.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.Happy Reading.
Disinilah Jimin berada, di sebuah ruangan yang terdapat beberapa barang usang. Kakinya terasa nyeri dan kepalanya pusing. Laki-laki itu mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan. Tidak luas, terlihat seperti ruang penyimpanan barang. Jimin tidak menyangka akan mendapat penyerangan langsung setelah keluar dari rumah makan itu. Sejauh ini rencananya berjalan dengan baik, alat pelacak yang Jimin tanam di pergelangan tangannya masih ada.
Berarti pelaku tidak menyadarinya, ya ini berjalan sesuai yang dia mau. Lalu apa sekarang, menunggu bantuan kah?
Jimin masih berusaha untuk tetap bersikap tenang, walau sebenarnya dia takut. Banyak pikiran negatif yang berseliweran di kepalanya. Siapa yang tidak takut dengan kejadian ini, tidak ada yang tau kedepannya akan bagaimana. Jimin meraba kantong celananya, ponselnya tidak ada.
Ngomong-ngomong Jimin tidak diikat seperti yang dia bayangankan. Apa mungkin karena dirinya terluka, jadi pelaku tidak mengikatnya. Lama Jimin melamun, memikirkan segala hal yang akan terjadi pada nya. Pintu masuk terbuka, menampilkan seorang perempuan yang Jimin duga adalah pelaku nya.
Laki-laki itu beringsut mundur, sambil mengawasi perempuan itu. Gyena tersenyum ramah, walau dimata Jimin tidak seperti itu. Jarak mereka sekitar 3 meter, Gyena tidak mau mendekat melihat Jimin yang begitu waspada terhadap nya. Tidak apa, Gyena juga tidak berniat untuk membuat Jimin keluar dari tempat ini.
"Jimin, aku... Aku penggemar mu. Maaf kita harus bertemu dengan cara yang seperti ini. Aku juga minta maaf telah membuatmu terluka karena Seonho memukulmu begitu keras. Apakah sakit? Aku... Aku membawakan obat untuk luka didahimu."
Kata Gyena sambil berjalan mendekat, menaruh kotak p3k didepan Jimin. Laki-laki itu tetap membisu, tidak ada respon berarti untuk Gyena.
"Jangan takut, aku baik, aku... Aku hanya ingin bertemu denganmu sebelum ritual dijalankan. Kau mungkin pernah bertemu dengan Starla, perempuan dengan rambut panjang itu sudah lebih dulu ke taman Aiden."
Jimin sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Gyena. Ritual apa, sungguh gila, Jimin sudah muak dengan semua ini.
"Apa hubungan mu dengan Starla?" tanya Jimin, mulai berani bertanya.
Gyena tersenyum senang, perempuan itu bertepuk tangan sambil menangkup kan kedua tangannya.
"Starla dan aku berteman, tentu dengan Kanna. Kau tau Kanna kan, dia yang mengurus mu. Tapi Kanna jahat, dia yang membuatmu kecelakaan."
Kebenaran yang baru saja Jimin dengar membuatnya mengerutkan dahi nya. Baiklah, Kanna yang membuat remnya blong. Tapi untuk apa? Apa yang sebenarnya yang menjadi alasan Kanna melakukan semua itu.
"Mengapa Kanna melakukan itu? Untuk apa?"
Gyena melunturkan senyuman nya, sambil mengalihkan atensi nya ke sembarang arah terlihat sedikit panik. Sebelum menjawab pertanyaan Jimin, terdengar suara gaduh dari luar. Gyena tanpa mengatakan apa-apa lagi keluar dan mengunci pintu. Membuat Jimin berdecak kesal tidak mendapatkan jawaban.
Sementara itu ditempat lain Aera dilanda gelisah. Di depan nya sudah ada Yoonjo dan tentu saja 6 laki-laki lainnya. Taehyung terlihat menahan kesal, setelah berbondong-bondong pergi ke alamat yang diberikan oleh Yoonjo mereka semua langsung menuju tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonis Love
Mystery / ThrillerCinta memang tak harus memiliki, merelakan sesuatu yang berharga untuk orang lain. Sakit, kecewa, marah menjadi satu namun harus ada yang tau bahwa perasaan tidak mungkin bisa dipaksa. Cinta yang memilih untuk siapa kita jatuh cinta, jadi bila waktu...