Semburat cahaya matahari telah naik memenuhi langit pagi ini. kicauan burung yang berterbangan menemani pagi ini. Embun pagi yang sejuk membuat sebagian mahluk hidup enggang untuk bangun dari tidur nyenyak. Seperti seorang remaja yang masih asik bergulung dibalik selimut tebalnya, karna memang pagi ini benar-benar dingin, hingga ia tak ada niatan untuk beranjak dari selimut tebalnya.
Namun berbeda dengan penghuni mansion yang lain, saat ini mereka ber-enam sudah berada di meja makan untuk memulai sarapan pagi sebelum pergi melakukan aktivitas sehari-hari mereka.
"Dad emang gapapa kita tinggalin bocil di mansion sendiri?" tanya Al.
"Kan ada bodyguard sama maid, jadi dia ga sendiri dong." bukan daddy Ken yang menjawab, melainkan Deff.
"Iya sih, tapi nanti dia ngambek kalo di tinggal. Mana kita ga pamit lagi." ucap Al lagi.
"Kalo dia ngambek nanti sogok pake mintchoco aja, gitu aja susah." balas Vino dengan nada santai.
"Nah betul kata kak Vino. Dia kan maniak mintchoco, jadi kalo ngambek tinggal bujuk pake itu aja." setuju Leo.
"Udah tenang, daddy yakin dia ga akan ngambek kok. Dan lagi juga betul kata Deff kalo dia ga sendiri." ucap daddy Ken.
"Mari makan, dan berhenti lah berbicara di depan makanan! Kalian seperti tak menghargai makanan saja!" tegur Jeff dengan nada dingin. Dan hal itu membuat para saudaranya langsung terdiam dan tak mengeluarkan suara lagi.
Se menyeramkan apapun daddy Ken. Masih ada Jeff yang lebih seram. Jadi para saudara nya tak ada yang berani terhadap dia, walaupun dia hanya anak kedua. Sebab dia sudah di latih sedari kecil untuk meneruskan mafia keluarga nya yang turun temurun.
"Baiklah, Leo pimpin do'a makan." titah daddy Ken. Dan Leo pun segera menuruti nya.
Dan selesai sarapan pagi mereka semua pun segera berangkat menuju tujuan masing-masing. Seperti si kembar JD yang ke kampus, Vino yang ke kantor bersama sang Daddy, dan Al, Leo yang ke sekolah.
❁
"Enghhh"
Suara lenguhan terdengar dari bibir tipis Sky yang berwarna merah mudah, dan matanya pun perlahan terbuka menampik kan sepasang iris mata berwarna amber yang sangat indah. Dan dengan perlahan ia menyesuaikan cahaya matahari yang menyapa retina nya.
"Jam berapa sekarang." guman nya sambil menatap jam yang berada di atas nakas sebelah tempat tidur nya.
"Udah jam 10." lirih nya.
"APA JAM 10!! ASTAGA MENGAPA TAK ADA YANG MEMBANGUN KAN KU UNTUK BERSEKOLAH!!!" teriak membahana dari bibir mungil Sky. Membuat para bodyguard yang berjaga di depan kamar nya segera memasuki kamarnya dengan tidak elite nya.
Brakkkhh
"Ada apa tuan muda?!"
"Apa terjadi sesuatu dengan mu?!" tanya nya kawatir.
"Paman mengapa tak ada yang membangun kan untuk bersekolah! Sekarang sudah jam 10, otomatis aku sudah terlambat. Argghhh kalian semua sungguh menyebalkan. Kalian tau aku ini ingin bersekolah, bukan tinggal di mansion sendirian. Nanti aku akan bosan tau, pokoknya aku keselllll." Sky terus mengomel membuat para bodyguard itu cengo.
"Tuan besar melarang mu untuk bersekolah tuan muda. Dan kami di suruh untuk menjaga mu." ucap bodyguard itu, atau yang kerap di sapa Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Sky [Hiatus]
General Fiction(Silakan difollow terlebih dahulu. Dan selamat membaca) ──────── Dia Narelian Sky, remaja yatim-piatu yang polos dan sedikit lugu. Memiliki jalan hidup yang sedikit pilu, di tinggal untuk selamanya oleh kedua orang tuanya dan terpaksa harus tinggal...