Sabtu, 27 Januari 2024.
"My God... p-please, please Yongha... hold me tight--ahhh!"
Rintihan dari Yeosang memenuhi ruangan gelap, yang hanya tampak menyala dari layar besar di movie room tersebut, dalama keadaan sudah tak ditonton. Tubuh Yeosang gemetar hebat, nyaris keluar untuk yang ketiga kalinya, sampai membuatnya tak sanggup untuk membalas pelukan Yongha di bawah tubuhnya. Yeosang sudah tak tahu asal dari seluruh cairan di sekujur tubuhnya--air mata, keringat bahkan air mani ketiganya. Karena di balik tubuhnya, Yohan yang bergerak. Menyetubuhinya bersama Yongha sekaligus, memanjakan lubang sempitnya dengan dua kejantanan sekaligus yang sudah bisa Yeosang handle dengan baik--setidaknya dia sudah jarang berdarah dari kali pertama mereka bulan November lalu.
Sekalipun Yeosang pernah bermain banyak, bukan berarti dirinya bisa langsung setelah berjarak waktu.
"Yong--Yongha... p-peluk! Anghh! Peluk--aku gak kuat... hangghhh..."
Yongha justru terkekeh, walau tetap memberikan Yeosang pelukan yang diinginkannya. Sekaligus Yongha membantu untuk menahan tubuh Yeosang yang terantuk-antuk, karena pergerakan Yohan semakin cepat, mengejar ujung hasratnya. Di posisinya yang tak bergerak, sempitnya Yeosang, dan gesekan dari batang kejantanan saudara kembarnya sendiri pun memberikannya kenikmatan.
"Sini, Puppy. Sini cium."
Dari Yongha menarik rahangnya, dirinya segera membungkam rintihan Yeosang.
Dan itu sedikit mengganggu Yohan, yang bekerja lebih ekstra karena bergerak sendirian, selagi Yongha--dengan Yeosang di atas tubuhnya--berbaring di salah satu bean bag tersebut. Yohan menyeka keringat di bawah rahangnya dengan punggung tangan, sebelum memberikan tamparan di bokong Yeosang yang sudah sangat merah akibat banyaknya tanda cap tangan darinya. "Anjing--hh, Yongha--fuck you. Gantian."
Namun Yeosang sudah sangat hapal karakter keduanya. Yeosang memaksa dirinya untuk melepaskan ciuman nikmat dari Yongha yang memanjakan bibir bengkak dan lidahnya, untuk menoleh sambil sedikit menaikkan tubuh teratasnya. Yeosang mengulurkan satu lengannya walau kesulitan, ingin menyentuhnya. "Aku juga punyanya... Yohan--anghh, punya kamu... punya kalian, ahh! Please... please harder, Yohan... aku suka banget, s-suka--ahh! Ahhh m-mau keluar!"
"Fuck!" Yongha mengerang puas, keras. Sungguh terangsang akan bagaimana cara Yeosang bersikap. Yongha bahkan berani bertaruh, dari banyaknya pengalaman yang dia mulai dari masa SMP, baik perempuan, laki-laki maupun trans sekalipun, Yeosang adalah yang terbaik. Tak tahan, Yongha ikut bergerak dengan pinggulnya, bergantian dengan gerakan Yohan, menyesuaikan temponya. "Anjing, anjing, anjing, enak banget! Hhahh!"
Tak bohong, Yohan bisa kalah semudah itu dengan rayuan Yeosang. Yohan mengambil jatahnya, mencium Yeosang yang menjulurkan lidah seperti anak anjing, meminta salivanya. Yohan memberikan banyak darinya, untuk menyesap keras lidahnya lagi, pun berakhir dengan bibir bawahnya sebelum melepaskan.
Begitu Yeosang kembali untuk menghadap Yongha, dan dalam ketidakmampuannya, mencoba memeluk Yongha kembali dirinya sudah pasrah akan lemasnya.
Puncak ketiganya lepas.
Yeosang melengkingkan desahan begitu maninya bermuncratan secara terhimpit, dengan perutnya dan perut telanjang Yongha. Selagi Yongha dan Yohan menumbuknya habis-habisan, memanfaatkan sweet spot bengkak Yeosang, yang sudah kesulitan menerima, tapi cincin analnya justru mengunci rapat dua penis tersebut, sampai membuat mereka pun berhasil untuk tiba di waktu yang nyaris bersamaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/370904990-288-k672057.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BUTTERFLY EFFECT: MISSED CALLS (OCTAGON SPIN-OFF : BOOK ONE)
FanfictionDISARANKAN UNTUK MEMBACA OCTAGON DAHULU JIKA INGIN SANGAT PAHAM TERHADAP ISI DI DALAM SINI. OCTAGON TERDIRI DARI 3 SEASON DENGAN TOTAL 8 BUKU INTI.