Merayakan Hari Jadi Ratu

9 6 0
                                    

annyeonghaseyo yeoleobun, jeulgeoun dogseo doeseyo😘😘...
Nitip vote ama komennya dung... JANGAN LUPA
TANDAIN TYPO DENGAN '⚠️⚠️'!!

Pliss guyss! Kalo ada typo ingetin dong!! Kemaren temen ku yang baca ini bilang kalo typonya banyak buangett😭🙏... Maafin, ya guyss...

Oke... Happy Reading kawan-kawan...

***

HARI ini adalah hari dimana Ratu berulang tahun. Gadis itu di penuhi rasa gembira hari ini. Hari ini adalah hari yang sangat berarti baginya. Karena di hari inilah ia lahir kedunia ini. Semoga setelah ini semesta berpihak baik kepadanya.

Hari ini tidak mengundang banyak orang, mungkin hanya sekitar 12-13 orang saja yang di undang. Acara inj tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Acara ini di buat sederhana saja, yang terpenting bermakna.

Ratu. Gadis itu keluar dari kamarnya dengan mengenakan gaun pendek selutut berwarna putih. Rambutnya ia biarkan terursi begitu saja. Sungguh cocok sekali dengan dirinya.

"Selamat hari jadi Kanjeng Ratu. Semoga setelah ini kita bisa sama-sama terus" ucap Hengky saat melihat Ratu berjalan keluar dari kamarnya.

"Aku reti kok, nek kamu Hengky. Makasih, ya kanggo ucapan e" ujar Ratu. "Hehehe... Sekenal iku toh sama suaraku? Sampek-sampek reti nek iki aku" timpal Hengky sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak merasa gatal.

"Suaramu ki khas banget, Heng. Aku yo reti lah. Wong, kamu wae biasane manggil aku karo psnggilan kui" ujar Ratu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya kecil.

Acara kini sudah di mulai. Semua berjalan lancar sesuai dengan apa yang di harapkan. Tidak ada suatu halangan apapun hari ini. Mungkin semesta sedang menunjukkan sisi baiknya untuk gadis itu.

Tidak terasa sekarang sudah di penghujung acara saja. Tamu-tamu sekarang sudah kembali ke tempat asalanya masing-masing kecuali Hengky. Laki-laki itu masih setia menemani Ratu di teras rumahnya.

Senja kini sudah hadir di tengah-tengah mereka berdua. Pertanda beberapa waktu lagi malam akan menggantikan keindahannya. Namun, Hengky tidak kunjung bangkit dari duduknya itu. Keduanya kini masih bercengkerama layaknya dua insan yang saling melengkapi satu sama lain.

"Tu! Aku kan mau durung ngasih kamu hadiah. Gimana nek hadiah e besok kemana-mana sama aku? Nko tak jak neng rumah ku juga. Mau gak?" tanya Hengky. Cowok itu sungguh antusias jika berbicara dengan Ratu. Nada bicaranya pun di buat se gembira mungkin agar sang lawan bicara juga dapat merasakan apa yang ia rasakan saat ini.

"Emang e kamu gak kerja, Heng? Kamu, kan harus kerja" tanya Ratu.

"Absen dhisik boleh lah, ya... Iyo ra Mbak?!" ujar Hengky dari teras rumah Ratu.

"Iyo!!" sahut Mbak Indah dari dalam rumah.

"Kann... Boleh, yo" ujar Hengky sambil tersenyum miring.

"Emang bener meh bok ajak neng omah mu, Heng? Nko bapak karo ibuk mu pie?" tanya Ratu memastikan. Ia takut jika terkena marah oleh kedua orang tua Hengky karena Hengky berteman dengan seorang gadis buta sepertinya.

Demak Tells a Story [ HIATUS ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang