BAB 18 - CERMIN PORTAL

1.1K 121 21
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian pada Luna Beasty dan supaya aku dapat terus bersemangat^^

Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄

Beberapa waktu kemudian, akhirnya pilot memberikan pengumuman bahwa mereka telah tiba dan jet akan segera mendarat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Beberapa waktu kemudian, akhirnya pilot memberikan pengumuman bahwa mereka telah tiba dan jet akan segera mendarat. Tanpa banyak bicara, semua orang langsung duduk di kursi masing-masing dengan seatbelt sudah terpasang, termasuk Luna. Dia menoleh dan memperhatikan Alkrevas yang duduk di sisinya dan menggigit bibir bawah menahan tawa melihat ekspresi tegang menghiasi wajah pria itu. "Sekarang aku tahu kelemahanmu." Luna bergumam senang dengan senyum puas penuh kemenangan. Dia melirik tangan Alkrevas yang mencengkram lengan kursi begitu kuat hingga kuku-tidak, melainkan kuku yang telah berubah menjadi cakar, menancap ke bantalan lengan kursi hingga rusak sebelum kembali menatap wajah Alkrevas. Sekilas dia melirik ke arah Philip, namun berkebalikan dari Sang Kaisar, Sang Grand Duke terlihat begitu tenang dan biasa saja seolah ini bukan momen yang menegangkan.

Luna mengalihkan tatapannya kembali pada Alkrevas dan seketika manik cokelat gelapnya bertemu dengan manik cokelat Alkrevas yang perlahan berubah menjadi merah bagaikan permata rubi nan indah, kemudian menyeringai lebar. "Kita harus berkeliling dunia, Alk. Tentunya menggunakan pesawat." Tepat setelah Luna mengatakan hal tersebut, jet bergetar karena tekanan udara dan seketika mata Alkrevas terpejam erat. Rahang pria itu mengeras dengan gigi yang saling bergemeletuk. "Aku tidak tahu seorang kaisar, terutama Lycan takut berada di atas langit." Tambah Luna tidak mau berhenti menggoda Alkrevas, meskipun dia sendiri juga gugup dan takut, tapi melihat reaksi Alkrevas membuatnya teralihkan dan justru terhibur hingga menjadi lebih tenang serta santai. Sungguh keadaan langka melihat pria seperti Alkrevas ketakutan, bukan? Jika saja dia bisa menggunakan ponsel, sudah dirinya rekam apa yang sedang dilihatnya saat ini agar dapat diputar ulang kembali jika dirinya butuh sebuah hiburan.

Geraman pelan lolos dari bibir Alkrevas dan kemudian pria itu bergumam getir, "aku senang ketakutanku menjadi hiburan untukmu." Pria itu jeda sejenak sebelum menambahkan, "dan aku tidak takut berada di atas langit, tapi takut dengan benda terbang ini."

"Ohh ... berarti kita harus membuat 'benda terbang' ini di Ryhoz."

"Tidak. Tidak! Aku tidak akan mengabulkannya." Alkrevas mendesis cepat. Dia menarik napas panjang dan kembali berkata, "lagipula ada teleportasi. Untuk apa benda terbang di langit?"

Luna's BeastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang