30. Beruntun

2 0 0
                                    


.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.








Taehyung berdiri termenung di depan sebuah gubuk yang dia temukan 5 menit lalu. Sambil sesekali melihat ponsel Sena yang dia bawa. Taehyung yakin bahwa di dalam sana ada Jimin, namun entah mengapa laki-laki itu ragu untuk melangkah maju.

Taehyung takut, melihat keadaan Jimin. Takut jika dia terlambat, pikiran negatif memang selalu mampir membuatnya semakin frustasi.

Walau butuh waktu lama, Taehyung akhirnya memantapkan hari untuk masuk. Laki-laki itu mengedarkan pandangannya ke segala arah. Melihat apakah aman untuknya masuk ke dalam sana.

Melihat suasana sepi, dan tidak ada manusia selain dirinya yang berada di sana. Taehyung dengan perlahan melangkah ke depan, hingga sampai pintu. Mencengkram erat gagangnya, dan dengan perlahan membukanya.

Netranya langsung menangkap siluet seseorang yang terduduk di pojok ruangan. Perlahan Taehyung mendekati seseorang itu, hingga matanya langsung berkaca-kaca. Dengan pelan, Taehyung mencoba menyentuhnya.

"Jimin.... "

Tidak ada sahutan, membuatnya gelisah. Bisa dilihat keadaan Jimin yang tidak bisa dikatakan baik. Ada banyak luka, serta lebam yang dia temukan.

"Jimin, bangun.... " suara Taehyung tercekat, dengan tangan yang bergetar, laki-laki itu mencoba untuk melihat keadaan Jimin.Temannya masih bernafas, Taehyung duduk di samping Jimin. Dengan pelan, Taehyung membawa kepala JiMin ke pahanya. Menyelimutinya dengan jaket yang dipakai sebelumnya.

Hujan akhirnya turun, menyisakan keheningan yang panjang. Tak berapa lama, Jimin membuka mata.

"Tae...?" ujar pelannya.

"Hmmm...."

"Kau menemukan ku."

"Iya, kau harus berterima kasih padaku, tidak mudah menemukan mu."

Jimin terkekeh pelan, melirik wajah Taehyung yang ternyata menatap nya juga. Ada jejak air mata disana, membuat Jimin merasa bersalah dengan semua hal yang dia lakukan.

"Maaf Tae.... "

"Kau memang bodoh Jim, bagaimana bisa kau berpikir hal gila seperti itu?"

Jimin lagi-lagi tertawa, laki-laki itu mencoba bangun dengan bantuan Taehyung juga. Mengedarkan pandangan nya ke penjuru gubuk, lalu mengalihkan pandangannya ke arah luar.

"Bagaimana kau bisa ke sini? Apa kau tidak bertemu dengan Gyena?" tanya Jimin sambil menatap Taehyung heran.

Taehyung yang ditanyai malah bingung, siapa Gyena. Seketika ingatannya kembali ke penjelasan Yoonjo mengenai pelaku yang membuat Jimin seperti ini.

"Tidak, aku tidak bertemu dengan siapapun di depan. Aku juga heran, mengapa tidak ada penjagaan sama sekali disini."

Jimin pun menjelaskan semua hal yang dia ketahui, dari tempat awal dia dikurung, hingga bisa sampi kesini. Taehyung yang mendengar semua itu, dibuat tidak menyangka bahwa Jimin mengalami kecelakaan lagi.

Raut wajah Taehyung sungguh tidak dapat dijelaskan, tentu menahan marah karena perlakuan mereka semua pada Jimin. Laki-laki itu juga menjelaskan semua hal tentang Gyena, yang sudah menyusun rencana sebelum nya. Walau Jimin tidak begitu paham,

The Antagonis Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang