Kala membuka mata, ahyeon sudah tidak melihat chiqi di sisinya. Biasanya sewaktu dirinya terbangun pria itu masih berada di sampingnya, baik chiqi yang sedang tertidur mau pun sudah bangun.
Semenjak beberapa hari belakangan ini pria itu menjadi jarang sekali menghabiskan waktu bersamanya karena sibuk mengurusi ini itu akibat menjadi seorang raja sekaligus CEO. Di tangan chiqi lah kuasa kerajaan berada.
Lengah sedikit maka kerajaannya bisa kena imbas. Para pemberontak belakangan ini mulai bermunculan dan menyerang kapan saja. Karena mereka, tugas chiqi sebagai raja semakin bertambah.
Tapi, sesibuk apa pun chiqi pasti pria itu akan menunggunya terbangun. Memberikan morning kiss dan mandi bersama atau hanya sekedar sarapan bersama sebelum pria itu pergi bekerja. Ah, tidak hanya kerajaan yang di handle chiqi tapi juga perusahaan. Sungguh pria yang sangat sibuk, bukan?
Ahyeon Memutuskan untuk tidak berasumsi lagi, ahyeon akhirnya keluar dari dalam kamarnya setelah selesai membersihkan diri. Kala melihat seorang pelayan melintas, ia langsung mencegatnya.
"Tunggu! Apa kau melihat chiqi?"
"Tidak, ratu."
"Oh, oke."
Ahyeon menyusuri lorong istana yang cukup sepi. Di ujung lorong dia melihat Dila sendirian. Bibirnya mengukir senyuman manis.
"RORA!!" teriaknya kencang hingga gadis yang disebrang sana menoleh ke arahnya sambil melambaikan tangan. Ahyeon berjalan mendekat dengan cepat.
"Tumben lo sendirian. Asa mana?"
"Dia lagi pergi bareng chiqi."
"Kemana?"
"Katanya sih ke Kerajaan Fairy."
"Ohh."
Ber-Oh ria sebelum kembali berujar dengan semangat.
"Eh, taman yuk. Di sana kan apelnya lagi berbuah."
"Di dalam istana juga ada apel kali." dengus Rora.
"Gue pengennya makan yang di pohon langsung."
"Serah lo."
Mereka pergi ke taman dengan ahyeon yang merangkul bahu Rora.
"Btw, gimana sih rasanya melakukan itu?" celetuk Rora tiba-tiba.
"Itu apa?"
"Udah, gak usah sok polos. Lo pasti tau maksud gue." sahutnya malas.
"Hehe."
"Jadi, gimana rasanya??"
Ahyeon mencubit pipi Rora kencang.
"Kepo banget lo. Jangan tanya-tanya ke gue tentang itu, lo pasti ngerasain sendiri nantinya. Berapa minggu lagi lo nikah? 6 minggu lagi kan??"
"Hehe. Gue kan kepo."
"Ckck."
Setibanya di taman mereka langsung memanjat pohon apel. Di atas sana mereka menikmati buah apel yang sudah matang sembari menidurkan kepala di dahan pohon yang besar dan nyaman.
"Sejuk banget ya di sini." kikik Rora.
"Iya, makanya gue ajak lo." balas ahyeon sembari mencari posisi ternyaman sekali lagi.
"Belum lagi kita bisa metik apel dan memakannya langsung. Terasa lebih segar dan manis dilahap sewaktu baru selesai di petik." Lanjutnya seraya mengambil apel merah yang hanya berjarak 2 jengkal darinya.
Menggigit apelnya dengan lahap dan memasang ekspresi yang dapat membuat Rora tertawa geli.
"Yap, lo benar. Buah apel terasa lebih enak sewaktu baru saja di petik dari pohonnya." balas Rora seraya ikut memetik apel.
KAMU SEDANG MEMBACA
The vampire prince and his soul mate(BXG)(Chiyeon) END
Vampire300 tahun yang lalu terjadi lah pertempuran sengit antara bangsa Vampire dan bangsa Werewolf. "Kamu adalah mateku." "APA" "Kamu adalah mateku. Pasangan yang telah ditentukan oleh tuhan. You are my mate." "Ini gk bisa dipercaya" "Terserah kamu saja...