Epilog End

358 18 0
                                    

Ahyeon mengelus perutnya yang telah membuncit dengan senyuman manis yang dapat menular ke orang lain. Semenjak kehadiran buah hatinya, ia merasa kebahagiaannya semakin lengkap. Dan dia sangat berharap anaknya bisa lahir dengan selamat nantinya. Tidak peduli jenis kelamin anaknya apa, yang terpenting anaknya lahir dengan sehat dan sempurna tanpa kekurangan apa pun.

Tanpa ia sadari, seorang pria tampan berjalan menghampirinya dengan membawa segelas susu bumil berwarna coklat. Senyuman yang dia keluarkan menular ke pria tersebut. Pria yang tak lain chiqi tersebut duduk di sampingnya seraya meletakkan susu bumil di atas meja.

"Kenapa senyum-senyum sendiri, sayang??" celetuknya seraya mengelus puncak kepala ahyeon lembut.

"Hehe, aku sangat senang dengan kehadiran anak kita. Aku pun sudah tidak sabar untuk melihat nya di dunia, Pasti sangat menyenangkan bisa bertemu langsung dengan nya. Mendekap mereka, menyusui, dan merawat mereka sebisaku. Aku tidak akan pernah membiarkan anak kita kekurangan satu pun."

"Begitu pun denganku, sayang."

Chiqi terlihat menunduk, tepat di depan perut ahyeon yang sudah sangat buncit.

"Kamu baik-baik ya di dalam sana, sebulan lagi kamu akan bertemu dengan daddy di dunia. Apakah kamu juga senang seperti daddymu ini, hm??"

Ahyeon terkikik sembari mengelus kepala chiqi.

"Dia pasti senang bisa bertemu daddy tampannya yang selalu siap siaga. Dia juga akan merasa sebagai anak yang paling beruntung di muka bumi ini."

Chiqi kembali ke posisi semula, menangkup wajah cantik ahyeon dengan tangan besarnya. Menatap wanita cantik itu dengan begitu intens.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu? Apa ada yang salah denganku??"

Chiqi menggeleng seraya terkekeh, mengusap pipi ahyeon yang berisi dengan tangan kanannya.

"Tidak ada yang salah denganmu. Aku hanya ingin melihat wajah cantik istriku dan merekamnya di dalam ingatanku."

"Chiqi mah ngegembel mulu dari dulu."

"Ngegombal bukan ngegembel, sayang."

"Ya, ya. Intinya itu."

Chiqi mengecup kilat bibir ahyeon gemas.

"Makasih telah menerima diriku apa adanya, sayang. Karena dirimu, aku bisa merasakan kebahagiaan ini. Jika bukan karena dirimu, aku tidak akan pernah merasa bahagia dengan hidupku."

Ahyeon mengalungkan tangannya ke leher chiqi, memberikan pria itu senyuman terbaiknya.

"Makasih juga udah sabar dalam menghadapi diriku."

Mereka saling bertatapan penuh arti sebelum tatapan mereka terputuskan oleh chiqi yang menyerang bibir ahyeon dengan lembut, mencurahkan semua perasaan yang dirasakannya lewat sana.

Ahyeon juga ikut membalas tak kalah lembut untuk mengungkapkan perasaannya yang menggebu- gebu. Mereka terus berciuman sampai tidak menyadari Rora dan asa menatap mereka dengan tatapan tak percaya.

"Dasar suami istri yang tidak tahu tempat. Mereka selalu saja berciuman di mana pun." celetuk Rora.

Asa terkekeh dan membopong tubuh Rora ala bridal style.

"Biarin aja mereka, sayang. Yang terpenting aku ingin jatah lagi."

Seringainya mesum hingga Rora yang berada di dalam gendongannya melotot kesal.

Pada akhirnya semua mendapatkan kebahagiaan masing- masing. Si pangeran vampir yang dingin dengan takdir hidupnya, ahyeon. Dan sahabat pangeran dingin dengan sahabat ahyeon (Rora).

Perjalanan hidup mereka memang masih panjang tapi apa pun yang terjadi nantinya, mereka akan tetap bersama dan menghadapi masalah yang ada.

Tidak hanya mereka yang hidup bahagia tapi juga seisi istana dan rakyat. Hidup nyaman dan tentram tanpa adanya gangguan dari kaum werewolf seperti yang sudah-sudah.

Hal tersebut karena anak pemimpin werewolf bertemu dengan matenya yang tak lain adalah manu. Ya, manu. Mantan kekasih ahyeon.

Karena menikah dengan anak satu-satunya pemimpin kaum werewolf, otomatis kekuasaan berada di tangan pria itu. Setelah menikah dia lah yang memimpin kerajaannya dan mewanti-wanti kaum werewolf untuk tidak bermusuhan lagi dengan kaum vampir.

Dengan mencetuskan peraturan baru bahwasanya "Kaum Werewolf dan Kaum Vampir harus hidup berdampingan dan saling bahu membahu. Perdamaian lebih indah daripada permusuhan yang tidak berujung.

Ya, begitu lah kisah mereka di dunia immortal. Dunia yang tidak pernah dipercayai oleh manusia dan hanya dianggap sebagai karangan para penulis yang memiliki tingkat imajinasi yang tinggi.

-Ending-

The vampire prince and his soul mate(BXG)(Chiyeon) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang