DEVSA 20

99 28 27
                                    

happy reading

happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Alysa dan Alena menghentikan motornya di depan toko kue, kedua nya berniat untuk membelikan Natasha kue karena hari ini adalah hari ulang tahun nya.

semenjak kecil Alena sudah menganggap Natasha seperti ibu kandung nya sendiri. karena perlakuan baik yang di berikan Natasha padanya. bagitu pun dengan alysa yang mengganggap Clarissa seperti ibunya.

tak hanya alysa yang memberikan hadiah, Alena pun berniat untuk memberikan hadiah. sebagai bentuk terima kasih karena sudah baik pada nya.

kedua gadis itu mulai memasuki toko kue. namun, di sebarang jalan terdapat seorang laki laki yang duduk dan menatap mereka sedari tadi.

"salah gak, kalo gue deketin dia karena pengen tau masa lalu nya?" tanya laki laki itu kepada teman yang berada di sebelah nya.

"bro, lo tega nyakitin cewek seceria dia?" tanya Shaka menepuk pundak Devan.

"gue nggak nyakitin dia, gue cuma mau memastikan apa benar dia cewek yang selama ini gue cari"

"gue takut tu cewek nyaman sama lo, tapi setelah lo tau gimana masa lalu nya. lo bakalan tinggalin dia kan?"

Devan kini terdiam tak menanggapi ucapan Shaka, dia akui memang dirinya cukup egois.

"gue nggak se pengecut itu Shak" jawab Devan menatap tajam Shaka. memang hanya Devan yang berani pada Shaka, di bandingkan anggota lain nya.

"mending lo main aman, cari tau siapa dia sebenarnya tanpa tu cewek tau"

Devan berdecak "gak semudah itu, hidup tu cewek privat. bahkan dia juga ga punya sosial media"

tidak butuh waktu lama kini alysa dan Alena keluar dari toko kue itu, manik Devan masih setia menatap tajam wajah cantik gadis itu.

"gimana kalo kita ikutin mereka?" tanya Devan, melihat alysa dan Alena akan pergi.

karena tau watak teman nya itu, Shaka mengiyakan ucapan Devan. jika menolak laki laki itu akan tetap nekat membuntuti gadis itu.

kini Devan dan Shaka sudah siap dengan motornya, mereka menunggu agar kedua gadis itu menjauh.

mata elang Devan memanas, mulutnya berdecih ketika menatap alysa. jika benar ia adalah Agis, mengapa wanita itu tidak mengenali Devan sedikit pun.

Devan melihat ke arah Shaka seolah memberi kan isyarat. tak lama kemudian, Devan menancapkan gas motornya dengan kecepatan di atas rata rata. Shaka yang melihat hanya bisa menggelengkan kepala.

ketika merasa motornya semakin mendekat dengan motor alysa. Devan sontak memperlambat laju motornya Agara tidak di ketahui dia gadis itu bahwa dia membuntuti mereka.

"rumah tu cewek jauh banget kaya nya" ujar Devan pada Shaka.

ketika melihat motor alysa memasuki perumahan membuat Devan menggantikan motornya. membuat Shaka bingung seolah bertanya mengapa berhenti.

"perumahan elit anjir, pasti ketat banget penjagaan nya"

"aman van, gue ada temen dan sering main ke sini. jadi kita ada alasan untuk masuk" jawab Shaka membuat Devan menghembuskan nafasnya lega.

kedua laki laki itu kembali menyalakan motornya bergegas untuk masuk jika terlambat, mereka akan kehilangan jejak.

motor alysa memasuki gerbang rumah mewah, membuat Devan dan Shaka sontak mengehentikan motornya.

"kaya juga tu cewek" ujar Devan, melihat beberapa mobil yang berjajar di halaman rumah itu.

"sepadan lah kalo sama lo" jawab Shaka seolah olah merendah diri.

Devan tak memperdulikan ucapan Shaka, laki laki itu fokus dengan handphone nya berniat untuk menyimpan alamat rumah alysa.

"cabut ka, yang penting gue udah tau alamatnya"

setelah selesai membuntuti alysa, Devan dan Shaka berniat untuk kembali ke bengkel karena urusan nya belum selesai.

"lo yakin mau deketin tu cewek?" tanya Shaka, kepada Devan yang baru saja turun dari motornya.

"gue yakin"

Shaka terdiam sejenak, melihat raut wajah Devan yang menyakinkan. namun, ia juga cemas lantaran Devan mendekati gadis itu hanya karena ingin tau bagaimana masa lalu nya.

"gue minta sama lo ka, jangan kasih tau temen temen apa rencana gue terutama ade gue" ujar Devan, karena ketika teman teman nya mengetahui apa yang di rencanakan Devan, mereka pasti berpendapat sama dengan Shaka.

"gue harap lo nggak se brengsek apa yang gue pikir, kalo emang tu cewek bukan temen kecil lo. lo jangan ninggalin dia seenaknya van"

"lantas apa yang harus gue pertahankan dari tu cewek?"

"dunia gak semua nya tentang temen kecil lo, apa salah nya lo lupain dia dan memulai hidup baru lo tanpa merasa bersalah karena udah ninggalin tu cewek"

"GUE UDAH JANJI BAKALAN NEMUIN DIA" sentak Devan, membuat seluruh orang yang berada di bengkel menatap ke arahnya.

"menurut gue van, kalo emang tujuan lo cuma buat nyari tau gimana masa lalu si alysa, mending lo jangan deketin dia. lo cuma buat dia sakit hati"

"sebegitu nya ko larang gue deketin tu cewek, demen lo sama dia hah?"

"terserah lo van, gue ngasih masukan tapi respon lo begitu. gue cuma gak mau temen gue di cap sebagai cowok brengsek yang mainin perasaan cewek"

"dari pada lo, gamonin satu cewek sampe bertahun tahun lagi" sindir Devan.

"setres lo, masalah gue di bawa bawa" ujar Shaka beranjak dari duduk nya meninggalkan Devan.

🦋🦋🦋

20 September 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

20 September 2024

see you next part

DEVSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang