annyeonghaseyo yeoleobun, jeulgeoun dogseo doeseyo😘😘...
Nitip vote ama komennya dung...Oke... Happy Reading kawan-kawan...
***
HARI ini adalah hari yang di tunggu-tunggu. Hari di mana setelah ini akan menempuh jalan mereka masing-masing. Hari menentukan kita lulus atau tidak.
Hengky sudah rapi menggunakan jas hitam yang di padukan dengan kemeja putin dan celana hitam panjang. Sangat cocok nan keren saat di lihat.
"Wih, keren poll, Heng!!" ucap Husen memuji ketampanan Hengky.
"Hehehe.. Makasih. Iki yo jas e bapak udu jas ku" ujar Hengky sambil menggaruk-garuk kepalanya uang tidak terasa gatal.
"Helleh.. Aku luweh keren kalik! Wes koyok Luffy one piece ngene kok!!"
"Heh! Nggatel i!!" ucap Hengky dan Husen bersamaan. Keduanya meledek kelakuan Riki yang kepedean memiripkan dirinya dengan Luffy One Piece. Emang dasar Wibu.
Acara kelulusan berlangsung setengah acara. Kini giliran penyematan toga dan pengalungan medali. Hengky sangat bahagia di masa-masa kelulusan seperti ini.
"SELANJUTNYA ADALAH HENGKY ALBARAN!" panggil guru melalui mic speaker. Hengky dengan segera berjalan santai menuju ke arah panggung. Ia sangat bangga tergadap dirinya sendiri. Anak itu masuk ke dalam 4 besar siswa berprestasi. Secara ia pernah mengikuti lomba IPA dan Puisi Bahasa Indonesia. Keduanya pun mendapatkan juara 2.
Hengky turun panggung dengan senyum yang semringah menghampiri Ibuk dan Adit. "Buk, lihat!! Hengky wes lulus, Buk!!" ucap Hengky gembira. Sangat gembira. Begitupun dengan ibuk yang juga ikut bahagia dengan aoa yang telah di capai anaknya.
"Terus terbang tinggi, ya Heng!! Banggain bapak sama ibuk!!" ucap ibuk yang kemudian memeluk putranya yang sebentar lagi akan menempuh kehidupan barunya. Hengky dengan tulus membalas pelukan dari wanita itu. Ia sedang menahan tangis saat ini. Bukan tangis kesedihan, melainkan sebuah tangis kebahagiaan.
"Kamu mau jadi opo, Heng bar iki?" tanya ibuk.
Bukannya menjawab, Hengky malah menatap ke atas langit cerah di siang hari. Kebetulan sekali, ada satu pesawat yang lewat tepat di atas kepalanya. "Aheng meh jadi kui, Buk!" ucap Hengky sambil menunjuk pesawat itu.
"Ha?! Kamu meh jadi pesawat, Heng?! Aneh men!"
"Udu pesawat, Buk! Tapi Aheng meh jadi pilot. Aheng yo gak gelem no dadi pesawat!"
Acara berjalan sangat cepat hingga sekarang sudah berada di penghujung acara. Ini adalah acara terakhir, yaitu foto keluarga. "Alah! Nopo toh dadak ono poto keluarga kih lo!! Aku loh males poto!!" ujar Adit dengan muka malasnya.
"Cangkeman meneng!!" tegur Hengky menutup mulut Adit menggunakan telapak tangannnya.
"Delok o, Buk! Mas ngomong saru!!" cepu Adit.
"Wes meneng o! Iki loh meh poto!" tegur ibuk.
Bukannya Hengky yang kena marah ibuk, malah si Adit yang kena marah ibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demak Tells a Story [ HIATUS ]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *Author tidak memaksa. Tentang dia, pemilik senyuman paling indah. Tentang seorang laki-laki yang ingin sekali meraih impiannya menjadi pilot, yang kemudian di pertemukan dengan gadis buta pemilik mata yang indah. UPDATE TER...