M U M : 15

187 39 2
                                    

Sedikit kekacauan!

Sedikit kekacauan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Nih, anak lu." Alby mengembalikan balita menggemaskan itu kegendongan sang papa, dengan wajah datar.

Hisyam pun menghujami si anak dengan kecupan, "Untung balik kamu, nak. Kalau enggak, papa buat lagi, sih."

"Hei, anak kecil!" Zaura menatap Alby yang memanggilnya dengan wajah lugu, "Heum?"

Pria jangkung itu menunjuk bibir mungil Zaura dengan jari telunjuknya, "Ini namanya mulut. Gunanya buat ngomong. Kalau Zau ketinggalan kayak tadi, Zau harus ngomong. Okay?"

Si balita mengangguk patuh, mata bulatnya berbinar lucu. "Siap, pa gulu!" Kemudia dia mendongak menatap Hisyam, "Papa, Zau mau sekoyah!"

Kini ganti Hisyam yang berwajah datar. Ini bukannya tiba-tiba, dia sudah susah payah menghapus ingatan si anak yang ngebet banget mau sekolah akhir-akhir ini. Ehh, ingat lagi anaknya.

"Balik lu sana!" usir Hisyam, kali ini ia langsung beranjak pergi.

"WOI!" Lewat jendela mobilnya Alby melempar sepasang sendal jepit menggemaskan berwarna merah muda milik Zaura. "Ambil, nih, sendal!"

Hisyam segera mengambilnya dan melenggang masuk kedalam rumah, Alby dengan mobilnya pun sudah menjauh dari pekarangan rumah.

"Papa, sekoyah!"

"Hmm,"

"Papa!"

"Papa, papa, paPAA!"

"Teriak lagi, papa lempar, nih?"

"SIAPA YANG MAU LEMPAR ANAK GUE?" Kinara berteriak dengan suara menggelegar.

"GAK JADI, SAYANG!"


Alby tak langsung pulang kerumah melainkan ke kantor pengadilan, pekerjaannya masih harus ia tuntaskan hari ini juga. Memangnya dia Hisyam, yang kerja sesuai mood? bukan, lah, ya.

"NAH! ITU DIA PAK ABI!"

"Eh? Eh? EHH?"

"Apa, nih? Apaan, nih?!"

Baru saja turun dari mobil, seorang wanita bersama beberapa orang datang berbondong-bondong kearahnya lalu menggiringnya masuk kepengadilan, bak seorang koruptor yang akan di sidang.

Alby tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Ditengah-tengah tubuhnya dibawa menuju persidangan, dia sempat merenung, apakah dia telah menghamili anak orang? Seumur hidup gua cuma pernah lihat punya Ayana.

Atau dia tersandung kasus narkoba? Membedakan kunyit dan kencur saja dia belum bisa, masa cowok sepolos gua ketempelan narkoboy?

"Saya mau dia yang jadi pengacara saya, Yang mulia!" kata seorang wanita ketika sudah berhadapan dengan hakim.

"Eo?"

Mantu Untuk Mami ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang