Diruangan yang serba putih yang khas dengan aroma obat-obatan, terdapat sekumpulan orang yang sedang mengerumuni remaja yang baru saja tersadar sekitar beberapa menit yang lalu.
Remaja itu menatap bingung kearah mereka, sebab sedari dokter pergi mereka hanya menatap nya intest. Membuat Remaja itu sedikit salah tingkah akibat ditatap seperti itu.
"Kalian semua kenapa? Kok natap Sky terus? Bikin Sky takut aja... " ungkap nya. Sementara mereka pun langsung tersadar dengan tindakan mereka yang menakuti kesayangan mereka.
"Maafin kita, kita hanya terlalu senang karena kamu sudah siuman." ucap daddy Ken. Dan hanya di balas oh-ria oleh Sky.
"Adik, lain kali kalau kamu punya alergi atau apapun yang ga kamu suka bilang ya. Jangan kamu paksakan untuk memakan atau menyukai nya, karna kamu sendiri yang bakal dirugiin disini. Jadi biasakan tolak sesuatu yang memang ga kamu suka, atau bisa." jelas Vino panjang lebar.
"Maaf... Aku cuma ga mau ngecewain daddy yang udah ajak kita makan diluar." sesal Sky sambil menunduk dan memilin ujung selimut yang ia gunakan.
"Betul kata kak Vino, lain kali kamu jangan paksain diri. Ingat juga tentang dirimu mu, jangan hanya memikirkan orang lain." setuju Deff.
Sementara Al dan Leo langsung berhambur kepelukan Sky. Mereka berdua sangat merindukan Sky yang cerewet ini.
Grebbb
"Lo tau cil, semenjak lo koma gue jadi kesepian." guman Al.
"Humm, Aku juga rindu sama kamu. Rindu semua tingkah mu." guman Leo juga. Dan hanya Sky yang dapat mendengar gumanam mereka berdua.
"Aku juga rindu kalian berdua, rindu daddy, rindu kak Vino, rindu kakak Kembar, dan rindu semuanya." ucap Sky lirih, dengan membalas pelukan mereka berdua, walaupun sulit akibat tangan kirinya yang terpasang selang infus.
Dan mereka berdua yang mendengar ucapan lirih Sky pun semakin mengeratkan pelukan nya. Membuat mereka semua yang ada disana menatap mereka haru. Tapi berbeda dengan Sky yang mulai kesusahan nafas akibat pelukan mereka yang semakin erat.
Puk
Puk"A-aku se-sek." ucap Sky. Namun mereka berdua sama sekali tak menghiraukan nya. Hingga Jeff pun menegurnya.
"Kalian berdua lepas kan pelukan nya, ga liat tuh Sky udah sesek." ucap Jeff datar.
Lantas mereka berdua pun melepaskan pelukan tersebut, membuat Sky dapat bernafas lega.
"Hehe sorry, kita terlalu eksaited." ucap mereka berdua cengengesan.
"Huh.. Untung aku ga kehabisan nafas gara-gara kalian berdua." dengus Sky, yang kini berubah mood jadi ngambek.
"Aduh maafin dong cil, janji nanti gue beliin apapun yang lo mau." bujuk Al.
"Maafin Leo juga kakak ku yang tampan, gemes, comel, lucu, Pokoknya paket komplit. Kalau kakak mau maafin Leo, nanti Leo jajanin Lego yang banyak. Tapi pake uang kak Al." bujuk Leo dengan kata-kata manisnya. Namun diakhir justru menunbalkan Al.
"Apaan lo. Pake segala duit gue yang mau lo porotin, padahal duit jajan lo juga banyak. Malah lebih banyak lo." ucap Al tak Terima.
"Sekali-kali bang senengin adek gitu. Kan ga ada rugi nya toh." ucap Leo enteng.
"Iya ga ada rugi di elo, tapi rugi di gue." sinis Al.
"Ihk kok malah berantem sih. Jadi ga ngebujuk aku? Padahal aku udah tergiur loh sama tawaran kalian." potong Sky.
"Yaudah deh gapapa, demi bocil tersayang." ucap Al akhirnya mengalah.
"Nah gitu kan bagus." ucap Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Sky [Hiatus]
General Fiction(Silakan difollow terlebih dahulu. Dan selamat membaca) ──────── Dia Narelian Sky, remaja yatim-piatu yang polos dan sedikit lugu. Memiliki jalan hidup yang sedikit pilu, di tinggal untuk selamanya oleh kedua orang tuanya dan terpaksa harus tinggal...