Kini Jina masih ditangani oleh dokter, Jino dan Julian hanya di rawat biasa karna pingsan akibat syok, sedangkan bayi Julia dipindahkan ke kamar mayat untuk dilakukan autopsi
Kini Hesa dan Seftian sedang menunggu Jina keluar dari ruang operasi, setelah 3jam lama nya akhirnya dokterpun keluar
"Bagaimana keadaan adik saya dok?" Tanya Hesa
"Air dalam paru paru nya telah berhasil kami keluarkan dan karna kondisi Jina yang masih lemah karna setelah melahirkan akan susah baginya untuk bertahan lama. Kita hanya bisa berdoa yang terbaik buat Jina" jelas dokter
Jina pun di pindahkan ke ruang ICU untuk penanganan lebih. Keesokan hari nya Julian dan Jino telah sadar dan mereka terpaksa bercerita kepada Icha apa yang terjadi
Icha syok dan tak menyangka dengan apa yang terjadi, Icha terus terusan menangis sambil memegang Julia yang sudah tak bernyawa
Hasil autopsi pun keluar dan menyatakan ada 2 sidik jari yang terdapat di tubuh Julia, yaitu Jina dan Clarisa
Mendengar nama Clarisa, Julian terus terusan bersumpah agar wanita itu segera lenyap dari bumi, sedangkan Jino terus terusan menangis atas dasar yang menimpa keluarga kecilnya itu
Setelah 1minggu tiba tiba
Tut.. tut.. tut.. tuttt.............
Garis monitor detak jantung Jina menunjukkan garis lurus
"JINNAAAAAAAAAAAAAAAA" teriak Jino menerobos masuk ke dalam ruangan ICU Jina
Hesa buru buru memanggil dokter untuk segera di tangani, Icha terusan menangis di pelukan Julian begitupun Luna dan yang lainnya tak kuasa menahan air mata mereka
"JINAAAAA AKU MOHON BANGUNN NAA.... JAYVEE MASIH BUTUH IBU NYAA NAAA JINAAAA" teriak Jino
Jayvee yang sedang bersama Seftian pun ikut menangis seolah tau bahwa ibu dan adik nya Julia telah pergi
"NAAAAAA GUE MOHON BANGUN NAAAAAA" teriak Jino berusaha mendekati Jina yang sedang ditangani dokter namun di tahan oleh Hesa
5menit kemudian◇◇◇
Tiba tiba jantung Jina kembali berdetak
Tut... tut.. tut..
Semua yang ada disana mengucap syukur atas kembali nya Jina. Perlahan Jina membuka matanya dan menetralisir cahaya yang masuk ke mata nya. Jino langsung berlari ke arah Jina
"Eeuuugghhh" lenguh Jina
"Sayanggg... liat aku..." ucap Jino
"Jinooo..." ucap Jina
"Iyaaa sayanggg ini akuuu...." ucap Jino mencium tangan Jina
"Hiks hiks aku gagal jadi ibuu sayanggg aku gagallll hikss" ucap Jina menangis
"Hey hey jangan salahkan dirimu sayang.. sudahh takpa kita harus ikhlas sayangg.. memang beratt tapi mau gamau sayangg..kita ga bisa balikin dia lagi sayangg" ucap Jino menangis dan memeluk Jina erat
"Jayvee baik baik aja kan?" Tanya Jina
Seftian pun masuk dan memberikan Jayvee kepada Jina
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate
Fanfiction"Maafkan aku yang tidak bisa menjaga keluarga ku dengan baik, maafkan mama tidak bisa menjadi ibu yang baik buat kamu nak.." Seorang perempuan yang menjalani berbagai takdir ujian yang datang kepada nya, bertahan tanpa orangtua dan dipertemukan den...