannya langsung melempar bantal yang tepat disampingnya.
Namun bukannya terkena ni-ki malah terkena heeseung.

"Jungwon"

"Sabar ya mas heeseung"ucap ni-ki dengan nada mengejek.

🍃🗿

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 saudara ||  ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang