annyeonghaseyo yeoleobun, jeulgeoun dogseo doeseyo😘😘...
Nitip vote ama komennya dung... Jangan lupa
tandain typo dengan '⚠️⚠️'!!Oke... Happy Reading kawan-kawan...
***
2 bulan setelahnya...
PAGI yang cerah ini membuat Hengky sangat bersemangat lantaran hari ini ia akan pergi berangkat ke universitas yang ada di semarang itu.
Mentari bahkan belum bersinar, namun tetap saja tidak mengurangi sedikitpun semangat dari Hengky. Di awal tahun yang baru ini, juga di awal bulan Maret ini ia gunakan untuk berangkat ke universitas itu.
Hengky. Laki-laki itu keluar dari rumahnya dan berniat untuk menghirup udara segar yang menyapu kota nya itu. Segar. Itulah yang ia rasakan kala menghirup udara pagi itu.
Ia menggerakkan seluruh anggota tubuhnya agar seluruh lelahnya hilang dengan sendirinya. Eumm... Lebih tepatnya seperti pemanasan.
Laki-laki itu sepertinya akan sangat rindu dengan Kota Demak ini. Secara, di sinilah ia di lahirkan dan di besarkan sampai sekarang.
Hengky ia kembali masuk ke dalam rumah dan berniat untuk mengecek beberapa barang apakah sudah lengkap atau belum.
Ia cek satu persatu. Merasa sudah lengkap, ia pun beralih kegiatan untuk mandi sekarang ini. Percaya saja, orang rumah yang baru bangun hanyalah ia. Yang lainnya masih setia berada di alam mimpinya masing-masing.
Kini Hengky sudah rapih menggunakan pakaian yang akan ia kenakan untuk berangkat nanti. Kini orang rumah sudah terbangun semuanya. Begitu juga dengan Adit yang katanya juga ingin ikut mengantar Mas nya itu berangkat ke tempatnya berkuliah nantinya.
"Barang-barang mu wes kabeh, Heng?" tanya ibuk memastikan.
"Sampun, Buk!!" jawab Hengky dengan antusias. Tak dapat di pungkiri, laki-laki itu sungguh sangat senang hari ini. Akhirnya yang ia nanti-nantikan selama 4 tahun pun terwujudkan juga. Sungguh penantian yang tak merugikan.
"Meh berangkat kapan? Sak iki?" tanya bapak.
"Sek, Pak. Tak nelpon Riki dulu. Jarene cah kui meh ngampiri Aheng" ujar Hengky yang kemudian menelpon Riki lewat telpon rumahnya.
"Assalamualaikum! Rik, koe wes siap po durung?" tanya Hengky dari telepon.
"Iyo!! Otw, Heng!!"
"Oke!!"
Hengky menutup telponnya. Sungguh sangat singkat pembicaraan di antara keduanya. Namun tak apa. "Ayo, Pak! Riki wes otw" ujar Hengky sambil menggendong tas ranselnya.
"Ayo!! Dit, kamu karo Bapak" ujar Bapak.
"Terus Mas, pie?" tanya Adit.
"Mas mu boncengan karo Mas Riki"
***
Perjalanan dari Kota Demak menuju ke Kota semarang sekitar 26 km. Bisa di bilang lumayan dekat. Kini mereka sudah sampai di kosan Hengky dan Riki berada. Tidak terlalu besar tidak juga terlalu kecil. Kosan itu berukuran sedang dan bisa muat untuk 3 orang remaja."Udah sampek. Kalian berdua ojo langsung ngelayap!! Beresin dulu wi barang-barang kalian" peringat bapak.
"Bapak meh langsung pulang?" tanya Hengky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demak Tells a Story [ HIATUS ]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *Author tidak memaksa. Tentang dia, pemilik senyuman paling indah. Tentang seorang laki-laki yang ingin sekali meraih impiannya menjadi pilot, yang kemudian di pertemukan dengan gadis buta pemilik mata yang indah. UPDATE TER...