Sesampainya di Indonesia mereka langsung menuju kerumah Julian, sedari tadi Jina terus terusan mengabaikan Jino
"Sayang" ucap Jino
Jina diam tak bersuara sampai akhirnya
"Dek.. Jino manggil loh itu dari tadi" ucap Julian lembut
Jina tetap diam
"Dek.. ada masalah hm?" Tanya Hesa sambil memegang pundak Jina
Jina menepis tangan Hesa dan berjalan sendiri mengabaikan mereka semua
"Na.." panggil Icha lembut
Jina terus mengabaikan mereka sampai tiba dirumah semua berusaha mengajak Jina ngobrol sampai akhirnya
"Dek lo bisa gak usah gini gak sih dari tadi semua orang berusaha manggil lo, sopan dikit bisa gak, Jino juga dari tadi udah minta maaf loh" ucap Julian emosi
Jina terus mengabaikan dan tiba tiba Julian menarik tangan Jina kuat
"Dek hadep gue" ucap Julian sambil menarik tangan Jina
"Aww apa sih sakittt" ucap Jina
"Lo yang apa dari tadi semua orang berusaha ngajak lo ngobrol lo bisa sopan dikit gak sih" ucap Julian emosi
Yanglain nya hanya diam tak berani ikut campur
"LO YANG APA APAAN ANJING GUE DARI TADI UDAH SABAR GUE TANYA APA KENAPA GUE DIABAIKAN GUE DULUAN YANG DIABAIKAN DISINI KENAPA KALIAN PADA NYALAHIN GUE HAH GILA LO YA" bentak Jina lalu langsung berlari ke kamarnya dan
BRAK
Jina membanting pintu kamarnya dan terdengar suara pecahan pecahan kaca dan banting barang didalam kamar Jina, yang lain kaget dan bergegas ke kamar Jina namun saat di buka ternyata Jina mengunci pintunya dari dalam
Tok tok tok
Ceklek"Dek.. jangan gini dekk" ucap Julian gemeteran
"Dek maafin abang udah marahin kamu" ucap Julian
"Sayang maafin aku jangan gini please ya kita selesaiin sama sama yaa" ucap Jino yang ikut gemeteran dan hampir menangis
"PERGI LO SEMUA" teriak Jina dari dalam kamar
"Oke oke kita pergi tapi jangan aneh aneh yaaa please" ucap Jino dan Julian memohon
"Na jangan lakuin itu na" ucap Icha
"Pergi ca gue mau sendiri" ucap Jina
"Oke gue pergi tapi lo tenang ya" ucap Icha lembut dan membujuk semuanya untuk menjauh dari kamar Jina
Kini mereka semua berada di ruang depan
"Ini semua salah gue" ucap Jino sambil menunduk
"Ga no lo gak salah, udah biarin Jina tenang dulu" ucap Julian sambil mengelus pundak Jino
"Tapi ini pertama kalinya Jina ngebentak kaya tadi" ucap Icha
"Iya, dirumah dia juga ga pernah toxic kaya gitu" ucap Julian
"Membuktikan Jina sembuh dari penyakit mentalnya" ucap Icha
"Kalian pulang dulu aja, biar gue disini sama Jina biar dia tenang dulu, kalian pasti cape, lo juga no pulang aja gpp besok ksini lagi" ucap Julian
"Ga Jul gue disini aja gue yang udah bikin Jina kaya gitu gue harus tanggung jawab" ucap Jino
"Udah no gpp biar sama Julian dulu aja besok kita ksini lagi" ucap Hesa
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate
Fanfiction"Maafkan aku yang tidak bisa menjaga keluarga ku dengan baik, maafkan mama tidak bisa menjadi ibu yang baik buat kamu nak.." Seorang perempuan yang menjalani berbagai takdir ujian yang datang kepada nya, bertahan tanpa orangtua dan dipertemukan den...