Pria tampan itu menatap wajah polos ahyeon yang tertidur dengan perasaan geram.
"Dasar gadis nakal! Kamu akan menerima hukumanmu nanti." seringai chiqi.
Diangkatnya tubuh ahyeon dengan mudah lalu segera berteleportasi ke kerajaan.
Dibaringkannya ahyeon dengan hati-hati di atas tempat tidur agar gadis cantik itu tidak terusik.
"Apa yang kamu lakukan? Kamu kelihatan sangat lelah? Apa kamu kelelahan karena kabur tadi? Tapi usaha kabur kamu hanya sia-sia, sayangku." gumamnya seraya membelai permukaan wajah ahyeon lembut.
"Kamu benar-benar sempurna." Seulas senyum muncul di bibir merahnya.
Chiqi ikut membaringkan tubuhnya disamping ahyeon. Laki-laki itu membawa tubuh ahyeon ke dalam pelukannya. Terasa begitu mungil di dalam dekapannya.
"Kamu terasa begitu mungil di dalam pelukanku, sayang. Tapi aku suka itu."
Chiqi lagi-lagi tersenyum sendiri. Ia membelit tubuh ahyeon layaknya ular.
Membenamkan wajahnya di area leher ahyeon. Aroma darah gadis itu sangat menggoda penciumannya hingga pada akhirnya pria itu tidak dapat menahan diri, digigitnya leher ahyeon dan menghisap darah gadis itu dengan rakus tanpa mempedulikan ahyeon yang tidak nyaman dalam tidurnya.
"Manu~" gumaman ahyeon semakin membuat chiqi kalap, ia cemburu gadis nya memanggil nama laki-laki lain. Entah nama siapa itu. Dan entah apa posisi pemilik nama tersebut di dalam hati matenya.
Chiqi terus menyesap darah yang terasa manis di lidahnya dengan rakus.
"Ini lah hukumanmu karena berani kabur dariku, sayang. Tapi kamu akan menerima hukumanmu lagi saat kamu sadar." bisik chiqi. Yg Berhenti menghisap darah ahyeon karena merasa puas.
_
_
_Ahyeon membuka matanya secara perlahan-lahan akibat gangguan dari cahaya yang terasa menusuk matanya. Matanya mengerjap-ngerjap dengan lucu.
Hendak bangun namun tangan besar dan kekar seseorang menghentikan kegiatannya. Matanya membulat kaget saat sadar bahwa yang berada disampingnya adalah chiqi. Belum lagi ekspresi pria itu, terlihat menyeringai hingga ahyeon semakin bergidik ngeri jadinya.
"Pagi, sayang." sapanya disusul kecupan singkat di bibir ahyeon.
Gadis cantik itu menegang kaku kala teringat dengan ancaman yang diberikan chiqi kemarin.
"Kenapa tubuhmu menegang, hmm?" tanya chiqi sok polos. Padahal dia tahu bahwa ahyeon merasa tegang akibat ancamannya kemarin.
Ahyeon meneguk salivanya dengan kasar.
"Hah? E-Enggak kok. Ehm, lepasin aku. Aku mau mandi dulu." katanya berusaha kabur
"Gak! Sebelum aku menghukummu." Ucap Chiqi menyeringai lagi.
"Hukuman apa sih? Kamu ngelantur? Emang kamu pikir aku ini siswa yang melanggar aturan sekolah hingga harus di hukum segala?" sungut ahyeon.
"KYAAAAA!!" pekik ahyeon kaget saat chiqi membawa tubuhnya ke atas tubuh pria itu sendiri.
"Yakkk!! Lepasin!!" Ahyeon berusaha berontak. Namun chiqi mengunci pergerakannya hingga ahyeon terdiam kaku di atas tubuh chiqi.
"Sekarang waktunya hukumanmu, sayang."
Ahyeon menutup mata, tak berani menatap wajah chiqi yang terlihat menyeramkan di matanya. Chiqi membalikkan posisi mereka. Ahyeon lah sekarang yang berada di bawah kungkungan tubuhnya.
"Buka matamu sayang ." bisik chiqi tepat di telinga ahyeon. Gadis tersebut menggeliat kegelian saat chiqi menggigit cuping telinganya. Alisnya mengerut tidak suka.
"Ih, jangan gigit. Geli!" protesnya.
"Buka matamu!" Ahyeon membuka matanya kesal. Matanya langsung bertubrukan dengan mata gelap chiqi.
"Kamu tau kan apa salahmu?" Ahyeon diam.
"Kesalahmu adalah kabur dari tempat ini."
Ahyeon masih diam.
