Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adalah Ayana, gadis penyuka anak bebek dan pencinta pria dewasa bernama Albymanyu. Betul, dia menyukai Alby sejak awal!
Entah diwaktu mana tepatnya dia mulai menyukai pria berwajah tegas dan serius itu, namun yang pasti Alby sangat berpotensi besar membuat jantungnya berdebar.
"Lima, enam ... tujuh." Ayana sedang berjongkok sambil menghitung anak bebek yang melintas, saat Alby datang dan menutupi kepalanya dari rintikan hujan dengan jaket.
"Anak kecil gak boleh hujan-hujanan, nanti sakit." Alby yang saat itu masih anak magang, tersenyum -meski terlihat lelah.
"Mas, By!" Ayana bergerak semangat, meski begitu, Alby tetap bisa melindunginya dari derasnya hujan sore itu.
"Tadi di pelpus ada tengkolak manusia, aku jadi ingat Mas By."
Alby terlihat menahan senyumnya, meski begitu Ayana tahu, pria ini tengah lelah dan kedinginan: bibirnya saja sampai pucat. Kasihan, anak magang.
"Gak ada yang lebih bagusan lagi?"
"Eum, tadi aku lihat anak bebek."
"Mirip mas?"
"Enggak, tapi aku mau jadi anak bebek."
"Haha! Lucu banget."
Setelah hari itu Ayana selalu membantah perkataan orang yang bilang anak kecil tak boleh hujan-hujanan, nanti sakit-buktinya setelah kehujanan, Alby jatuh sakit pagi harinya.
Berarti, orang dewasa pun tak boleh hujan-hujanan, nanti sakit.
Ayana tak suka jika pria dewasa kesayangannya jatuh sakit, apalagi jika sakit tapi pura-pura gak kenapa-kenapa.
"Mas By, kenapa?" tanyanya kala Alby ikut meletakkan kepalanya diatas meja sama sepertinya.
Si lelaki hanya tersenyum tipis, "Capek dikit, gak ngaruh."
Padahal Ayana tahu, Alby sebenarnya ngantuk berat sekaligus letih juga berkutat dengan laptopnya. "Kamu kenapa?"
"Aku? Capek belajal." Keduanya masih saling pandang dengan kepala menempel dimeja. "Zoya bisa keljain PL sendili, tapi aku gak bisa."
"Bukan gak bisa," Alby menegakkan kepalanya, "Sini biar mas ajarin!"
Punya wajah yang tegas bukan berarti Alby orang yang tak bisa berperilaku lembut pada sekitarnya. Hidup dikelilingi wanita seperti Mami, Zoya, Oma dan Ayana-nyatanya menjadikan pria itu peka terhadap perasaan wanita.
Seperti saat ini, dihari pernikahannya.
"Mas By, mau pipis ...." Sedang berada ditengah-tengah acara, Ayana merengek mau buang air kecil, untungnya ini waktu yang tepat untuk minggat dari pelaminan.
