💜💜💜
.
.
..
.
.
..
.
.~Happy Reading~
Pria itu nampak memikirkan sesuatu ditengah acara yang sakral baginya ini. Sebuah pernikahan yang akan ia laksanakan dengan wanita yang begitu ia cintai. Namun hatinya resah akan sesuatu, pria itu merasa bahwa ini salah. Benar memang ia begitu mencintai sang wanita, tapi apakah pujaan hatinya itu juga mencintainya.
Pria itu menghela nafasnya pelan, ia salah besar sekarang. Cukup untuk menjadi pribadi egois, kali ini ia harus memperbaiki yang salah. Dengan tergesa-gesa pria itu melangkahkan kakinya menuju ruangan pengantin wanita.
Membuat salah seorang teman yang menemaninya bingung dengan tingkahnya.
" Tunggu kau mau kemana Hyung?"
Pria itu tak menjawab dan tetap melenggang pergi dari ruangannya.Teman pria itupun mengikuti kemana sang pria pergi. Sementara itu di setiap langkah yang pria itu buat, ia semakin meyakinkan dirinya bahwa tindakannya itu benar. Keyakinan dirinya bahwa ia tidak akan menyesal nantinya.
Demi dirinya, pujaan hatinya serta sahabat nya. Kini pria itu telah sampai di depan pintu ruangan mempelai wanita. Tangan itu terangkat membuka kenop pintu putih itu. Membuat semua orang yang berada di ruang mempelai wanita terkejut dengan kedatangan mempelai pria keruangan itu.
" Hey...apa yang kau lakukan disini? Aku tau bahwa kau tidak sabar bertemu pujaan mu ini, nanti juga kau akan bertemu di altar. Sebaiknya segeralah kembali keruangan mu, jangan terburu-buru sebentar lagi acara nya juga dimulai hahaha".
Sang pria hanya tersenyum menanggapi nya. Ia menatap pujaan hatinya dengan tatapan sendu. Sekali lihat pun dirinya tau bahwa wanita yang menggunakan gaun pengantin itu tidaklah bahagia. Kejam jika ia terus mempertahankan nya, wanitanya tak akan bahagia begitupun dirinya.
Karena dari awal ia telah kalah, pria itu hanya lah seorang tamu yang datang untuk ber singgah sebentar. Lalu setelah urusannya selesai ia harus berpamitan pergi. Kini urusannya telah selesai, jadi kini dirinya harus pergi. Membiarkan pemilik cinta sesungguhnya pulang kerumah pujaannya.
" Maaf bisakah kalian memberi waktu kami berdua saja?"
Semua orang yang berada diruangan itu diam bingung harus menjawab apa. Hingga seseorang datang keruangan mempelai wanita menyuruh mereka yang masih berada di ruangan itu untuk keluar. Menyisakan kedua mempelai yang masih saling berpandangan dalam diam.
" Jimin..."
" Hai.... Hyemi apa kau menginginkan hal ini terjadi?"
" Apa maksudmu? Kenapa bertanya seperti itu? Jimin sebenarnya ada apa?"
" Kau tau aku sangat mencintaimu kan?"
Hyemi mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban pertanyaan Jimin. Sedangkan Jimin tersenyum dan menghampiri Hyemi yang masih setia duduk ditempat nya. Setelah Jimin berada di hadapan wanitanya, Jimin pun berlutut dan menggenggam tangan Hyemi erat.
Jimin menatap tepat pada mata Hyemi yang berkaca-kaca. Hyemi pun tak tau kenapa ia ingin menangis sekarang ini. Dadanya terasa sesak, air matanya pun mendesak untuk keluar. Hingga tangis itupun pecah tak kala Jimin bersuara.
" Mari batalkan ini, aku tau kau selalu menganggap ku sebagai sahabat. Tidak lebih dari itu kan, tolong jangan paksakan dirimu untuk menikah dengan ku Hyemi. Kau tau aku merasa bahwa aku ini jahat padamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis Love
Mystery / ThrillerCinta memang tak harus memiliki, merelakan sesuatu yang berharga untuk orang lain. Sakit, kecewa, marah menjadi satu namun harus ada yang tau bahwa perasaan tidak mungkin bisa dipaksa. Cinta yang memilih untuk siapa kita jatuh cinta, jadi bila waktu...