Bab 16

265 17 0
                                    

"Wih, cewek kegatelan dah datang nih."

Ahyeon yang melewati kelas 12 ips 2 mengerutkan dahinya heran. Apa perasaannya saja? Siswi yang sedang berbicara itu menatapnya dengan tatapan sinis.

"Dua cogan diembatnya gaes, serakah banget deh jadi cewek."

Lagi, ahyeon mengerutkan dahinya. Perasaannya saja atau memang benar adanya? Semua siswi yang duduk di depan kelas ips 2 menatapnya dengan tatapan sinis. Semuanya loh, bukan hanya cewek yang berbicara itu.

"Cantik tapi murahan huuuu!"

"Eh, belagu banget sih lo." cegat seorang siswi.

Ahyeon melirik name tag siswi tersebut. Rika, namanya. "Lo ngomong sama gue?" herannya dengan kedua alis yang hampir bertemu.

"Ya iya lah. Dasar cewek belagu!"

"Oh." Ahyeon melangkah pergi tapi tangannya langsung dicekal Rika.

"Eits, mau kemana lo?"

Ahyeon memutar bola mata malas. "Menurut lo?"

"Heh! Berani banget lo sama gue!"

Ahyeon berdecih. Di dalam hati dia mengejek sikap Rika yang sok berkuasa.

"Hajar, ka Cewek kegatelan kayak dia tuh harus diberi pelajaran!" seru teman Rika.

"Biar dia gak kegatelan lagi. Ntar lama-lama dia ngembat cowok kita lagi." imbuh yang lainnya.

"Gue sih ogah. Amit-amit dah."

Ahyeon tertawa keras. "Kalian ngehadang jalan gue hanya untuk dengar omong kosong kalian? Haha. Sorry guys. Gue sibuk. Gak punya waktu untuk ngeladenin siswi kurang kerjaan kayak kalian ini." Ujarnya seraya
mengibaskan rambutnya.

"Sok-sok an banget lo." sinis Rika.

"Kalian yang sok. Sok-sok an ngehadang gue. Kalian Ngelakuin itu hanya karena iri sama gue. Ckck. Gue kasihan dengan ortu kalian. Mereka menyekolahkan kalian tapi kalian tidak perilaku layaknya pelajar."

"JAGA YA MULUT LO!" teriak mereka.

"Anjingnya mengonggong semua." kekeh ahyeon.

"SIALAN LO!" Mereka berdiri karena merasa tersinggung dengan ucapan pedas ahyeon.

Mereka sekitar lima orang siswi. Enam orang termasuk Rika. Mereka mengelilingi ahyeon seraya melipat tangan di depan dada. Mereka juga menatap ahyeon dengan tatapan merendahkan.

"Kalian mau keroyokan nih ceritanya? Cih, cupu banget kalian."Ucapan ahyeon semakin membuat mereka terbakar amarah.

"Jaga mulut lo itu!"

Ahyeon menangkap pergelangan tangan salah seorang siswi yang hendak menamparnya. Dia tersenyum manis.

"Gue akan sopan ke mereka yang bisa menghargai tapi kalau makhluknya kayak kalian, gue sih musti pikir ulang."

Didorongnya siswi tersebut hingga tersungkur.

"DASAR PEREMPUAN MURAHAN

Ahyeon tersenyum miring.

"Lalu kalian apa? Pakaian ketat hingga menunjukkan bentuk aset kalian, rok pendek dan ketat hingga mencetak pakaian dalam, dan make up kalian yang menor itu. Bukan seperti pelajar. Ckck. Jadi sebenarnya siapa yang murahan di sini?"

Skak mat

Mereka semua terdiam mendengar ucapan ahyeon yang benar adanya.

"Heh! Jaman sekarang jangan liat seseorang dari covernya saja. Kami memang berpakaian seperti itu tapi kelakuan kami tidak murahan seperti lo!" elak Rika.

"Cih, apa peduli gue?"

Rika dan yang lainnya semakin meradang kesal. Mereka mendesak ahyeon. Sedangkan yang dikerubungi hanya menatap mereka dengan tatapan rendah.

Para murid yang menjadi tetangga kelas mereka mulai berhamburan keluar. Melihat pertunjukan. Bahkan ada di antara mereka yang memvideokan.

"Songong banget lo!" Zahra hendak menjambak rambut ahyeon, tapi gadis itu lebih dulu mempelintir tangan Zahra. Tak lupa pula mendorongnya hingga tersungkur.

Rika dan yang lainnya semakin meradang kesal. Mereka mendesak ahyeon. Sedangkan yang dikerubungi hanya menatap mereka dengan tatapan rendah. Para murid yang menjadi tetangga kelas mereka mulai berhamburan keluar. Melihat pertunjukan. Bahkan ada di antara mereka yang memvideokan.

"Hei, ada apa ini? Kenapa kalian seperti itu kepadanya?" tanya seorang cewek berpipi chubby yang tiba-tiba saja menghampiri mereka.

"Kami hanya mau mengasih pelajaran ke cewek sok cantik ini, Fara."

"Lihat nih kelakuan anak kelas lo! Sebagai ketua kelas tolong arahkan anak kelas lo dengan baik." ujar ahyeon kesal.

"Kalian jangan kayak gitu dong. Kasihan dia."

"Cih, gue gak butuh rasa kasihan kalian. Sikap kalian ini Buat gue muak."

Ahyeon menabrak bahu Rika kuat
hingga gadis itu terhuyung ke belakang.

Ia berjalan cepat kekelasnya yang berada tak jauh darinya dan menutup pintunya dengan keras. Beberapa di antara mereka ada yang terkejut akibat ulah ahyeon.

"Napa lo?" heran Rora.

"Ada siswi sok-sok an tadi. Udah ah, males gue bahas mereka." Ahyeon berjalan menuju tempat duduknya.

Matanya melotot kesal ketika melihat chiqi dan manu memperebutkan buku catatannya. Baru saja ahyeon hendak menghentikan tingkah keduanya, bukunya sudah sobek.

"CHIQI! MANU! BUKU GUE!!!" teriak ahyeon ngamuk.

Dia memukuli kedua pria itu membabi buta. Tak hanya memukuli, dia juga mencubiti keduanya dengan cubitan kepitingnya.

"ADUH"

"ADUH"

"Udah dong, sayang. Sakit nih."

"Berhenti, yeon. Aku minta maaf. Janji deh. Aku bakal mengcopy kembali buku catatan nya."

Ahyeon meninggalkan keduanya dengan amarah yang di ubun-ubun. Sekali lagi, dia menutup pintu kelas dengan kuat hingga orang-orang yang di dalam kelas terhenyak kaget. Ahyeon pergi ke rooftop sekolah untuk menenangkan diri.

_
_

Setibanya di sana dia melihat seorang cewek yang berdiri di pembatas rooftop. Ia memicingkan matanya curiga melihat aksi cewek itu, bisa bahaya kalau cewek itu terjatuh. Bukan bahaya lagi tapi sangat-sangat bahaya karena nyawa adalah tantangannya. Ia mendekati cewek itu diam-diam.

"Kenapa semua orang di sekolah ini membenciku? Apa salahku pada mereka?"

"Mereka selalu membullyku, menganggapku sampah, mereka selalu menyiksaku seolah aku ini tak punya hati.

Aku juga punya hati, hati ku sangat sakit setiap kali kalian memperlakukan ku seperti itu. Damian juga memperlakukan ku seperti mereka, dia tunangan yang sangat kusayangi tapi dengan mudahnya dia memutuskan hubungan pertunangan kami hanya karna aku dibenci satu sekolah.

Yang lebih menyakitkan dia berpacaran dengan Rika. Sekarang semuanya hancur, masa depan yang sudah kurancang sedemikian rupa dengan Damian sudah hancur berkeping- keping."

Ahyeon tetap diam mendengarkan.

"Aku akan mengakhiri hidupku di sini biar kalian tahu betapa tersiksanya aku berada di antara orang-orang seperti kalian."Ujarnya dingin.

"Selamat tinggal semuanya."

Tepat saat cewek itu hendak melompat, ahyeon menarik lengan cewek tersebut dengan cepat. Mereka terdua terlentang di atas lantai sembari merintih.

"LO GAK WARAS HAH?!"

Bentakan ahyeon membuat cewek itu terkejut. "Kenapa kamu menolongku?" cicitnya takut.

The vampire prince and his soul mate(BXG)(Chiyeon) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang