The Butterfly Effect - 026 : Fokus Hangus

118 21 0
                                    

Sabtu, 3 Februari 2024.


San melihat motor menepi ke arah mobilnya terparkir, membuatnya keluar dari dalam di mana dirinya sendiri sedang menunggu. Sambil merenggangkan tubuhnya, San memperhatikan bagaimana Juyeon melepaskan helmet full-face dari kepalanya, agar mereka bisa bertatapan dengan langsung.

Sambil menyentuh stang motornya, San mengedik padanya.

"Beneran dateng ternyata."

"Kenapa?" Juyeon menaruh helmetnya di hadapannya--menutupi pengutup tangki depan motor besarnya. Mengikuti San, Juyeon ikut untuk merenggangkan tubuhnya sendiri. "Hongjoong seharian tadi santai banget, gue malah khawatir."

San meringis dalam anggukannya. "Ya... gue ikut khawatir dengernya. Terus gimana--Hongjoong, juga Yunho?"

"Ya, tadi gue udah bilang ke Hongjoong gak akan dateng, tapi gak dia jawab. Karena lagi urusan Lingkaran juga, sih. Kalau Yunho udah izin balik duluan ke Hongjoong sekitar sejam lalu." Juyeon menjawab seluruh pertanyaannya, sebagai update dari keadaan. "Wooyoung sendiri belum keluar? Bukannya udah beres acaranya, 'kan? Toh, Yeosang beres acara pasti harus ba-bi-bu dulu?"

"Nyelonong ikut ke belakang kali." San mengangkat bahunya, terkekeh kemudian. "Lo rencananya mau ke mana sama Yeosang? Ini lo malah jadi kayak pacarnya--gak akan dicemburuin pacar lo?"

Raut wajah Juyeon berubah, tampak keresahan mengganggunya. "Jangan bahas pacar gue deh, jadi kangen banget."

"Makanya jadi orang biasa kayak gue sama Wooyoung."

"Wooyoung harusnya jadi pacar gue, ya." balas Juyeon, jahil pada San.

Di mana San terkejut sampai mata sipitnya terbuka lebar menatapnya.

Juyeon menjulurkan lidahnya tak tanggung.

Dan baru saja San melakukan gerakan hendak memukulnya, dari belakang terdengar seruan. Terdengar panik sebenarnya, sehingga San menoleh, dan melihat Wooyoung berlari tergesa ke arah keduanya.

Yang paling tua terkekeh sambil mengistirahatkan kedua tangannya terlipat di atas helmetnya.

"Sansan, ngapain?" tanya Wooyoung, seketika.

San menyadari bahwa Wooyoung membawa paperbag di tangannya. "Juyeon, tuh. Udah beres?"

"Udah, dari tadi." Wooyoung membalas setelah tiba di samping San. Membiarkan bagaimana San memeluk pinggangnya, selagi dia tersenyum sekilas pada Juyeon menyapa. Wooyoung menjelaskan singkat yang terjadi. "Tadi waktu beres, Yeosang bilang tungguin di belakang. Terus aku ke belakang, Yeosang ngasih ini, dan habis itu hilang. Terus aku nunggu lama... sampai akhirnya dia muncul lagi, udah ganti pakaian. Baru deh dia bilang biar aku pulang--dia lupa nyuruh aku pulang."

Ikut mendengar, Juyeon bertanya. "Tapi Yeosangnya udah bakal keluar?"

"Iya, lagi nyari sepatu." jawab Wooyoung padanya. "Repot banget deh kayaknya."

San mengambil alih paperbag milik Wooyoung sambil berkomentar sedikit. "Mendadak dapat baju mahal ini."

"Kata Yeosang jaket, tapi aku belum lihat." Wooyoung menjelaskan sebelum terkejut sendiri, menatap sang kekasih sambil meremas lengannya. "Wah, jangan-jangan jaket yang sama kayak yang tadi Yeosang pakai? Damn... gila, bagus banget tahu!"

"Pakai coba buat acara sekarang?"

Wooyoung mengangguk dengan ide tersebut, untuk meraih jaket dari dalam dus di dalam paperbag yang San pegangi untuknya. Begitu mendapatkannya, Wooyoung berbinar, atas benar tebakannya. Satu jaket yang sebelumnya dia puji dalam hati begitu melihatnya dipamerkan oleh Yeosang di atas panggung. "Shit... beneran dong! Kaget... memang kalau model gitu dikasih buat mereka juga? Gila, ini beneran, ya?"

THE BUTTERFLY EFFECT: MISSED CALLS (OCTAGON SPIN-OFF : BOOK ONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang