32

54 2 0
                                    

Setelah dipikir pikir,Daniel mau datang ke keluarganya dan dia menghubungi adiknya.

"Emma,bagaimana keadaanmu?"

"Kakak?aku baik baik saja.Kakak bagaimana?kapan pulang?ayo kita tinggal bersama lagi kak"

"Pulang?kakak bisa pulang tapi untuk tinggal bersama lagi itu tidak mungkin.Kakak akan menikah dan tinggal bersama pasangan kakak nantinya"

"Kakak akan menikah?wah selamat ya kak...apa calon istri kakak baik?"

"Bukan calon istri...kakak akan menikah dengan Tyler"

"Hah??kak Tyler?kakak akan menikahi pria?kak Tyler?

"Maaf Emma,kakak mengecewakanmu karena akan menikah dengan pria yang kamu sukai dan seksualitas kakak yang tidak pada tempatnya"

Emma terdiam sejenak

"Emma,kau masih disana kan?"

"Iya kak akumasih disini.aku hanya terkejut saja kalian akan menikah karena selama ini aku mengira tidak seperti ini"

"Minggu depan kakak akan pulang kau ada dimana?apa masih mau bertemu dengan kakak?"

"Aku sekarang di kampus di asrama tapi jika kakak akan pulang,beritahu aku.Aku akan langsung pulang menemui kakak.Kita harus bertemu,aku merindukanmu kak.Sudah lama kita tidak bertemu"

"Iya ya sudah.kakak harus lanjut bekerja lagi Emma"

"Kak,semoga kak Tyler nanti bisa menghidupi kakak dengan baik ya.Supaya kakak tidak terlalu bekerja terlalu keras dan kakak memiliki rumah yang layak tidak tidur di bengkel lagi"

"Iya iya.terimakasih buat perhatiannya Emma"

Daniel menutup teleponnya,Emma bingung mau memberitahu ibunya atau tidak tapi Daniel pernah berpesan jangn memberitahu siapapun tentang keadaanya.Lagipula kan Daniel akan pulang dan Kakaknya itu akan bertemu ibunya.Sayang sekali dia tidak bisa memberitahu ayahnya berita bagus ini karena ayahnya di penjara dan ia teringat sesuatu yang menyakiti hatinya soal Ayah tirinya.

"Aku tidak bisa memberitahu soal kakak pada Ayah lagi pula sudahlah,nanti ibu juga tahu sendiri dan akan jadi kejutan buat ibu dan kak Ron."

Barang barang pesanan Daniel untuk bengkel datang dan Daniel melatih Albert untuk mengatasinya selama dia pergi.

"Aku tidak mau Daniel...."

"Ayolah.hanya kamu yang aku percayai.Hanya 2 sampai 3 tahun saja kok,setelah Tyler menyelesaikan studynya kami akan kembali karena bengkel harus ada yang mengawasi karena tidak ada menejer seperti hotel dan rumah makan.Aku juga sekali kali pulang "

"Tapi aku tidak mampu"

"Kau bukannya tidak mampu,hanya belum mampu makanya belajar dulu mulai sekarang"

"Aku takut bengkel bangkrut ketika di pegang olehku"

"Ya usahan jangan sampai bangkrut.gajimu akan aku naikan 3x lipat.makanya jangan sampai bangkrut bengkelnya.Dsini gajimu sudah paling tinggi dan aku akan menaikkan gajimu 3x lipat"

"3x lipat?beneran loh ya 3x lipat.kau tidak bisa menarik lagi ucapanmu"

"Iya iya kau tenang saja Albert.Kau bisa percaya ucapanku"

Keluarga Tyler bahkan tidak tahu kalau Daniel sebenarnya kaya dan keluarga Tyler yang akan mengatasi biaya semuanya.Karena Tyler memberitahu keluarganya kalau hubungan Daniel dan keluarganya tidak baik karena seksualitas putranya.Jadi mereka pikir Daniel anak yang menderita yang bekerja di bengkel dan dia seorang Yatim yang di jauhi juga oleh keluarganya.

