.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
Happy Reading"Jimin!!"
Teriakan Taehyung menyadarkan para member, bahwa Jimin masih berada didalam kamarnya. Yoongi mendekat dengan menahan tangannya yang terluka. Laki-laki itu melupakan rasa sakitnya dan mencoba membantu Jungkook mendobrak pintu kamar Jimin. HoSeok pun membantu Taehyung yang masih memegang telinganya yang sakit.
Sementara itu, NamJoon dan Seokjin membantu Raemi dan Sena yang memang menginap untuk keluar. Rumah Yoongi terlihat tidak berbentuk, terutama bagian kiri bangunan. Dimana tempat itu adalah kamar Jimin, Raemi dengan dahi yang terluka mencoba masuk kedalam rumah. Namun percobaannya itu gagal tak kala Seokjin menahan dirinya untuk tidak masuk lagi.
Sena sudah kepalang kesal, hal ini tidak bisa dianggap remeh lagi. Dilihat dari tipe bom itu, Sena dapat tebak itu hanya bom rakitan seorang amatiran. Walaupun begitu hal ini juga berbahaya bagi yang lain. Wanita itu mengedarkan pandangannya ke penjuru arah, beberapa orang bisa wanita itu tebak sebagai tetangga Yoongi sudah berkumpul tidak jauh dari tempat kejadian.
"Panggil ambulan, dan hubungi pihak berwajib sekarang!" Teriak Sena pada beberapa orang yang ada disana.
Mereka langsung menghubungi pihak berwajib dan ambulan. NamJoon sendiri mencoba untuk mengatur nafasnya, orang yang pertama kali menyadari ada bom itu NamJoon. Saat laki-laki itu keluar rumah, menuju halaman depan. NamJoon melihat seseorang meletakkan sebuah kotak besar di sisi bangunan rumah Yoongi. Karena penasaran NamJoon menghampiri seseorang itu.
"Heiii, apa yang kau lakukan?"
Mendengar suara Namjoon, seseorang itu segera berlari meninggalkan kotak tersebut. NamJoon semakin curiga, dia mendekati kotak tersebut. Dan menegang tak kala bungkus kotak itu tersikap menampilkan beberapa kabel dan lampu merah kecil berkedip. Itu bom rakitan, bagaimana NamJoon bisa tau kalau itu bom rakitan.
Leader BTS itu mempunyai banyak informasi, dan tentu saja dengan kepekaan mengenali suatu benda NamJoon bisa tau jika itu bom. Mengetahui hal itu NamJoon langsung berlari menuju kedalam rumah, namun bom itu keburu meledak. Dan bahkan dia tak menyangka akan ada ledakan kedua dari kotak itu lagi. Bisa dipastikan bukan hanya satu bom, ada beberapa bom.
Kembali dengan usaha keempat orang yang mencoba mendobrak pintu kamar Jimin. Karena puing-puing bangunan pintu menjadi tertahan. Dengan usaha keras akhirnya keempatnya mampu masuk kedalam. Namun merasa cemas takkala netra mereka melihat betapa hancurnya kamar Jimin.
Lubang didinding kamar bagian kiri begitu besar, sungguh hancur hingga mereka bisa melihat keluar. Taehyung langsung mencoba mencari Jimin, saat mereka masuk sosok Jimin tidak ada diatas kasurnya. Kasur itupun sudah tertimpa oleh runtuhan bangunan.
"Jimin, dimana kau?" Taehyung berteriak dan mengedarkan pandangannya keruangan yang hancur itu.
Begitupun juga dengan yang lainnya, Jungkook, HoSeok dan Yoongi. Berteriak memanggil nama Jimin, namun tidak ada. Jimin mereka tidak ada dimanapun, mereka berempat bahkan mencari di sela-sela reruntuhan. Mencoba berpikir positif walau sebenarnya sulit. Mengingat rumah ini benar-benar sudah hancur setengahnya.
Karena keadaan sudah tidak bisa dikatakan baik, Yoongi dengan terpaksa menyeret Taehyung yang terus berteriak memanggil nama Jimin. Mereka telah menyusuri puing-puing bangunan, dan tidak menemukan Jimin. Benar-benar tidak ada sosok Jimin disana, membuat mereka bertanya-tanya kemana gerangan laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis Love
Mystery / ThrillerCinta memang tak harus memiliki, merelakan sesuatu yang berharga untuk orang lain. Sakit, kecewa, marah menjadi satu namun harus ada yang tau bahwa perasaan tidak mungkin bisa dipaksa. Cinta yang memilih untuk siapa kita jatuh cinta, jadi bila waktu...