XVIII

1K 87 2
                                    

"Jadi dia?"

"Iya benar tuan."

Timothy menyeringai halus lantas keluar dari pintu mobil-

Cling!

"Ice americano."

Matanya menatap diam-diam Hanni yang tengah mengobrol dengan Malik, tak sengaja mata mereka bertemu. Hanni mengabaikan tatapan aneh serta senyuman tipis Timothy-

Ia merasa tak asing dengan wajahnya, "apa kau kekasih sepupu ku?"

"Timothy Muois Bret, sepupu Ocean!"

Ah! Pantas saja wajahnya tak asing.

Hanni menatap uluran tangan itu penuh curiga, "Hanni."

"Sepertinya kau memiliki waktu luang, ada yang ingin aku katakan pada mu-" matanya melirik Malik lantas tersenyum, "berdua."

"Aku sibuk!"

Tawaran Timothy langsung di tolak, "hanya sebentar apakah tidak bisa?"

"Tidak!" Timothy kembali ditolak , "Malik sepertinya aku harus kembali ke dapur."

"Ya, selamat bekerja Hanni."

Timothy jengkel setelah menerima pesanan nya dan keluar dari café Timothy meremas cup coffe di tangannya hingga tumpah berceceran.

"Wanita sialan!!"

Jam menunjukkan pukul 8 malam Hanni berjalan keluar dari minimarket setelah membeli sebotol minuman isotonic dan sebungkus roti bantal, cukup untuk menekan rasa laparnya setelah bekerja seharian.

Sean tak datang menjemputnya setelah pria itu resmi diangkat menjadi pewaris sah serta pimpinan tertinggi Bert Town kesibukan Sean jadi berkali-kali lipat, sebenarnya pria itu menawarkan Cris untuk menjemputnya tapi Hanni tolak dengan berbagai alasan.

Hawa dingin datang menusuk melihat langit gelap di atas untung saja ia memakai jaket berbulu tebal karena tau sebentar lagi akan masuk musim dingin, dan benar saja bulir-bulir putih turun membawa rasa dingin membekukan.

First Snow!

Hanni cepat mengeluarkan ponselnya memotret suasana kota yang penuh cahaya lampu, terkikik senang saat tau hasilnya cukup bagus. Lalu ia mengirimkan foto itu pada Sean-

My Big Boy❤

[Send a picture]
Lihat salju pertama turun, sangat indah
Aku berharap bisa menikmatinya bersama mu

Fuck off!
Bee aku ingin memeluk mu saat ini🥺🥺
Kertas-kertas sialan ini terus-menerus bertambah, aku lelah😔

Saat kau pulang nanti aku akan memeluk mu, jadi semangat my big boy❤️

_

Setelah mengirimkan pesan balasan Hanni kembali mengantongi ponselnya dan berjalan pulang. Tak sabar menunggu kepulangan Sean-

"Permisi nona."

"Ya?" Hanni terkejut mendapati pria asing tiba-tiba menghadang jalannya.

"Bisa kah kau tunjukkan di mana tempat ini berada?" Si pria itu tiba-tiba memepet tubuhnya seraya memperlihatkan brosur padanya.

"Ini tempat ini, aku ingin ke sini."

"Jika kau ingin ke tempat ini naiklah bus-" saat tengah menjelaskan pria asing lain datang mendekat dan langsung membekap mulut Hanni dari belakang dengan kencang.

Hanni berontak berusaha lepas namun entah apa yang dihirupnya itu tubuhnya berangsur-angsur kehilangan kesadaran, di tengah tubuhnya yang lemas tanpa tenaga kedua pria itu langsung menyeret Hanni dan memasukkan nya ke dalam mobil.

"Sesuai perintah bos!"

"Ya.."

Matanya berusaha terbuka di sela-sela kantuk yang mulai menguasai dalam hatinya Hanni berharap bahwa kejadian seperti ini hanya lelucon, hatinya menjerit  berteriak memanggil Sean hingga tak lapa kesadarannya terenggut sepenuhnya.

"Hanni!"

Sean terbangun seketika mengusap wajahnya dengan kedua tangan dengan lelah. Ia ketiduran, melihat jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi.

Melihat ponselnya dan tak mendapat balasan apapun dari sang kekasih. Sean ingin cepat pulang maka dari itu ia bereskan mejanya mengambil jas yang tersampir di kursi lantas pergi.

Sepanjang perjalanan pulang hatinya gundah tanpa sebab pikirannya hanya tentang Hanni, mobil yang dikendarai Sean pun kurang dari 20 menit sudah sampai di rumah.

Pikirannya kacau!

Hanni tak ada di rumah!

Bak kesetanan Sean mengelilingi rumah sambil memanggil kekasihnya namun tak ada jawaban, merasa di rumah kosong Sean lantas merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya berniat menghubungi Hanni, namun fokusnya malah teralihkan pada sebuah pesan yang di kirim sepupunya ia merasa aneh tanpa menunggu lama ia membukanya dan-

Prak!!

"Sialan!!"

Ponsel itu terlempar mengenaskan hingga hancur dalam pesan tersebut Timothy mengatakan 'kekasih mu ada bersama ku.'

Amarah Sean seketika meledak dengan langkah gagahnya ia keluar dari rumah dan segera pergi menuju suatu tempat.

Tbc.

My Mr. Big boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang