Seharian ini sepasang pengantin itu menghabiskan waktu bersama di dalam kamar. Mulai dari mengobrol banyak hal, nobar horor, jujur-jujuran, sampai berdebat tentang konspirasi-konspirasi di dunia.
Kini, mereka tampak bersantai di sofa dengan ahyeon yang menidurkan kepalanya di atas paha chiqi sementara pria itu sendiri terlihat sibuk dengan hpnya seraya mengelus puncak kepala istri cantiknya dengan tangan yang menganggur.
Tiba-tiba saja kegiatan stalking ahyeon terhenti kala chiqi menyodorkan ponsel ke arahnya. Dia mendongak, menatap pria itu dengan tatapan kesal.
"Ganggu aja kamu!"
"Sayang, lihat deh. Lucu banget, kan?" tanya chiqi tak peduli dengan protesan istri cantiknya.
"Iya, lucu." Menjawab jujur,
karena memang foto bayi perempuan yang terpampang di layar hp chiqi memang begitu lucu.
"Kamu gak pengen punya anak kayak gini?"
"Pengen sih."
"Ya udah. Ayok buat!!"
Ahyeon menghela nafas.
"Kenapa sih kamu jadi aneh gini?"
"Aneh gimana, sayang?" Chiqi melongo tak paham.
"Ya, pokoknya aneh! Sangat berbeda dengan chiqi yang biasanya."
"Hehe."
"Malah nyengir."
"Aku pengen punya bayi, sayang. Pasti akan sangat menyenangkan memiliki bayi, apalagi bayi kembar. Ughh, aku tidak bisa membayangkan betapa menyenangkan punya bayi kembar yang lucu-lucu."
"Hm. Buat saja kalau begitu."
Chiqi membingkai wajah cantik ahyeon tak percaya dengan telapak tangan besarnya.
"Kamu serius, sayang?"
"Hm."
Selanjutnya chiqi menyerang ahyeon dengan penuh semangat sampai gadis cantik itu merasa kewalahan.
"Kau siap?" Tanya chiqi pada ahyeon yang berdiri di hadapan nya.
Ahyeon sudah tahu apa yang akan mereka lakukan tapi tetap saja ia merasa gugup bukan main, ini pertama kali untuk keduanya akan melakukan hal itu.
Ahyeon menelan ludah secara kasar, ia mengangguk kaku membuat chiqi tersenyum. la mendorong pelan tubuh ahyeon, terus saling menatap hingga keduanya berhenti di samping tempat tidur.
keduanya terus saling menatap tanpa sedetikpun mereka memutus kontak mata. Ahyeon kembali menelan ludah secara kasar saat melihat chiqi berlutut di hadapan nya, nafas keduanya memburu padahal mereka belum melakukan apapun.
Dada ahyeon terlihat bergerak naik turun, ia terus menatap chiqi tapi ia refleks memejamkan mata saat merasa chiqi mengecup lembut setiap inci pahanya.
la menaruh kedua tangan di sisi tubuh nya, sedikit meremas untuk menahan rangsangan yang di berikan oleh chiqi. Chiqi sedikit mundur, ia mengangkat kedua kaki ahyeon lalu ia menghisap dan menjilati jari-jari kaki ahyeon bergantian kiri dan kanan.
"Ssshh-" Ahyeon mendesis dan nafsanya semakin memburu, hisapan dan jilatan yang chiqi lakukan di jari-jarinya membuat ia merasa tersengat oleh nafsu, darah terasa berdesir dan seluruh tubuhnya merinding.
Puas dengan jari-jari kaki ahyeon, chiqi mengalihkan ciuman dan jilatannya ke betis putih mulus ahyeon, kembali memberi ciuman dan jilatan bergantian kiri dan kanan, ciuman itu terus naik secara perlahan mengarah ke selangkangan ahyeon,
"Ahhhh~" Ahyeon mendesah sedikit kencang, ia sedikit tersentak saat chiqi menjilat lututnya, rasanya geli namun sangat membuat nafsu tidak terkendali.
Ahyeon meremas rambut chiqi menggunakan kedua tangan nya saat ciuman dan jilatan chiqi tiba di area pahanya, mengarah ke selangkangan namun melewati vag*na ahyeon. Chiqi menghentikan ciuman nya, ia berlutut dan meraih kedua payudara ahyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The vampire prince and his soul mate(BXG)(Chiyeon) END
Vampiro300 tahun yang lalu terjadi lah pertempuran sengit antara bangsa Vampire dan bangsa Werewolf. "Kamu adalah mateku." "APA" "Kamu adalah mateku. Pasangan yang telah ditentukan oleh tuhan. You are my mate." "Ini gk bisa dipercaya" "Terserah kamu saja...