21 | Koma

570 42 3
                                    

"Pasien mengalami koma. Ketika seseorang koma, mereka tidak sadarkan diri, tidak merespon, dan tidak dapat dibangunkan. Koma adalah keadaan darurat medis dan orang yang koma memerlukan perawatan segera di rumah sakit. Seseorang yang koma masih hidup tetapi sama sekali tidak responsif terhadap dunia di sekitarnya." jelas Dokter Dimas.

Deg

Bagaikan di sambar petir, Federick family langsung jatuh lemas akibat shock saat mengetahui keadaan Sky. Mereka berusaha menolak kenyataan itu. Tidak, kesayangan mereka akan bangun, ya akan bangun. Dan itu pasti!!

"Anda jangan bercanda dokter!! Anak saya ga mungkin koma! Pasti anda salah menganalisa!" tekan daddy Ken.

"Maaf, tapi itu kenyataannya. Dan kami juga tidak bisa mengetahui kapan pasien akan segera sadar. Tapi saya harap anda sekeluarga sering-sering mengajak pasien mengobrol, agar pasien mau bangun dari alam bawa sadar nya." ucap Dokter Dimas.

"Ga! Ga! Dad, itu bohong kan?! Aku salah dengar kan? Iyakan? JAWAB DAD!!" ucap Vino sambil menggeleng kepala brutal.

"Kak hikss.... S-sky." tangis Leo kini telah pecah. Dengan mereka yang menatap kosong pada buntalan kecil yang terbaring Damai di atas brangkar.

Brukhh

"Baby... " lirih daddy Ken, jatuh meluruh ke lantai yang dingin.

"Dad, jangan kaya gini. Nanti kalau Sky tau kalo daddy terus bersedih ia akan marah loh." ucap Deff yang tak tega melihat keadaan kacau sang daddy.

"Adik kamu Deff. Seharusnya, seharusnya daddy ga ajak kalian makan diluar. Ini semua salah daddy. Daddy ga becus jadi ayah Deff, daddy salah." daddy Ken terus bergumam menyalahkan dirinya.

Grebb

"Daddy ga salah. Ini semua sudah takdir dari tuhan, jadi stop salahin diri daddy sendiri. Deff ga bisa liat daddy kaya gini, hati Deff sakit dad. Cukup sekali Deff liat daddy kaya gini gara-gara ditinggal mommy." Deff memeluk erat tubuh sang daddy dengan terisak kecil, ia mengingat kala sang daddy terpuruk seperti ini setelah ditinggal untuk selamanya oleh mommy nya.

"Maaf menganggu anda sekalian. Tapi pasien akan segera di pindahkan keruang ICU, agar kami dapat memantau kondisi nya." potong Dokter Dimas.

"Silakan kalian urus perpindahan nya." jawab Jeff.

"Iya, kalo gitu saya pamit undur diri." lanjut Dokter Dimas.

"Hm"

∘∙∘∙∘∙∘

Ini sudah seminggu semenjak Sky dinyatakan koma, dan Federick dkk juga silih berganti untuk menjaga Sky yang masih tertidur Damai.

Mereka juga senantiasa mengajak Sky berbicara, walaupun mereka tak mendapatkan respon sama sekali. Seperti saat ini, Jeff yang sedang berjaga diruangan Sky. dengan alat bantu pernapasan yang tertancap dtenggorokannya, Guna menunjang kehidupan nya selama seminggu ini.

"Dek, kapan mau bangun hm? Kamu ga kasian sama yang lain? Mereka setiap hari akan menangis ketika mengingat kamu belum kunjung sadar. Apa disana kamu bahagia? Sehingga tidak ada keinginan untuk bangun?"

"Dek, kakak rindu sama kamu. Rindu senyum cerah mu, rindu rengekan mu, rindu tawa renyah mu, dan rindu semua tentang kamu. Tidak, bukan hanya kakak, tapi kita semua rindu sama kamu. Jadi ayo bangun yuk, udahan tidur nya. Emang kamu ga cape apa tidur mulu." Jeff terus berceloteh, walaupun ia tak mendapatkan respon yang dia inginkan.

Ia menatap sendu kearah Sky, berharap jika ia akan segera sadar seperti sediakala. Memikirkan itu saja sudah membuat nya tersenyum. Tapi apalah daya nya, Sky masih betah dengan tidur panjangnya.

Baby Sky [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang