"Chiqi, bangunn.." rengek ahyeon sembari mengguncang tubuh suaminya pelan.
"Bangunn, bantu aku."
Namun, guncangannya berganti dengan ciuman bertubi-tubi yang ia layangkan ke bibir chiqi kala pria itu tak kunjung bangun.
"Bangun."
"Ada apa, sayang?? Kenapa kamu bangunin aku? Ini masih malam. Tidur lagi ya."
Chiqi menarik tubuh ahyeon ke dalam dekapannya dan melilitkan kakinya ke tubuh ahyeon sampai wanita itu sulit bergerak.
"Chiqi. Bangun dong. Aku mau mie ayam. Beliin."
Pria yang tadinya menyembunyikan wajahnya di leher ahyeon segera mendongak, menatap wajah cantik istrinya tersebut dengan tatapan sayu akibat masih mengantuk.
"Kamu lapar?"
"Iya. Makanya cariin makanan di luar."
"Kenapa gak minta pelayan aja yang buatin, sayang?? Ini sudah malam loh. Gak akan ada toko yang buka."
"Pasti ada Pokoknya kamu beliin aku mie ayam sekarang juga. Kalau kamu gak beliin, aku ngambek sama kamu."
"Jangan dong, sayang." selanya cepat.
"Makanya beliin aku sekarang. Langsung pergi aja ya. Kembali juga dengan cepat. Aku sudah sangat lapar."
Mengelus pipi ahyeon lembut dan menatap penuh perhatian.
"Karena kamu sudah sangat lapar, mending aku buatin aja ya???"
Ahyeon tampak berpikir dengan wajah menggemaskannya.
"Gimana? Aku aja yang buatin? Dijamin enak kok. Tinggal bilang kamu mau makan apa asal jangan mie ayam karena proses pembuatannya lama, nanti kamu mati kelaparan."
"Hmm, ya udah deh. Aku mau mie pedas aja deh."
Karena tidak ingin istrinya berubah pikiran, chiqi mengiyakan saja.
"Kamu ikut denganku ke dapur atau menunggu di sini?"
"Ikut dong. Tapi gendong."
rajuknya seraya menyodorkan kedua tangannya manja. Chiqi dibuat semakin gemas oleh tingkah istrinya tersebut. Digendongnya tubuh ahyeon dengan mudah, menunduk, mencuri kecupan di bibir sexy istri nya, dan melanjutkan jalannya ke dapur. Ahyeon sendiri hanya mengeratkan pegangannya di bahu chiqi seraya menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu.
Di dapur, chiqi menurunkan ahyeon dengan hati-hati di atas meja.
"Tunggu di sini, aku akan memasak sebentar."
"Aku ikut masaknya." cenginya.
"Gak. Kamu tunggu di sini, oke?"
Mengelus puncak kepala ahyeon dan mengecupnya singkat. Pria itu tersenyum gemas kala istrinya terdiam dengan mata yang mengerjap- ngerjap. Menjawil hidung mancung istrinya sekilas dan mulai fokus memasak.
Setelah tersadar dari acara keterpakuannya, wanita cantik itu turun dari atas meja dan berjalan mendekat ke chiqi yang sibuk memasak mie dengan mengendap-ngendap. Kala sampai di sana, langsung saja dia peluk dengan erat tubuh kekar chiqi sampai yang dipeluk merasa terlonjak kaget.
"Sudah kubilang kan, dear?? Kamu duduk aja di sana."
"Gak mau. Aku maunya meluk kamu."
"Kenapa kamu jadi manja gini sih, sayang? Kamu kesambet apaan?"
"Ih, dasar chiqi jahat."
Ahyeon hendak melepaskan pelukannya tapi tertahan oleh cekalan tangan chiqi. Pria itu mengenggam kedua tangan ahyeon dan mengelusnya lembut.
"Aku hanya heran dengan tingkahmu yang sekarang ini. Biasanya kamu anti banget kalau dekat-dekatan sama aku." kikiknya.
"Kapan aku anti dekat-dekatan sana kamu? Malah aku sangat senang bisa dekat sama kamu terus." sahutnya polos.
