bertemu kembali dengan cinta pertama nya ketika duduk di bangku SMA
namun, gadis yang ia sebut cinta pertamanya itu mengalami kecelakaan ketika berusia sembilan tahun, membuat gadis yang kerap di sapa dengan sebutan alysa itu hilang ingatan terutama...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋
sudah tiga hari alysa tak masuk sekolah kerena sakit, kini keadaan nya sudah membaik. tak ada kegiatan hari ini, gadis itu masih merebahkan dirinya sedari tadi berniat untuk beristirahat.
kepala alysa pusing akibat kejadian delapan tahun yang lalu. gadis itu sering bolak balik ke rumah sakit untuk melakukan terapi. orang tua alysa sangat ingin sekali putrinya sembuh dan mengingat memori masa kecil nya dulu.
namun, keberuntungan belum memihak pada alysa. dokter mengatakan bahwa alysa tak ada perubahan meskipun rajin terapi setiap Minggu nya.
terdengar suara ketukan pintu membuat alysa tersadar dari lamunannya, pintu terbuka memperlihatkan Natasha yang berpakaian rapih.
"mama mau kemana?" tanya alysa bingung, tumben sekali hari ini mama nya berdandan rapih.
"mama mau keluar, kamu mau ikut?" tanya Natasha, alysa langsung melirik sang ibu yang masih setia menatap nya. rasa nya malas untuk keluar namun, ia juga merasa bosan ketika terus terusan berada di rumah.
di sisi lain, di halaman rumah mewah milik daifan dan Devi. terdapat seorang laki laki yang baru saja kembali dan langsung memarkirkan motor nya.
rumah mewah ini memang terlihat sepi. namun, terdapat beberapa asisten rumah tangga, satpam, sopir dan beberapa bodyguard.
ruma bini terasa sepi karena sang pemilik jarang sekali berada di rumah. terutama kepala keluarga yaitu daifan. sementara kedua putra mereka sibuk dengan dunia luar mereka.
Devan tergesa gesa masuk ke dalam rumah mencari keberadaan adek nya sekarang.
"bi, mama udah pulang?" tanya Devan, kepada salah satu asisten rumah tangga.
"tadi ibu sudah pulang, tapi pamit lagi. katanya mau ke kantor bapak" jawab bi Santi.
Devan tersenyum, ini adalah situasi yang aman untuk berdebat dengan Davin. dan langsung melangkah menaiki tangga menuju kamar adek nya.
Devan membuka perlahan pintu kamar Davin, sesekali mengintip ke arah dalam. terdapat sang pemilik kamar yang masih terlelap, perlahan Devan melangkahkan kakinya masuk dan kembali menutup pintu perlahan agar Davin tak terusik.
mata nya menatap sekeliling kamar, mencari benda yang Davin pinjaamntak bilang padanya semalam. namun, ia tak melihat benda tersebut di kamar adek nya.
"ngapain lo?" tanya Davin, membuat Devan terkejut.
"laptop gue yang lo pinjam, lo taro mana?" tanya Devan tak mau basa basi.