"Tidak bisa Tyler,kita harus 50:50.tidak semuanya di limpahkan ke keluargamu"

"Ini kemauan Ayah.Ayah yang mau seperti itu,aku bahkan tidak diijinkan keluar biaya,Ayah bilang kau tabung saja buat keluargamu.Ayahku keras kepala Dani"

"Kau dan Ayahmu itu sama,sama sama keras kepala Tyler.Kau tidak berbeda dengan Ayahmu.kau sendiri keras kepala masih membicarakan orang lain keras kepala"

"He he...aku tidak terlalu keras kepala Dani"

Hubungan Tyler Daniel awalnya sedikit tidak di setujui keluarga Tyler tapi Tyler yang tidak mau pulang,dan dia tidak akan menikah sebelum menemukan Daniel dan melihat dia menikah atau belum.Tyler tidak pernah mendengarkan omongan orangtuanya tapi jika Daniel yang bicara,dia seperti Anjing yang menurut pada tuannya.Menuruti semua ucapan Daniel dan sejak saat itu orangtuanya tahu,kalau hanya Daniel yang bisa mengontrol Tyler dan Daniel orang yang mau Tyler dengarkan dan sikapnya yang jauh menjadi lebih lembut dan sopan sejak mengenal Daniel.Maka dari itu mereka setuju membuat perjanjian jika bertemu dengan Daniel dan Daniel sudah menikah,Tyler juga harus menikah.Jika mereka bertemu dan masih saling mencintai,silahkan lanjutkan hubungan kalian yang pada akhirnya mereka bertemu masih sendiri sendiri dan sama sama saling mencintai.

Tyler membereskan pakaian dan Tyler bertanya pada Daniel.

"Kamu mau kabur?"

"Tidak,aku mau pulang menemui ibuku"

"Kau pergi bersamaku"

"Tidak.Aku sendirian saja"

"Tidak boleh!!!lusa aku libur kita kesana bersama.Kau tidak boleh kesana sendirian.Aku takut terjadi sesuatu denganmu"

"Tapi...."

"Tidak ada kata tapi...persiapan dari sekarang gak papa tapi berangkatnya nanti ketika aku libur.kebetulan aku pulang sore jadi malam sore kita bisa berangkat dan bermalam di hotel."

"Baiklah kalau itu maumu"

"Oke....jangan berani berani pergi sendirian"

"Iya iya....aku akan pergi denganmu besok"

"Kau harus nurut ya...aku tidak melarang kamu pergi kesana tapi aku melarang kamu pergi sendirian.Karena kita tidak tahu keluargamu bagaimana?maaf pikiran ku tidak bisa jernih Dani"

"Terimakasih sudah mengkhawatirkanku Tyler"

"Sudah kau tidur saja.Aku masih mau mengecek kembali pekerjaanku"

"Mau kubuatkan kopi?"

"Boleh....Terimakasih sayang"

Daniel membuatkan kopi untuk Tyler dan menyajikannya di samping Tyler.

"Tyler,apa kau mencintaiku?"

"Kenapa kau bertanya?sudah jelas aku mencintaimu.Jangan tanyakan itu lagi,itu mengingatkanku dengan pertanyaanmu yang dulu sebelum kau menghilang.pertanyaan yang sama.Kau tidak berniat pergi lagi kan?"suara Daniel melemah sedikit menguap tanpa disadari Tyler karena Tyler masih fokus pada layarnya.

"Tidak,kenapa aku harus pergi di saat aku bertemu dengan orang yang mau menungguku dan mencintaiku selama 5 tahun tanpa kabar.Itu pertanyaan yang wajar Tyler"

"Iya iya wajar tapi membuatku sedikit takut Dani,takut tiba tiba kau menghilang lagi"

"Aku tidak punya alasan lagi untuk menghilang darimu Tyler."Daniel menguap"hoaaaammmmm...."

"Kau mau tidur denganku atau dikamarmu sendiri?"

"Aku ingin tidur denganmu"

"Tapi nanti ya...ini masih tanggung"jawab Tyler

"Kenapa kau mau jadi dokter?"

"Kenapa kau bertanya?"

"Ya aku ingin tahu saja"

"Seperti yang kukatakan dulu ini hanya keberuntungan dan nasib baik aku menjadi dokter"

"Tapi kau kan memang pintar"

"Pintar?eum aku rasa aku tidak pintar tapi sekarang aku ada tujuan menjadi dokter...berusaha menyembuhkan orang sakit dan bisa menjaga kesehatan orang yang aku cintai yaitu kamu Dani...."

Tidak ada respon ternyata Daniel sudah memejamkan mata dengan tangan menyila di meja dengan kepala menghadap Tyler.

"Secepat itu kau tidur?"Tyler tersenyum dan melanjutkan melihat layarnya dan kemudian ketika selesai Tyler membopong Daniel ke ranjang dan menyelimuti tubuhnya.

"Selamat tidur sayang"kecupan mendarat di kening Daniel dan Tyler mematikan lampu untuk segera tidur.

My Roomate 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang