Rasa Yang Masih Sama

14 1 0
                                    

annyeonghaseyo yeoleobun, jeulgeoun dogseo doeseyo😘😘...
Nitip vote ama komennya dung... Jangan lupa
tandain typo dengan '⚠️⚠️'!!

Oke... Happy Reading...

***

DUA TAHUN KEMUDIAN. HARI yang indah di keramaian kota Semarang. Kota Lama ini tak terlalu ramai saat ini. Pagi-pagi sekali Hengky berlari menuju ke unpad untuk menemui seseorang di sana.

Hengky memasuki unpad dengan berjalan pelan. Tentu saja sambil mengatur nafasnya. Pandangannya kemudian mengedar mancari seseorang yang ingin ia temui.

"Amar!!" teriak Hengky kala melihat seseorang yang dari tadi tengah di carinya.

Amar. Cowok itu menoleh ke arah sumber suara dari Hengky dan lalu berjalan mendekat ke arah cowok itu. "Kenapa, Heng?" tanya Amar sambil merapikan beberapa berkas skripsi yang ingin ia berikan kepada dosen.

"Kamu mau ketemu Pak Dosen juga, nggak? Kalo iya bareng, ya..."

"Iya, nih. Baru aja mau kesana, eh kamu ngajak"

"Mas Amar!!" teriak seseorang dari depan pintu unpad. Gadis itu sedikit membungkukkan badannya sambil mengatur nafasnya.

"Eh! Haii! Apa kabar Kanaya?" sapa Amar sambil bersalaman dengan gadis itu.

"Baik Mas. Ini Mas mau kemana? Hengky juga mau kemana?" tanya Kanaya.

"Mau ketemu dosen" jawab Hengky.

"Ketemu dosen? Ngapain?"

"Ngerevisi skripsi. Mau ikut?" tawar Amar.

"Boleh!" jawab Kanaya.

Mereka bertiga berjalan menyusuri jalanan sepanjang koridor menuju ke ruang dosen. Hengky dengan mata yang berbinar-binar karena dapat merevisi skripsi, Amar yang sibuk membaca kembali skripsinya itu sedangkan Kanaya hanya berjalan di antara keduanya sambil membaca buku komik favoritnya.

"Waduhhh!! Lampirannya kurang satu!! Gimana ini!!" ujar Amar panik.

"Hah! Maksudnya?"

"Lampirannya hilang satu. Kayaknya aku besok deh ngumpulinnya. Heng, kamu duluan aja, ya. Nggak papa, kan?" tanya Amar sambil membenarkan kaca matanya.

"Yasudah. Benerin dulu itu skripsi mu. Aku duluan" jawab Hengky. Laki-laki itu kemudian berjalan kembali menuju arah tujuannya. Sedangkan Amar berlari berlawan arah dengan Hengky dan Kanaya.

"Mau ikut juga?" tanya Hengky.

"Eumm.. Ya, sudah aku balik aja lah, ya" ucap Kanaya hendak membalikkan badannya namun terhentikan karena Hengky tiba-tiba mencegahnya.

"Temenin aku ke ruangan dosen" ujar Hengky sambil melepas perlahan genggaman tangannya.

"Memangnya kenapa?" tanya Kanaya.

"Aku hanya masih grogi. Selebihnya aku sedikit takut kalau nanti skripsi ku nggak di terima dosen" jawab Hengky.

"Ya, sudah. Ayo aku antarkan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Demak Tells a Story [ HIATUS ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang