[ Besoknya pukul 18.00 Sore ]
Suasana ruang rawat Sky benar-benar ramai, bagaimana tidak? Teman-teman Al dan Leo datang berkunjung selepas pulang sekolah tadi hingga pukul 6 sore.
Mereka saat ini sedang berebutan untuk menyuapi Sky buah, tak ada yang mau mengalah hingga membuat Sky jengah menatap mereka. Begitu pun dengan Athar dan Rian yang saat ini memandang mereka datar.
Ya, yang berada diruangan Sky hanya Al dkk dan Leo dkk, untuk keluarga Federick yang lain sedang ada keperluan diluar terlebih dahulu.
"Biar gue aja!" -Rion
"Ga! Enak di elo dong, gue nya engga!" -Saka
"Woi! Gue abangnya, jadi gue yang berhak suapin Sky!" -Al
"Ihk gue juga adik nya, Jadi biar gue aja!" -Leo
"Ngalah dong sama aku," -Kai
"Aduh woi ngapa pada berantem sih! Tapi gue juga mau suapin dong," -Radit
"Wah ga bisa nih, gue juga mau suapin Sky kali, bukan cuma lo pada!" -Andra
"Astaghfirullah! Kalian brisik banget woi!! Dari pada ribut mending gue aja yang suapin Sky," -Aslan
"Begini aja deh biar adil, gimana kalo gue aja yang suapin Sky. Kan gue temen sekelas sekaligus teman sebangku Sky nih, jadi ngalah ya," -Reno
Sementara Sky yang kesabarannya sudah diujung batas pun memilih menatap kearah Athar yang memang sedang duduk dipinggiran ranjang pesakitan nya.
Ia menatap memelas sambil meminta tolong pada Athar dan Rian yang menatap nya prihatin. "Kak plis tolongin aku, kuping aku udah panas dengar suara mereka semua," pinta Sky.
Dan Athar pun segera menurut, menyuruh mereka untuk diam. "Kalian diam atau keluar dari sini!!" tekan Athar sambil menatap mereka tajam.
Membuat mereka yang sedang berdebat pun langsung kicep, tak berani mengeluarkan suara barang sekata pun.
"Siapa suruh kek anak kecil berebutan kek gitu, mana gue yang jadi pemenangnya lagi," ungkap Rian yang memang sedang menyuapi Sky buah sedari mereka berdebat tadi.
"Ian/kak Ian!!" lirih mereka sambil menatap tajam pada Rian yang sedang menatap mengejek kearah mereka semua.
"Hahaha," sedangkan Rian sedang tertawa senang melihat mereka yang tak bisa berbuat apa-apa dibawah tatapan tajam Athar.
"Sudah, lebih baik kita pulang agar Sky bisa istirahat dengan tenang," ajak Athar.
"Yaudah yok pulang," setuju mereka semua. Terkecuali Federick bersaudara.
"Kalo gitu kita pulang ya, Al, Leo, Sky." pamit mereka bersamaan.
"Iya, Hati-hati dijalan," jawab mereka.
∘∙∘∙∘∙∘∙∘Seminggu telah berlalu...
Selama seminggu ini Sky fokus untuk pemulihan. Dan dia juga fokus terapi berjalan agar membuat tulang tubuh nya tak kaku akibat koma selama 2 minggu lebih.
Dan selama seminggu ini juga mereka tak pernah absen bergantian untuk menemani Sky dirumah Sakit. Seperti saat ini, daddy Ken yang menemani Sky dirumah sakit.
Dengan dokter yang baru saja selesai memeriksa kondisi Sky, lalu lanjut menjelaskan kondisi nya.
"Kondisi tuan muda Sky sudah sangat baik, dan bengkak di kerongkongan pun sudah sembuh. Tapi ruam merah akibat elerginya masih ada dibagian tertentu, tapi nanti kita akan memberikan salep penghilang bekas luka." jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Sky [Hiatus]
General Fiction(Silakan difollow terlebih dahulu. Dan selamat membaca) ──────── Dia Narelian Sky, remaja yatim-piatu yang polos dan sedikit lugu. Memiliki jalan hidup yang sedikit pilu, di tinggal untuk selamanya oleh kedua orang tuanya dan terpaksa harus tinggal...