Chiqi terkekeh dan mengelus tangan ahyeon lagi, tangannya yang satu lagi dia gunakan untuk membuat mie pedas permintaan ahyeon. Tapi yang dibuatkannya tidak akan pedas-pedas banget. Takut ahyeon nya sakit perut.
"Eh, chiqi. Aku mau nasi goreng aja deh ya."
Celetukan ahyeon tersebut berhasil membuat chiqi yang telah selesai memasak mie pedas terkejut. Baru saja dia selesai dan senang akan bisa tidur lagi, tapi kenapa istrinya malah meminta menu yang lain?
"Kenapa tidak dari tadi saja sih kamu mintanya, sayang. Aku sudah memasakanmu ini, jadi makan saja yang ini."
Chiqi melepaskan pelukan ahyeon darinya dan berbalik, guna menatap istrinya.
"Tapi aku udah gak pengen makan mie pedas. Aku pengennya nasi goreng. Kalau kamu gak mau buatin aku gapapa kok, aku gak usah makan aja." jawab ahyeon dengan mata yang berkaca-kaca sampai chiqi dilanda rasa bersalah.
"Iya deh. Aku buatin nasi gorengnya. Jangan nangis, aku gak suka lihat kamu nangis."
Ahyeon mengerucutkan bibirnya.
"Dih, siapa yang nangis?"
Meski mulutnya berkata demikian, air mata malah berjatuhan di pipinya sehingga chiqi semakin merasa kalut dan segera menenangkan.
_
_Ahyeon membuka tirai hingga cahaya matahari langsung masuk ke dalam kamar, membuat tidur chiqi terganggu. Dia yang awalnya menghadap ke arah jendela langsung membalikkan badan, membelakangi cahaya matahari.
Wanita cantik yang melihat hal tersebut berdecak kesal. Sia-sia saja dia membuka tirai kalau suaminya itu tidak kunjung bangun.
Berjalan mendekat dan menindih chiqi di bawah kungkungan tubuhnya. Dikecupnya bibir vampire itu sekilas dan menggesek-gesekkan hidungnya dengan manja. Karena chiqi tak kunjung bangun.
akhirnya ahyeon beranjak dari tubuh pria itu dan berlalu ke kamar mandi. Tersenyum nista seraya mengisi air kran ke dalam gelas. Kembali berjalan ke kamar dengan langkah lebar. Senyuman nistanya semakin menjadi melihat wajah polos chiqi yang sedang tertidur pulas.
"ALVIII!!! BANJIRRRRRRR!!!!" teriaknya keras dan mengguyur wajah chiqi dengan air yang dibawanya.
"SAYANG!! DIMANA KAMU?? KAMU GAK ΚΕΝΑΡΑ-ΝΑΡA KAN?!" tanya chiqi tak kalah keras. Pria itu, bukannya menghawatirkan keadaannya, malah
menghawatirkan keadaan istrinya. Segitu cintanya ia ke ahyeon."Hahaa. Aku baik-baik saja. Dan tidak ada banjir sama sekali." kikiknya hingga chiqi terdiam dengan tatapan yang tidak bisa di artikan ke arahnya.
Ahyeon hendak kabur tapi tertahan akibat cekalan tangan chiqi. Alhasil, wanita cantik itu jatuh ke atas tubuh chiqi. Kemudian chiqi membalikkan posisi tubuh mereka hingga ahyeon yang menjadi di bawah. Wanita cantik itu terlihat tidak berkutik kala chiqi menatapnya dengan intens.
CUPPP
Matanya terpejam kala merasakan ciuman chiqi di bibirnya.
"Ini hukuman untuk istri yang nakal." bisik chiqi tepat di depan bibirnya.
Kembali menciumi bibir istrinya dengan panas dan menuntut seraya membuka piyama tidur istrinya. Selanjutnya, kalian tahu sendiri lah apa yang terjadi di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The vampire prince and his soul mate(BXG)(Chiyeon) END
Vampiros300 tahun yang lalu terjadi lah pertempuran sengit antara bangsa Vampire dan bangsa Werewolf. "Kamu adalah mateku." "APA" "Kamu adalah mateku. Pasangan yang telah ditentukan oleh tuhan. You are my mate." "Ini gk bisa dipercaya" "Terserah kamu saja...