Bab 20

410 29 6
                                    

Tidak disangka, akibat sebuah wabah yang menggemparkan dunia, ujian nasional ditiadakan. Ahyeon tentu saja sangat senang dengan hal itu karena tidak perlu belajar capek-capek untuk UN.

Hanya saja tidak terasa kesannya tamat SMA. Tidak ada kata perpisahan, tidak ada acara perpisahan, semua berakhir sebelum waktunya tanpa kenangan manis. Di tengah wabah corona yang melanda, pernikahan ahyeon dan chiqi dilangsungkan.

Bagi mereka yang bukan manusia biasa tentu saja tidak akan terkena virus tersebut. Tubuh mereka kebal. Pernikahannya di adakan dengan sangat mewah di dalam kerajaan. Banyak tamu yang berasal dari berbagai golongan datang dan memberikan selamat.

Namun, diantara banyaknya tamu undangan ahyeon paling benci dengan gadis bergaun bak putri dongeng. Bukan karena kecantikan gadis itu yang membuatnya benci tapi sikap rendahan gadis itu yang membuatnya benci.

Tanpa merasa malu, gadis yang bernama Bella tersebut menggoda suaminya lewat tatapan dan tingkahnya. Wajah boleh cantik, keluarga boleh terpandang, tapi sikapnya benar-benar mencerminkan sikap murahan.

Bayangkan saja, gadis itu putri ketiga dari pemimpin kalangan Witch tapi tidak beretika. Huh, melihat gadis itu saja ahyeon sudah mual duluan. Jika bukan di acara pernikahannya,
ia tidak akan segan-segan untuk mempermalukan bella. Akan dia buat bella kehilangan muka di depan umum.

"Kenapa wajahmu terus tertekuk sedari tadi, sayang?"

Ahyeon tersentak kala dagunya diangkat oleh pria yang telah berganti status sebagai suaminya. Pria itu tampak tampan dan memesona dalam balutan tuxedonya. Wajar saja para perempuan terpesona melihat ketampanan sang suami. Hanya saja, ahyeon tidak suka miliknya dikagumi orang lain.

"Kenapa hm? Kamu lelah??"

Ahyeon menggeleng dengan bibir yang cemberut. Chiqi yang merasa gemas langsung mengecup bibir sang istri. Gadis cantik itu melototi chiqi kesal seraya memukul dada sang suami pelan.

"Jangan menciumku di sini. Banyak orang!" ketusnya untuk menutupi rasa malu.

"Berarti kalau tidak ada orang boleh menciumimu? Ah, tidak hanya ciuman tapi juga yang iya-iya." goda chiqi sembari mengerling nakal.

"Chiqiii!!!!"

Jeritan kesal ahyeon membuat pria tampan itu tertawa. Dipeluknya pinggang ramping sang istri, menunduk, membisikkan sesuatu ke telinga gadis itu.

"Aku sudah tidak sabar untuk menyerangmu, Sayang."

bisiknya sensual dan mengecup telinga ahyeon yang memerah.

Tanpa gadis itu sadari, chiqi terkekeh mendapati tubuh menegang ahyeon.

"Sudah lama aku menahan hasrat memilikimu, sayang. Nanti malam tidak akan kubirkan kamu lepas dariku. Akan kubuat kamu menjerit nikmat dan mencapai surga dunia bersamaku. Ah, aku sudah tidak sabar."

Dikecupnya bahu terbuka ahyeon dengan pelan.

Chiqi mengangkat kepalanya untuk menatap ekspresi wajah matenya. Tawanya hampir keluar melihat wajah merah padam ahyeon yang terlihat sangat menggemaskan.

"Aku sudah tidak sabar, sayang. Apa kubawa saja dirimu kabur sekarang??" Menaikkan alis tebalnya sebelah dengan tatapan yang intens.

Ahyeon yang tak kuasa menahan malu mendorong pria itu pelan dan berjalan menjauh. Namun, chiqi tidak membiarkan. Dipeluknya tubuh ahyeon dari belakang seraya mengecupi tengkuknya berulang kali hingga ahyeon merinding.

"Jangan coba-coba kabur, sayang. Aku tidak akan membiarkanmu."

kekehnya penuh kemenangan. Tanpa tahu malu, chiqi mengecupi leher dan bahu terbuka ahyeon.

The vampire prince and his soul mate(BXG)(Chiyeon) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang