DEVSA 14

238 76 32
                                        

"mereka hanya tau aku anak keras kepala, tapi mereka tidak tau bagaimana sakit dan hancur nya aku yang sebenernya"
-devan angkasa-



Malam ini Devan masih berada di markas, markas sudah sunyi karena teman teman nya sudah pulang sore tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Devan masih berada di markas, markas sudah sunyi karena teman teman nya sudah pulang sore tadi. tatapan mata devan kosong, pikiran nya berisik, dan berniat untuk menenangkan diri.

laki laki itu tak ada niatan untuk pulang ke rumah, ia berfikir untuk menginap disini dan mungkin besok ia tak akan masuk sekolah terlebih dahulu.

Pintu utama terbuka memperlihatkan seorang laki laki, yaitu Shaka yang mulai memasuki ruangan. tatapan nya beralih menatap Devan yang tengah duduk sendirian.

"Lah, bukan nya tadi lo udah pulang van?" Tanya nya bingung, dan langsung menghampiri Devan.

"Muka lo bonyok kenapa anjir?" Tanya Shaka kembali, ia penasaran sebenernya apa yang terjadi kepada teman nya ini.

"Masalah yang sama" jawab Devan, sontak Shaka mengangguk mengerti apa yang terjadi.

"Terus lo nggak ada niatan pulang, ini udah malem" ucap Shaka, karena jarum jam menunjukkan pukul 23.45. Shaka sebenarnya berniat untuk mengambil  jaket nya yang ketinggalan, karena besok akan ia pakai.

Devan berdecak "males, gue bakalan pulang kalo bokap gue nggak ada di rumah"

Shaka berfikir sejenak "lo nginep di rumah gue aja kalo gitu, bokap nyokap gue nggak ada lagi di luar kota" ujar nya.

"Tapi gue takut ngerepotin lo ka"

Shaka terkekeh dan langsung merangkul Devan "gue nggak ngerasa di repotin, lagian kaya sama siapa aja lo van" ujarnya, menepuk pundak Devan.

Akhirnya Devan menerima tawaran Shaka untuk menginap di rumah nya. Laki laki itu berfikir bahwa dirinya akan kembali kerumah ketika kedua orang tua nya tengah sibuk dengan pekerjaan mereka.

Banyak panggilan tak terjawab ketika Devan membuka handphone nya, yaitu dari sang ibu dan adek nya. ia tau mereka mencari di mana keberadaan Devan. Namun, laki laki ini akan memenangkan pikiran nya terlebih dahulu.

Devan tidak memperdulikan handphone nya, kedua remaja ini kini tengah bermain game online. Kedua nya saling terkekeh karena sudah lama sekali tak bermain berdua seperti ini.

Handphone Devan terus terusan berbunyi, Devan tak memperdulikannya karena tau pasti itu Devi dan Davin yang menelfon nya.

"van, telpon nya angkat dulu. gue tau nyokap lo nyariin lo" ujar Shaka, tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar.

DEVSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang