5 - Jina kenapa?

12 2 0
                                    

PLAK

"JULIAN APA APAAN KAMU. JANGAN MAIN HAKIM SENDIRI KAYA GITU INI SUDAH MALAM ADEK KAMU BARU PULANG MININAL KITA TANYA DULU" bentak papa kepada Julian

"DIA HARUS DIKASIH PELAJARAN PA PULANG MALEM MALEM SAMA LAKI LAKI" ucap Julian sekarang yang sudah berada dipuncak emosi nya

"PUAS LO MAIN SAMA LAKI LAKI SAMPE LUPA WAKTU HAH? UDAH BISA MAIN MAIN SEPERTI ITU LO??? CEWE GAK TAU DIRI LO MAU JADI LONTE LO DILUAR SANA HAH???" bentak Julian kepada Jina

Sedangkan Jina hanya diam menunduk dia takut dan ini pertama kalinya Jina dibentak bahkan ditampar, apalagi yang menampar dan membentak itu adalah abang kandungnya sendiri. Jina hanya menggigit bibir bawahnya menahan tangis

Diseberang sana ada mama yang ingin memeluk anak gadis 1 1 nya itu yang sedang berhadapan didepan abangnya yang sedang dipuncak emosi.

"JAWAB GUE JINA LO MAIN SAMA SIAPA? DIMANA? PUNYA MULUT JAWAB JINA" bentak Julian sekali lagi

Papa terlihat kasian dengan Jina sedangkan Julian yang punya emosi yg susah dikontrol, pikir papa dan mama disini Jina juga salah tapi mereka masih ingin berbaik sangka kenapa Jina pulang telat hanya saja Julian susah untuk dikasih tau.

PLAK

"JAWAB JINA"

Lagi lagi Julian menampar dan membentak Jina

"CUKUP JULIAN MASUK KAMAR SEKARANG" bentak papa

"GAK PA GUE HARUS DENGER DULU SI WANITA MURAH INI BERBICARA" bentak Julian

Jina yang tidak tahan langsung lari ke kamarnya melewati abangnya yg tepat berada didepan dirinya. Jina masuk kekamar dan mengunci nya

"JINA GUE BELOM SELESAI NGOMONG" bentak Julian

"SUDAH JULIAN MASUK KAMAR SEKARANG" bentak papa

Sedangkan mama dari tadi mengelus punggung papa bertujuan supaya lebih tenang

10detik berlalu akhirnya Julian pergi ke kamarnya dan membanting pintu

Jina dari kamar yang mendengar bantingan itu emosinya langsung memuncak dan ia langsung melemparkan apa yang ada didekatnya mencoret coret kertas merobek nya memukul dingin serta kaca kamarnya akhirnya tangan Jina luka karna ia tak sengaja memukul kaca. Kaca pecah dan Jina tidak mempedulikan kamarnya yang sudah tidak tersusun rapi

Akhirnya Jina ke kamar mandi beres beres dan istirahat.

Keesokan paginya Jina bangun lebih pagi siap siap untuk ke sekolah tak lupa membalut tangannya dengan perban, dilihat jam masih menunjukkan pukul 5 pagi. Jina berfikir apa dia bangun sepagi itu? Lalu Jina langsung pergi dan meninggalkan surat bahwa ia telah duluan ke sekolah.

Tujuan Jina sekarang adalah taman disitu ia duduk dan sarapan dengan sepotong roti dan selai yang ia siapkan tadi sebelum berangkat 1jam duduk akhirnya Jina berlangsung ke sekolah menggunakan taxi online.

Begitu sampai disekolah Jina bertemu dengan bg Hesa

"Eh hai dek" sapa Hesa

"Temen abang waktu itu?" Tanya Jina

"Akhirnya tauu kenalin aku Hesa"

"Jina" ucap nya singkat

"Iya tau kok hehe anyway tangan kamu diperban kenapa? Luka? Sakit gak?" Tanya Hesa

"Ga gpp bg cuman gaya gayaan aja kok hehe" ucap Jina gugup

"Bener gpp? Mau abang bilang ke Julian?" Tanya Hesa

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang