Senin, 5 Februari 2024.
Lima orang berada di sana.
Atas muaknya San, akan kejadian yang terjadi Sabtu lalu, emosinya membawa empat orang lainnya kemari. Sebenarnya tidak untuk Wooyoung, karena dia sudah mencoba mencegah. Tetapi pada akhirnya, San berhasil membawa Seonghwa, Mingi dan juga Jongho datang ke rumah yang dirinya sewa--berniat beli nantinya--untuk tempat tinggal bersama.
San tak bisa menganggap apa yang terjadi pada hari Sabtu, di malam itu, tak terjadi.
Selagi Minggu berjalan tak terasa lantaran seluruhnya sibuk masing-masing.
Maka hari Senin ini, di sela waktu mereka, tanpa tiga orang lainnya; Hongjoong, Yunho dan juga Yeosang.
Atas penjelasan San, tiga orang itu terkejut di duduknya--di halaman belakang, pada teras, dekat kolam renang.
Wooyoung sendiri sudah tak bisa mencegah hal yang Juyeon titipkan sebagai rahasia.
"Tolol banget itu anak..." Mingi tak bisa menahan untuk berkomentar, mengatakannya. Merasa semakin berat, lantaran adanya kesempatan untuk bersama dengan kekasihnya pun Sabtu lalu, tak bisa diambilnya. Walau Mingi cukup senang, Keeho mengatakan dia bersenang-senang bersama Soobin--dan Nagyung--di hari itu. Rasanya menyesal lebih mementingkan Yunho selagi sosoknya sendiri melakukan ini pada salah satu teman mereka. "Astaga, gue puyeng mikirinnya..."
Bahkan Jongho yang merasa keadaan yang lainnya sedang normal, dibuat kesal--walau tak menunjukannya.
Sedangkan Seonghwa di sana tampak memeluk kedua kakinya yang ditekuk. "Sepanjang malem di sana gue terus nemenin Yeosang, takut dia gak nyaman karena ada orang-orang gila temen kakaknya Yunho itu. Ternyata lebih bangsat lagi kalau Yunho ternyata ngecualiin dia?"
"Pacar lo, tuh." Mingi tak bisa menahan.
Seonghwa terkejut akan balasannya tapi bisa paham rasa kesalnya--toh dia juga merasakannya.
"Ya, I mean, seharusnya dia undang Yeosang--toh Yeosang juga pasti gak akan dateng. Atau ngomong baik-baik, kek. Ini Yeosang gak tahu banget, makanya Yunho ngajak kita lewat chat masing-masing." San memutar matanya, sebelum perasaan kesalnya kembali terasa dari pihak lainnya. "Sialnya, Hongjoong juga malah jemput Yeosang..."
Seonghwa menghela napasnya untuk tak merasakan apapun.
Di sana, Wooyoung, satu-satunya yang berdiri di samping akuarium di mana Carlitos dan Hermosa sibuk berenang, berucap pelan. "Okay, kita semua kesel sama Yunho, dan semuanya udah tahu tentang ini--kecuali Hongjoong. Tapi menurut gue jangan confront Yunho dulu tentang ini."
"Kamu tuh belain terus dia, kenapa sih?" tanya San sambil menoleh, merasa muak dengan itu.
Jongho menyadari naik nada suaranya, mengibaskan tangan pada San di hadapannya. "Maksud Kak Wooyoung juga baik, Kak San."
"Jelek banget sikapnya."
"Udah lewat, San." Wooyoung kembali membalas.
San benar-benar harus melihatnya. "Yeosang loh yang diginiin. Yeosang yang gak pernah protes apapun, gak pernah ngomong apapun, gak pernah ngapa-ngapain--"
"Yang kamu bilang gak ngapa-ngapain itu ngewe sama kakaknya Yunho dan temen-temennya--"
"Wooyoung!" Seonghwa menyela, mendengarnya kelewatan. "Ini bukan tentang apa yang pernah Yeosang lakuin. Ini tentang janji yang kita bikin barengan, untuk selalu libatin satu sama lain. Kalau gini caranya, Yeosang juga--"
![](https://img.wattpad.com/cover/370904990-288-k672057.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BUTTERFLY EFFECT: MISSED CALLS (OCTAGON SPIN-OFF : BOOK ONE)
FanfictionDISARANKAN UNTUK MEMBACA OCTAGON DAHULU JIKA INGIN SANGAT PAHAM TERHADAP ISI DI DALAM SINI. OCTAGON TERDIRI DARI 3 SEASON DENGAN TOTAL 8 BUKU INTI.