Ditatapnya wajah tampan chiqi yang sedang tidur disampingnya dalam diam. Sadar atau tidak, tangannya berada tepat di depan dadanya, matanya yang menatap wajah tampan itu begitu mendamba dan penuh cinta, dan debaran aneh yang selalu mengikuti.
Chiqi adalah sosok pria tertampan yang pernah dia lihat. Betapa beruntungnya dia memiliki pangeran vampire itu. Sudah tampan, tipe pria yang setia, manis, dan perhatian.
Tapi kenapa DIA tidak dapat disingkirkan dari otaknya? Harusnya kan ia bisa melupakan pria itu dengan adanya keberadaan chiqi. Perlu diakui, ia memiliki perasaan lebih ke chiqi.
Jantungnya selalu berdegup kencang jika melihat, memikirkan, dan bersama chiqi. Hatinya senang jika mendapatkan perhatian dan perilaku manis pangeran vampire itu. Hatinya sakit kala Chiqi mendiaminya.
karena membangkang kepada pria itu seperti memakan ice cream terlalu banyak atau memakan makanan pedas-pedas. Pria itu membuatnya merasa begitu dicintai, disayangi, dan diprioritaskan. Ahyeon sayang chiqi. Ahyeon Cinta chiqi. Tapi... 'DIA' selalu saja berhasil mengusik pikirannya.
"Morning, sayang."
CUP~
Ahyeon tersentak kala merasakan kecupan singkat di bibirnya, diiringi dengan ucapan selamat pagi.
"Mengagumiku hmm?" Tingkat kepercayaan diri pria itu begitu tinggi, membuat ahyeon mendengus geli. Tapi, dia memang mengagumi sih hehe.
Cup~
Kecupan singkat melayang lagi di bibir ahyeon.
"Jangan diam saja."
Chiqi terlihat begitu lucu di mata
Ahyeon sewaktu merajuk. Aish, dia memuji chiqi lagi."Kamu sudah bangun dari tadi hm?"
Ahyeon menggeleng seraya tersenyum manis. Chiqi semakin gemas melihat matenya. Didekapnya gadis cantik itu dengan erat dan menciumi puncak kepala gadisnya.
"Kamu sangat menggemaskan." lirihnya.
"Uhm, lepas."
"Gak mau."
"Chiqi, ayo lah. Lepaskan aku." rajuk ahyeon. Ia merasa kondisi jantungnya semakin tidak baik-baik saja sekarang.
"Baiklah, baiklah. Lagipula kita harus segera ke sekolah." kekeh chiqi dan melepaskan pelukannya.
Ahyeon yang mendengar ucapan chiqi sontak melotot kaget. Ia lupa kalau ia sekolah hari ini. Tau begitu dia langsung mandi tadi.
"Ini sudah jam enam lewat empat puluh, sayang. Sedangkan gerbang tutup jam tujuh. Masih ingin pergi sekolah atau di sini saja?" tanya chiqi setelah melihat jam yang terpampang di dinding.
Sesekali bolos tidak apa lah, pikir ahyeon.
"Gak sekolah tapi kita jalan-jalan ke luar. Bagaimana? Kamu mau, kan?" Ditatapnya chiqi penuh harap.
"Tentu saja."
"Okee. Aku mau ke kebun binatang dan taman bermain!"
_
_Mereka memasuki kebun binatang yang terkenal lengkap jenis satwanya dengan posisi chiqi yang merangkul bahu ahyeon. Meski gadis itu sempat protes karena merasa keberatan, chiqi tak mau melepaskan begitu saja hingga pada akhirnya si cantik hanya bisa pasrah.
"Kenapa kamu ingin ke sini, sayang?" Ia heran, matenya kan sudah besar tapi kenapa meminta datang ke kebun
binatang? Kenapa tidak ke mall saja? Atau ke tempat wisata lainnya?"Mama dan papa sering mengajakku dulu ke kebun binatang sewaktu kecil. Makanya aku suka." Ahyeon Menjawab tanpa menatap chiqi.
Matanya menyusuri hewan-hewan
yang berada di kebun binatang tanpa terlewatkan satu pun."lihat itu. Mirip kamu!"
Ahyeon menunjuk seekor monyet yang sedang memakan pisang. Matanya menatap chiqi dengan tatapan geli. Bibirnya tersenyum mengejek.
Pria tampan di samping ahyeon langsung merenggut kesal karena disamakan dengan monyet. Hello!! Dia itu vampir! Kenapa malah disamakan dengan monyet? Dia tampan tapi kenapa harus disamakan dengan hewan jelek itu? Untung mate. Jika orang lain yang menyamakannya seperti itu, sudah dia bunuh dengan sadis.
"Bercanda kok wkwk."
Chiqi ikut tersenyum melihat matenya tertawa bahagia. Tidak apa jika dia dijadikan bahan lelucon asal gadis di sampingnya tertawa bahagia.
"Untung aku sayang." bisiknya seraya mencium pipi ahyeon sekilas.
"Jangan cium-cium aku. Nanti di lihat orang." omel Ahyeon sembari mengusap pipinya.
"Biarin aja kali, sayang."
Pria tersebut kembali menciumi pipi ahyeon dengan gemas dan bertubi-tubi hingga gadis itu terkikik geli.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Ahyeon kadang heboh sendiri melihat hewan yang berhasil menarik perhatiannya.
Seperti burung merak, harimau sumatra, badak bercula satu, dan hewan lainnya. Terkadang ia juga meminta di fotokan ke chiqi. Seperti anak kecil.
_
_Setelah puas mengelilingi kebun binatang yang luas, mereka pergi dari sana dan berhenti di sebuah cafe.
"Hei, ternyata kalian di sini juga." kata Rora yang baru saja bergabung di meja ahyeon dan chiqi.
"Lo berani ya jadi anak bandel sekarang." Ucap Rora yang sedang menggandeng Asa.
Ahyeon mendengus mendengar ucapan sahabatnya.
"Tadi tuh gue terlambat bangun jadi gak sekolah deh."
"Ekhem! Kamu mau pesan apa, sayang?"
Chiqi mulai kesal dengan kedatangan penganggu. Padahal tadi dianya berharap bisa berduaan bersama ahyeon tanpa gangguan pihak mana pun.
"Samain aja deh sama kamu."
"Kalau aku samain juga sama kamu, Asa."
Kedua gadis itu kembali sibuk mengobrol. Mengabaikan chiqi yang semakin kesal.
"Pesanan udah datang nih. Nanti sambung lagi ngobrolnya, sayang." tegur Asa seraya mengusap kepala
matenya."Makasih sayang."
Asa menyuapi Rora dengan taletan seperti menyuapi bayi. Sedangkan chiqi dan ahyeon makan sendiri-sendiri karena ahyeon tidak mau disuapi. Kayak anak kecil, katanya.
Tangan ahyeon berhenti di udara saat merasakan aura orang yang sangat dikenalinya sekaligus dirindukannya. Ini tidak mungkin dia, kan? Pikir ahyeon dan berusaha mengenyahkan pikirannya tentang DIA. Lama-lama aku bisa gila mikirin dia terus'. Mengeluh di dalam hati dan memakan nasi gorengnya dengan lesu.
Tubuh gadis itu menegang saat melihat orang yang dikenalinya sedang berjalan ke arahnya dengan senyuman yang selalu terlihat manis.
"Nyata kah ini?" lirihnya.
Ia ingin berlari ke arah pria yang selama ini selalu berada dipikirannya. Ia ingin memeluk pria itu erat dan menanyakan alasan pria itu menghilang bak di telan bumi. Tapi kenapa hati dan tubuhnya mencegahnya?
Chiqi yang mengamati tingkah aneh ahyeoh dari tadi seketika mengikuti arah pandangan gadis itu. Tangannya mengepal erat ketika melihat objek yang diperhatikan matenya. Rasa cemburu menguasai dirinya dalam sekejap.
"Ahyeon. I miss you."
Ahyeon mematung kaku. Rora tersedak jus jeruknya.
"Uhukk, uhuk"
"Eh sayang, kamu gk papa? "
"I.. Iyaa"
Asa mengerutkan kening. Dan chiqi mengetatkan rahangnya marah.
"Siapa kau?!" tanya chiqi dingin.
Ahyeon dan Rora hanya bisa berdoa dalam hati agar pria itu tidak menjawab dengan jujur.
"Gue pacarnya ahyeon." jawab pria itu sambil tersenyum manis.
Tidak tahu akan ada bahaya yang mengancam. Seketika ahyeon menegang dengan wajah yang memucat akibat jawaban jujur tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The vampire prince and his soul mate(BXG)(Chiyeon) END
Vampire300 tahun yang lalu terjadi lah pertempuran sengit antara bangsa Vampire dan bangsa Werewolf. "Kamu adalah mateku." "APA" "Kamu adalah mateku. Pasangan yang telah ditentukan oleh tuhan. You are my mate." "Ini gk bisa dipercaya" "Terserah kamu saja...