43 - Jina di Racun??

3 2 0
                                    

Keesok an pagi nya, Jina terbangun lebih awal dibanding Jino. Perlahan Jina duduk dan melihat jam masih menunjukkan pukul 4 pagi

"Aw, pusingg.. apa aku bangun sepagi inii.. tumben.." ucap Jina

Jina melihat ke meja disebelah nya ada kompresan dan juga beberapa obat obat an, Jina memegang dahi nya dan terasa bahwa ia sudah tidak apa apa

Jina pun bangun dan mandi siap siap pergi ke kantor, selesai mandi Jina langsung ke dapur membuatkan sarapan untuk mereka ber2. Setelah selesai Jina pergi ke kamar dan membangunkan Jino

"Sayanggg.. bangun yukk.. sarapan.." ucap Jina

"Eeuuughh sayangg... kamu gpp??" Tanya Jino

"Aku gpp sayang.. kita sarapan yaaa" ucap Jina lalu menyisir rambut Jino yang masih acak acakan dengan tangannya

"Sayangg bangun jam berapa?" Tanya Jino lalu memeluk Jina manja

"Jam 4 sayanggg.." ucap Jina

"Kenapa ga bangunin akuu.. sayang kan lagi sakiitt.." ucap Jino

"Aku udah gpp sayangg.. ayo bangun aku mau ke kantor hari ini, kamu nanti ke kampuss yaa.." ucap Jina lalu menyiapkan baju dan perlengkapan Jino ke kampus

Dengan malas Jino beranjak ke kamar mandi, setelah selesai mereka berdua langsung sarapan

Tadinya Jino melarang keras Jina untuk istirahat saja dirumah, namun bukanlah Jina kalau tidak keras kepala akhirnya Jina pergi ke kantor pagi ini sedangkan Jini ke kampus dan nanti siang Jina akan menyusul Jino ke kampus

Jina berangkat ke kantor diantar oleh Jino dan Jino langsung berangkat ke kampus

Saat masuk Jina disambut hangat oleh para karyawan disana

"Hai Jina selamat pagi" ucap om Azka

"Pagii om" sapa Jina

"Oo iyaa berkas yang kemarin di kirim dari perusahaan di Jakarta udah di revisi, tinggal kamu tanda tangan yaa.." ucap om Azka

"Baik om, terimakasih" ucap Jina sambil tersenyum

"Bagaimana Jino? Jadi ke kampus hari ini?" Tanya om Azka

"Jadi om, tadi dia anter Jina dulu kesini.. nanti siang Jina nyusul kesana buat urus semuanya" ucap Jina

"Mau om antar?" Tawar om Azka

"Ah ga usah om, ngerepotin, Jina bisa sendiri kok" ucap Jina lalu langsung ke ruangan papa nya dan meninggalkan om Azka

"Liatlah anakmu bg Azra keras kepala dan tidak mau merepotkan oranglain persis dirimu" ucap om Azka dalam hati

Kini Jina sedang berada di ruangannya mengurus beberapa berkas berkas, tiba tiba ada yang mengetok pintu

Tok tok tok

"Masuk aja..." teriak Jina dari dalam

Ceklek

"Permisi non, ini secangkir teh anget buat nona diberikan oleh seseorang" ucap seorang laki laki

"Oh? Dikasi om Azka ya? Makasiii yaaa" ucap Jina menerima teh itu tanpa ragu

Setelah 30menit bekerja Jina pun istirahat dan meminum teh tadi tanpa ragu. 5menit kemudian Jina merasa pusing yang begitu berat, Jina berusaha keluar dari ruangan dan mencari pertolongan

"Tolong... arrkhh" ucap Jina dan terjatuh

Jina meraih hp nya yang berada di atas meja dan menekan nomor darurat yaitu Jino

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang