DEVSA 02

346 139 56
                                    


"Jika memang takdir berpihak, kita akan bertemu kembali. Selamat tinggal gadisku"

-devan angkasa-

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋


Gadis kecil berlari menghampiri pasangan suami istri yang sedang berbincang di meja makan.

"Mama papa kok rumah Evan sepi kaya nggak ada orang?" Tanya alysa.

Natasha yang mendengar pertanyaan putri nya langsung berjongkok menyetarakan tinggi nya dengan alysa "alysa sayang, tadi malam mama nya evan telpon mama kalau mereka akan pindah dan menetap di luar negri"

Bibir alysa seketika turun "kok Evan nggak bilang sama agis sih ma, mama pasti bohongin agis ya"

Natasha langsung menarik alysa dalam pelukan nya "sayang mama nggak bohong nak, mereka pergi memang secara tiba tiba, Evan tidak sempat untuk bilang ke agis" ujar Natasha.

"Hiks nggak, nggak mungkin kalo Evan ninggalin agis" tangis alysa seketika terdengar, ia berfikir bagaimana jika dirinya tak lagi bertemu dengan Devan.

"Alysa sayang, lysa dengerin papa ya nak, papa yakin Evan pasti akan kembali menemui alysa suatu hari nanti nak" ujar Adrian menenangkan putri nya.

Malam hari nya gadis itu terduduk sendirian, menatap keluar jendela dan memandangi Sinaran bintang bintang.

"Evan di sana lagi ngapain ya, apa Evan nggak kangen main agis"

"Padahal Evan udah janji ke agis untuk selalu ada dan menemani agis sampai agis dewasa"

Tok tok tok

Ketukan pintu membuat alysa tersadar dari lamunannya, ia tahu sudah pasti sang ibu yang akan menemui nya.

"Alysa nak, mama boleh masuk sayang?"

"Iya ma, masuk aja"

Ceklek...

"Kok jendela nya belum di tutup sayang, emang agis nggak kedinginan?" Tanya Natasha menatap punggung kecil putrinya.

"Enggak kok ma" jawab nya singkat

Natasha melangkah untuk menutup gorden kamar alysa, setelah menutup gorden dan jendela Natasha kembali menghampiri putri nya yang tengah duduk di samping ranjang.

"Alysa kenapa sayang, alysa mikirin Evan lagi?" Tanya Natasha mengelus surai rambut putrinya.

"Iya ma" ucapnya pelan bahkan Natasha hampir tidak mendengar nya.

"Semalam mama nya evan ngasih surat ini, kata nya Evan nitip surat ini buat alysa, maaf ya nak mama semalem lupa" ujar Natasha memberikan amplop berisi surat.

Perlahan alysa membuka kertas itu dan membaca nya. alysa memang berumur enam tahun namun, dirinya sangat gemar sekali membaca.

 alysa memang berumur enam tahun namun, dirinya sangat gemar sekali membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membaca surat itu alysa terdiam dan kembali menatap mama nya.

Natasha tersenyum "lysa percayakan dengan apa yang di tulis mama Evan?"

"Evan sudah berjanji akan kembali menemui alysa tapi entah itu kapan"

"Iya ma, lysa percaya"

"Ya sudah sayang mulai sekarang agis nggak boleh sedih lagi ya nak"

Alysa mengangguk, beranjak dari duduk nya berniat untuk memeluk Natasha "iya ma, alysa janji"

Kemarin sore Devan menemui alysa, untuk memberikan kalung dan jepit rambut kepada alysa.

Flashback on

Sore ini alysa duduk di kursi pekarangan rumah sambil menulis buku harian nya, menikmati pemandangan sejuk di sore hari memang sudah menjadi kebiasaan nya.

"Agis, aku bawain hadiah buat kamu" teriak Devan di balik gerbang.

Alysa beranjak dari duduk nya kalau menghampiri Devan "hadiah apa?" Tanya nya.

Ketika gerbang rumah terbuka, Devan langsung menyerahkan kotak kecil kepada Alena "nanti jangan sampai ilang ya, agis harus simpen"

"Makasih Evan, jepitan sama kalung nya cantik banget agis suka" jawab Alena tersenyum sembari memeluk kotak itu.

"Sama sama, aku pulang dulu ya udah sore" ujar Devan melangkah meninggalkan alysa dan melambaikan tangan.

Alysa tersenyum ketika mentap jepitan rambut yang berbentuk pita dan kalung liontin yang berada di tangan nya.

Flashback off

Alysa beranjak dari duduk nya, dan langsung membuka laci meja belajar nya. Terdapat kotak kecil yang berada di dalam nya.

Bibir nya seketika tersenyum, ia bernjanji akan menyimpan barang pemberian Devan sampai kapan pun.

Devan berjanji akan kembali, ia akan menunjukkan pada Devan bahwa alysa bisa menjaga barang pemberian nya.

Selamat tinggal Devan, sampai jumpa ketika kita remaja nanti.

🦋🦋🦋

Mohon maaf jika ada salah kata dalam kepenulisan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mohon maaf jika ada salah kata dalam kepenulisan

Follow luvhmillie

Follow Instagram:
@wp.luvhmillie
@fairlyy.melia

Follow tiktok:
@wp. Luvhmillie

See you next part

21 April 2024

DEVSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang