"Ih, makanan nya hambar. Bisa masak gak sih pelayannya???" Ahyeon mencak-mencak sendiri kala makanan yang dibuatkan para pelayannya tidak terasa enak di lidahnya.
Chiqi yang juga memakan makanan tersebut menghela nafas. Perasaan makanannya oke-oke saja. Lidah istrinya bermasalah kali ya?
"Seenak ini kok dikatain hambar, sayang. Kamu demam ya??"
Menyentuh dahi ahyeon dengan punggung tangannya.
"Gak panas kok." gumamnya kemudian.
"Heh! Makanan hambar gini kok dibilang enak?? Sakit kamu, hah?!"
"Kamu yang sakit kali, sayang."
"Gak! Aku sehat-sehat saja."
"Terserah kamu aja lah. Lanjut makan lagi, itu belum seberapa yang masuk ke dalam perut kecilmu itu."
Dentingan sendok yang keras membuat chiqi terlonjak kaget, begitu pun dengan para pelayan yang bertugas.
"Aku gak mau makan makanan hambar inil Buatin yang baru lagi!!! Yang lebih pedas!!"
"Kamu gak boleh makan yang pedas-pedas, sayang. Nanti perutmu sakit."
"Gak mau tahu. Pokoknya aku mau makan yang pedas- pedas. Kalau tidak boleh mending tidak makan sekalian."
rajuknya dengan tangan yang terlipat di depan dada.
Apalagi yang bisa dilakukan chiqi memangnya jika wanita cantik itu sudah bersifat demikian. Ia hanya bisa pasrah dan menuruti semuanya.
"Kalian dengar yang istriku katakan, bukan? Cepat masakkan kembali!"
perintahnya ke para pelayan yang menunduk hormat.
"Baik, yang mulia." sahut mereka kompak dan mulai sibuk di dapur.
"Chiqi, aku mau mangga itu deh. Kupasin dong."
pinta ahyeon manja sembari menggelayuti lengan suaminya tak kalah manja
"Aku lagi makan, sayang."
Bibir ahyeon semakin cemberut, melepaskan pelukannya dari lengan chiqi dan membuang pandangan ke arah lain.
"Iya, iya. Aku kupasin. Jangan ngambek lagi dong." pasrah chiqi seraya meletakkan sendoknya.
"Hm."
"Jangan ngambek, senyum dong."
"Senyum aku terlalu mahal untuk ditampakkan."
"Haha. Ya udah deh. Gak usah senyum kalau mahal, nanti aku bangkrut hanya karena melihat satu senyumanmu.'
"Dasar pria pelit!"
Chiqi terkekeh, mengambil mangga yang terdapat di atas meja dan mengupas dengan pisau kecil. Meletakkan mangga di atas piring setelah selesai mengupas satu buah,
dia langsung meletakkan piring berisi mangga tersebut di hadapan ahyeon."Tumben banget deh kamu mau makan mangga. Biasanya kan kamu lebih suka apel." celetuknya.
"Pengen aja makan mangga karena dari luarnya saja sudah menggodaku untuk menyicipi mereka."
"Ya sudah. Habiskan, sayang."
"Tanpa kamu suruh pun aku akan menghabiskannya."
Chiqi menggeleng tak berdaya kala mendapati ucapan ketus istrinya. Namun, tidak ingin ambil pusing, ia kembali fokus ke makanannya.
"Eh, suapin dong."
"Hah?"
Chiqi Melongo mendengar permintaan ahyeon.
"Suapin aku steak kamu."
"Bukannya tadi kamu bilang hambar??"
"Tapi kayaknya punyamu enak deh."
"Sama aja steak yang ini dengan yang tadi, sayang."
Ahyeon berdecak keras.
"Bilang aja pelit untuk berbagi. Jadi heran deh. Sama istri sendiri kok pelit?? Kayak orang miskin aja."
Pria tampan itu menghela nafas panjang dan meletakkan steaknya ke hadapan sang istri. Langsung saja steaknya di makan dengan lahap hingga dia kembali melongo.
"Punyamu enak deh. Aku habisin yang ini, nanti kamu makan saja yang lain." katanya dengan mulut yang terisi penuh.
"Uhhh,,, enakknyaa. Eh, chiqi. Beliin aku ice cream rasa strawberry yang di Cafe Melly dong. Sekalian brownies coklat sama burger, pudding coklat, kentang goreng, pizza, spaggeti, sosis jumbo,dan roti bakar. Beliin sekarang ya, harus sampai di sini sebelum acara makanku selesai."
Chiqi melongo tidak percaya mendengar ucapan istrinya.
"Kalau kamu tidak beliin aku sekarang juga, nanti malam tidur di luar."
Ancaman ahyeon sungguh mempan ke pria itu, tanpa babibu pria tersebut pergi menggunakan kekuatan teleportasinya.
_
_"Chiqi, ambilin aku mangga muda yang di taman dong. Aku lagi pengen makan rujak."
Sorenya, setelah selesai melahap pesanannya yang segunung ia kembali meminta ke chiqi.
"CHIQI. KOK DIAM AJA SIH?? KAMU DENGERIN AKU GAK SIH??!!" teriakan kesal ahyeon membuatnya gelagapan.
Mengusap puncak kepala wanita itu lembut dan mengucapkan kata manis.
"Jangan ngegombal terus. Cepat ambilin aku mangga muda di taman, aku sudah tidak sabar makan rujak. Ugh,
pasti sangat lezat deh." katanya berbinar-binar."Oke, tunggu sebentar, sayang."
Sembari menunggu chiqi
kembali, ia memutuskan untuk membersihkan tubuhnyayang terasa gerah. Membuka seluruh pakaiannya hingga hanya menyisakan pakaian dalam dan mulai menghidupkan air shower.Chiqi yang baru kembali ke kamar dan tidak melihat istrinya mengerutkan dahinya. Namun, ketika mendengar gemericik air akhirnya ia tersenyum dan memutuskan untuk mengupas mangga. Membuatkan rujak untuk istri tercintanya.
Selang beberapa menit kemudian, ahyeon keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang membalut tubuh sexynya. Chiqi sampai meneguk salivanya susah payah melihat penampilan istrinya. Sesuatu di tubuhnya mulai terbangun
hanya karena melihat tubuh sexy tersebut."Yesss!! Rujaknya udah jadi."
Ahyeon berlari ke arah chiqi dan memeluk pria itu girang tanpa memedulikan kondisi tubuh polosnya yang hanya dibalut handuk.
"Makasih, chiqi."
Belum sempat chiqi membalas ucapannya, ia sudah melepaskan pelukannya dan beralih menyantap rujak dengan ekspresi yang berbinar sampai-sampai pria tampan tersebut segan untuk menganggu.
"Chiqi, mau bantu aku gak?" celetuknya tiba-tiba.
"Apa, sayang??"
"Tolong pijat bahuku. Entah kenapa bahuku terasa sakit sekarang."
"Baiklah."
Sesuai permintaan, chiqi memijat bahu telanjang ahyeon. Kulit lembut ahyeon yang bersentuhan langsung dengan kulitnya membuatnya tersenyum. Bibir kissablenya mulai menggantikan kerja tangannya.
Mengecupi bahu telanjang ahyeon dan menghisapnya pelan. Karena terlampau gemas dengan reaksi biasa ahyeon, ia langsung mengigit-gigit kecil bahu istri nya dan kadang lidahnya juga ikut bermain. Tapi, lagi-lagi ahyeon mengacuhkannya. Tidak ada reaksi berarti yang di tunjukkan wanita cantik itu.
Semakin merasa tertantang untuk membuat istrinya itu terusik, chiqi mengalihkan ciumannya ke leher ahyeon. Tapi lagi-lagi dia di abaikan. Akibat terlampau gemas, chiqi membuka handuk yang ahyeon pakai dalam sekali sentakan.
"YAKK!! DASAR CHIQI NYEBELINN!! VAMPIRE MESUMM!! VAMPIRE SIALANN!! JANGAN MENGANGGUKU MAKAN RUJAKK!! DAN CEPAT LILITKAN KEMBALI HANDUKKU!! AKU MERASA KEDINGINAN!!"
Teriaknya keras hingga chiqi menutup kuping telinganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The vampire prince and his soul mate(BXG)(Chiyeon) END
Vampire300 tahun yang lalu terjadi lah pertempuran sengit antara bangsa Vampire dan bangsa Werewolf. "Kamu adalah mateku." "APA" "Kamu adalah mateku. Pasangan yang telah ditentukan oleh tuhan. You are my mate." "Ini gk bisa dipercaya" "Terserah kamu saja...