"Aku tidak suka kamu melawanku." Ahyeon diam tak bergeming.
"Kenapa kamu diam?!"
Ahyeon melongos ke arah lain. Malas meladeni chiqi yg mengintimidasinya. Chiqi mencengkram dagu ahyeon dan memaksa si cantik menatapnya.
"Jangan pernah mengalihkan pandangmu ke arah lain saat kita sedang berbicara, sayang. Aku tidak suka." geramnya.
Ahyeon menepis tangan chiqi kasar.
"HEI MEMANGNYA LO SIAPA SIH? LO ITU ORANG BARU YANG TIBA-TIBA DATANG DALAM HIDUP GUE. DAN LO MENGATUR-NGATUR GUE SESUKA HATI LO. GUE NGGAK SUKA!" katanya penuh emosi. Ia tidak suka chiqi
mengintimidasinya.Ia juga tidak suka menjadi sosok yang lemah. Tapi.. Chiqi membuatnya merasa terintimidasi. Dan dia tidak suka perasaan itu!
Pria yang menindih ahyeon menggertakkan giginya marah. Matanya berkilat marah.
"Aku tidak suka kamu bicara tidak sopan begitu kepadaku." marahnya dan langsung mencium bibir ahyeon dengan kasar. Tidak memedulikan ahyeon yang memberontak.
Chiqi memagut bibir ahyeon dengan kasar. Tangannya dengan sigap menangkap pergelangan tangan ahyeon yang berusaha mendorongnya. Kakinya menghimpit kaki gadis itu.
"Mpphhttt---"
Ahyeon kesal karena tidak bisa melawan kekuatan chiqi. Bisa saja dia menggunakan kekuatannya tapi ia takut jati dirinya terbongkar. Semakin lama, ciuman chiqi semakin kasar. Bahkan bibir ahyeon terasa perih.
Air mata mengalir begitu saja dipipinya. Namun chiqi tidak peduli melihat air mata ahyeon , tidak maksudnya chiqi berusaha untuk tidak peduli. Ia hanya ingin membuat ahyeon menurut kepadanya.
Ide briliant tiba-tiba menghampiri otak ahyeon. Ia berusaha mengeluarkan kekuatan anginnya. Dan..
BRAKKK!
Ciuman kasar itu terlepas karena chiqi terkejut akibat jendela kamar yang terbuka dengan sendirinya lalu kembali tertutup hingga menimbulkan suara yang nyaring.
Ahyeon mendorong chiqi kuat.
"JAHAT!!! GUE BENCI LO!!!" jeritnya marah lalu berlari keluar kamar dengan air mata yang bercucuran.
"ARGHH!!"
"Aku gak maksud gitu, sayang. Aku hanya ingin membuatmu menuruti" ucap chiqi frustasi.
Chiqi mengacak-ngacak rambutnya kesal. Ia merutuki dirinya sendiri yang membuat ahyeon benci pada dirinya.
Hal kecil seperti ini saja sudah membuat ahyeon membencinya, bagaimana kalau chiqi benar-benar menghisap darahnya?.
Mungkin saja ahyeon tak sudi lagi melihat wajahnya. Untung saja ia menghisap darah ahyeon sewaktu gadis itu tidur.
_
_Di lain tempat. Ahyeon menangis di bawah sebuah batang pohon yang lumayan besar, sembari menenggelamkan wajahnya di lutut. Ia merasa sedih, kesal, dan marah. Chiqi menculiknya.
Chiqi menciumnya. Ia bahkan tidak punya perasaan pada chiqi. Dan chiqi mencium dirinya seenak jidatnya saja. Ahyeon merasa dilecehkan. Ia tidak sudi dirinya dicium oleh orang yang tidak dicintainya-chiqi.
Ya, walaupun perlu dia akui. Ada semacam perasaan asing yang menelusup ke relung jiwanya tapi ia yakin itu bukan cinta. Itu hanya
perasaan asing yang tidak ia mengerti. Lagipula hatinya sudah mempunyai pemilik. Namun sayang pemilik hatinya itu...ah sudahlah."Sialan!" lirihnya sembari meninju tanah berulang kali dengan kepalan tangannya.
"Gue mau pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
The vampire prince and his soul mate(BXG)(Chiyeon) END
Vampire300 tahun yang lalu terjadi lah pertempuran sengit antara bangsa Vampire dan bangsa Werewolf. "Kamu adalah mateku." "APA" "Kamu adalah mateku. Pasangan yang telah ditentukan oleh tuhan. You are my mate." "Ini gk bisa dipercaya" "Terserah kamu saja...