Pesta pernikahan Fahmi digelar sederhana, katanya. Faktanya kata sederhana tak bisa menutupi kemegahan yang ada. Digelar secara outdoor yang berlokasi di Novotel Bogor Golf Resort & Convention Center.
Benar-benar tidak mencerminkan kata 'sederhana' yang Fahmi katakan.
Tampak dua pengantin yang akan menjadi raja dan ratu dalam sehari ini terlihat canggung duduk bersama, bahkan terbentang jarak yang cukup jelas.Aih, padahal mereka sangat serasi, loh!
Niscaya, istri Fahmi, menggunakan gaun merah muda sedangkan Fahmi sendiri menggunakan jas abu-abu.
"Cakep pol gua coy," Samuel memuji dirinya sendiri. Cita-cita terbesarnya ialah menjadi pagar ayu. Ralat! Maksudnya groomsmen.
Hisyam acuh. "Lu gelar pesta dihutan begini kaga takut kembarannya El dateng?"
"Siapa, tuh?" tanya Fahmi. "Monyet, kadal, biawak, bunglon, dan hewan lainnya."
"Kampret."
Hisyam dan Samuel, ditambah Alby sebagai groomsmen mengenakan kemeja putih dengan balutan jas hitam. Sedangkan pasangan mereka, Kinara dan Zoya, sebagai bridesmaid nampak anggun menawan mengenakan dress broken white.
"Meng ngemeng, babu gua mana, ya?" tanya Samuel menelisik sekitarnya. Dia sedang mencari Alby dan pasangannya yang belum juga muncul ke permukaan.
"Kalau dia kaga bawa basangan kemari, gua suruh dia duduk di pohon.
Terus prasmanannya gua siapin daun pinus.""WOY!"
Panjang umur! Baru saja dibicarakan, Alby datang bersama seorang gadis yang bersembunyi dibalik punggungnya.
"Dateng juga, nih, orang utan!" Alby menatap sinis Hisyam. "Apa maksud baliho segede gaban yang lo pajang di gapura, hah?!"
Betapa terkejutnya Alby saat melihat baliho—mengalahkan baliho calon dewan—yang dipajang di pintu masuk. Isinya bukan kata kata 'selamat datang' melainkan ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantu Untuk Mami ✔️
Humor"Waktu kamu bayi, saya yang gendong. Setelah kamu besar, saya juga yang nikahin."