M U M : 22

171 32 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kalian sudah pernah merasakan jatuh cinta sejatuh jatuhnya?" tanya pak Broto sambil menatap dua pemuda yang duduk bersila dibawahnya.

Samuel lebih dulu mengangkat tangan kanannya, "Saya jatuh cinta, pak!"

"Tapi beda tuhan," sambungnya. "Gimana dong?"

"Ya gak gimana gimana, emang lu mau gimana, hah?" serobot Alby. "Kalau kamu, Al? Pernah jatuh cinta?"

Seketika Alby terdiam. Pada seseorang, pernahkah dia jatuh cinta, sekali saja? "Saya gak tahu rasanya ... jatuh cinta."

"Nih orang udah tua tapi masih gak tau rasanya jatuh cinta, lu waras 'kan? Atau lu suka sama gua?!"

"Najis!"

"Terus lo suka sama siapa, monyet?!"

"Ya gua gak tahu, monyet!"

"HEH! Sesama monyet gak boleh berantem," lerai Pak Broto. Alby dan Samuel membuang muka satu sama lain seperti anak kecil merajuk.

Lalu beliau melanjutkan ucapannya, "Al, coba kamu bayangkan satu saja, satu perempuan-kecuali keluargamu."

"Perempuan yang rasa rasanya mau kamu jaga seumur hidupmu. Perempuan yang ingin kamu dengarkan semua ceritanya sekalipun kamu lelah.

Sudah kamu bayangkan?

Bagaimana kalau seseorang merebutnya? Kamu ikhlas? Kamu akan diam saja?

Atau kamu akan marah?

Kalau dia menangis, apa kamu tidak sedih? Apa kamu biarkan saja dia menangis dan berpikir dia akan berhenti menangis dengan sendirinya?

Kalau tidak, kamu mau bagaimana? Mau menghiburnya? Atau memeluknya?

Gini aja deh, gimana kalau dia bahagia, kamu senang tidak? Apa kamu mau dia terus bahagia?

Semua orang berbeda dalam mengartikan cinta."

"Bapak mengartikannya seperti apa?" tanya Samuel. "Kalau kita bisa ikut merasakan bahagia dan sedihnya seseorang, itu cinta.

Makannya, dari kalian kelas sepuluh sampai sekarang bapak masih duda. Karena cinta bapak cuma satu untuk seumur hidup."

"Sekarang kamu paham, Al?" Alby mengangguk tanpa ragu.

Dia tak akan bingung lagi soal perasaannya, pada siapa dan mengapa, Alby siap mengakui perasaannya sendiri mulai hari ini.

"Sekarang bapak tanya, siapa wanita yang kamu cintai itu?"

"Mas By!"

"Aku gak mau belajal, gak mau sekolah. Nilaiku jelek. Yang lainnya dapat nilai bagus, aku aja yang jelek. Aku gak mau belajal lagi, Mas By."

"Mas By?

... Ayana.

Mantu Untuk Mami ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang