Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Warning!🔺: Part special for christmas + mengandung sedikit 🔞 Bijaklah dalam membaca
Oh iya buat temen² yang merayakan, merry christmas yaa dan selamat tahun baru buat semuanyaa🥳❤️ Wish kalian buat tahun depan apa sih? . . .
"Eh!.."
Pekik Salma yang kembali dibuat terkejut dengan Haidar yang tiba-tiba mengangkat tubuhnya untuk di dudukan diatas kitchen dapur, bahkan kompor yang tadi menyala untuk merebus mie kini sudah padam dibuatnya. Haidar menempatkan kedua tangannya pada sisi kanan dan kiri Salma, membuat gadis itu terkukung oleh tubuh besar Haidar. Salma mampu merasakan hembusan nafas Haidar menerpa wajahnya karena tubuh laki-laki itu lebih condong ke arahnya, tatapan mata intens laki-laki itu menyoroti wajah Salma membuat gadis itu hanya mampu diam dan tidak berkutik sedikit pun di tempatnya.
"Sayang,.." Panggil Haidar dengan suara yang terdengar sedikit serak. Membuat bulu kuduk Salma berdiri ketika mendengarnya.
"Can i...?"
Lagi-lagi Salma menemukan mata itu menatap ke arah bibirnya, sama peris seperti tatapan saat itu. Salma tidak langsung memberi jawaban, Salma hanya diam beberapa detik hanya untuk membalas tatapan mata laki-laki itu. Selama diisi keheningan selama itu juga Haidar menunggu, Salma hampir saja menertawakan sikap laki-laki itu jika saja ia lupa dengan situasi saat ini.
Pelan namun pasti, Salma menganggukan kepalanya. Tangan Haidar terangkat untuk menyelipkan beberapa anak rambut yang jatuh disisi wajah Salma ke belakang telinga gadis itu, tangan Haidar berhenti disana tepat pada tengkuk gadis itu. Haidar menariknya pelan membuat hidung mancung keduanya bersentuhan, seiring terkikisnya jarak diantara keduanya mata pun kian memajam perlahan sebelum akhirnya dua benda kenyal itu saling menempel.
Haidar lebih dulu memagut bibir Salma, mencecapnya atas bawah dengan lembut. Haidar juga membawa kedua tangan Salma untuk dikalungkan di lehernya, tubuh keduanya semakin rapat bahkan menempel seiring dengan tangan Haidar yang menarik pinggang Salma. Sementara Salma merapatkan kalungan tangannya pada leher Haidar, sesekali sebelah tangan gadis itu akan bersarang pada rahang tegas Haidar mengusapnya pelan seakan-akan memberitahu laki-laki itu untuk tidak terlalu terburu-buru melakukannya.
Salma yang merasa pasokan oksigennya mulai menipis, lantas menepuk pelan dada Haidar agar menghentikan aktivitasnya. Nafas keduanya terengah, menerpa wajah satu sama lain dengan kening masing-masing yang masih saling menepel.
Ditengah susana hening itu keduanya menyembunyikan rasa bahagianya masing-masing, ternyata hubungan mereka sudah sejauh ini. Bayangkan jika Haidar tidak bertemu Salma, pasti laki-laki itu tidak akan pernah merasakan ini. Sementara Salma jika tidak bertemu dengan Haidar, Salma tidak yakin jika dirinya akan merasakan kebahagiaan lagi. Saling mensyukuri keberadaan pasangan masing-masing adalah kunci dari eratnya hubungan dua orang yang terjlin selain komunikasi, dari sana kita belajar jika kekurangan dalam diri pun akan tetap terasa manis jika diiringi rasa syukur.