2 - Dipantau

11 2 2
                                    

"Julian tungguuu...."

Jina yang mendengar suara cewe pun langsung melengah ke arah sumber suara

"Juliann.... inii buku kamu aku udah selesai nyatetnya tadi aku kejarin sampe selesai"

"Loh kenapa gak bawa pulang aja?" Tanya Julian dengan bernada lembut

"Gapapa cuman dikit doang kok ngapain sampe bawa bermalam buku orang hehe makasi yaaa"

"Yaudah sama sama kalau butuh catatan aku bilang lagi aja yaaa" ucap Julian sambil senyum

"Okeyyy, oh hai kamu adeknya Julian yang kejungkir tadi itu yaa"

"Ah hai kak" ucap Jina yang tidak nyaman dengan situasi ini

"Kami duluan ya sa" ucap Julian yang sedikit tengah malu

"Ah baiklah Julian hati hati yaaa" ucap Clarisa sambil tersenyum manis

Akhirnya Julian dan Jina pun pergi dari sana dan langsung menuju kerumah disepanjang jalan Jina masih memikirkan siapa perempuan tadi dan kenapa abangnya bersikap sangat manis kepada perempuan itu sedangkan ke adiknya sendiri tidak pernah bersikap manis sama sekali. Jujur melihat adegan itu Jina sedikit risih dan tidak suka dengan perempuan itu, Jina merasa bahwa perempuan itu bukanlah perempuan yang baik, cantik sih tapi Jina merasa fisiknya yang cantik itu akan terbalik dengan sifatnya. Jina berusaha menghilangkan fikiran kotornya itu kepada perempuan tadi

Sesampainya dirumah Jina masih diam murung memikirkan hal yang sama pikiran itu terus saja muncul semakin Jina berusaha melupakan semakin ingat pula bagaimana manisnya mereka ber2 bersikap tadi. Jina tak suka dan Jina membenci nya, tapi Jina tidak bisa mengungkapkannya, Jina mulai niat mendiamkan abangnya itu taktau sampai kapan

"Aku pulang" ucap Jina lesu

"Hai sayang anak mama udah pulang kenapa kok lesu?"

"Aku gapapa ma aku langsung ke kamar ya" ucap Jina lalu pergi meninggalkan mama nya di ruang tamu

"Abang pulang~~"

"Julian adek kamu kenapa?" Tanya mama

"Kenapa adek ma?" Tanya Julian heran

"Loh kan dari tadi disekolah sama kamu masa gatau adeknya sendiri kenapa" heran mama

"Ah mungkin karna dia kejungkir balik tadi kali ma gaktau" ucap Julian yang terlihat tidak peduli

"Hah jungkir balik gimana? Kamu gimana sih adek kamuloh itu Julian yaampunnn" ucap mama yang heran dengan tingkah laku ke2 anaknya itu

"Gaktau abang ma abang mau beres beres dulu temen abang mau main kesini ntar sore" ucap Julian dan langsung pergi ke kamarnya

Sedangkan dikamar Jina

Jina sedang menatap dirinya di kaca

"Cewe tadi siapa sih gatel banget sama cowo pake senyam senyum begitu apaan coba ddih menjijikkan, si abang juga senyam senyum manis banget lagi, gue adeknya kagak pernah senyum ke gue anj banget kesel gue arghhh ga suka pokoknya siapapun cewe yang mau deketin abang gue harus gue seleksi dulu"

Itulah sisi lain dari Jina didepan semua orang dia akan bersikap lembut layaknya anak kecil polos tapi jika dia sendiri dia seperti akan menghancurkan apa saja yang berada di dekatnya. Jina paling benci dengan perempuan yang bersikap sok manis didepan laki laki terutama kepada abangnya

Setelah bergelut dengan emosi nya Jina pun ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, beres beres dan menyiapkan yang harus ia siapkan sebelum teman temannya datang.
.
.
Drrtt.. drrttt..

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang