Hari ini haechan sudah kembali kekota.sifat haechan menjadi sangat manja terhadap mark.
haechan yang sedang tertidur pun harus bangun karena merasakan mual pada perutnya.
dengan cepat haechan berlari ke wastafel dan memuntahkan isi perutnya yang mana hanya keluar cairan bening.
'huekk'
mark juga ikut terbangun ketika mendengan suara haechan yang sedang muntah
dengan cepat mark berlari dan mengelus punggung haechan.
"udah?"
haechan mengangguk, mark mengendong tubuh sang istri kembali kekasur dan mendudukkan haechan ditepi kasur.
"mau bobok lagi,hmm?" ujar mark lembut.haechan menggeleng.
"mau ikut mas aja"
"kamu dirumah aja ya,nanti kecapean"
"hiks tapi echan hiks mau ikut" mark jadi panik kenapa tiba-tiba haechan nangis seperti ini.
"ya-yaudah echan ikut" haechan menatap mark dengan tatapan berbinar.
"boleh?"
"iya,sekarang kita mandi yuk" lalu mereka berdua pun mandi bersama. ingat ya hanya mandi biasa.
setelah selesai bersiap-siap dan sarapan mark dan haechan memasuki mobilnya menuju kekantor.
"mau beli sesuatu dulu yang?" haechan menoleh keluar jendela melihat-lihat makanan apa yang diinginkannya.
"echan mau bakso"mark memberhentikan mobilnya dan menatap haechan.
"tidak,itu tidak baik untuk mu sayang" haechan mengerucutkan bibirnya dan matanya yang berkaca-kaca siap untuk menangis kapan saja yang membuat mark jadi kelagapan sendiri.
"tapi echan mau bakso daddyy" rengeknya.
"tidak"
"hiks daddy jahat padahal ini kemauan anak kita" tumpah sudah air mata haechan.
"iya-iya kita beli bakso tapi jangan nangis okey"
"yeyy beli bakso" haechan bertepuk tangan senang dan keluar dari mobil meninggalkan mark menuju tempat orang jualan bakso. mark menggeleng kan kepalanya pelan melihat tingkah istrinya dan ikut turun dari mobil mengikuti haechan
"pak beli bakso yang besarrr banget"
penjual bakso terkekeh ketika melihat tingkah lucu dari haechan dan beberapa pembeli lainnya memekik gemas.
"pedas apa nggak neng?"
"pedes banget ya pak"
"tidak boleh makan yang pedas pedas" ujar mark yang baru datang dan berdiri di samping haechan.
"ish echan mau yang pedes pokonya"
"nurut atau tidak sama sekali hmm?"
"iya iya ngga pedes" haechan menatap mark sinis tanda permusuhan.
"emm tuan mark jung ya?" tanya bapak penjual bakso kepada mark.
"ah iya" jawab mark singkat.
"loh jadi kakak ini istri tuan mark ya?" tanya seorang pembeli yang dijawab dengan anggukan oleh mark.
"lucu ya pak istrinya gembul gini" haechan melihat orang yang mengatakan nya gembul tadi dengan mata yang berkaca-kaca yang membuat semua orang keheranan.
"eh kakak kenapa?"
"hiks melk echan gemuk ya sekarang?" orang tadi menjadi panik dan mark mengusap kepala haechan gemas.
"tidak baby, kakak tadi hanya mengatakan kamu gembul doang sayang bukan gemuk, kamu itu lucu dan mereka menyukaimu" haechan mengangguk memahami ucapan mark dan kembali menatap baksonya.
"ini neng bakso nya" haechan mengambil baksonya dan menyuruh mark untuk membayarnya.
"tapi echan cowok loh pak jadi manggilnya mas bukan neng" ujarnya cemberut.
"tapi masnya terlalu cantik makanya saya panggil neng"
"terserah bapak lah, mas bayarin ih" mark tersentak ketika mendengar perintah haechan.
"ah iya berapa ya pak?" tanya mark
"20 rebu aja tuan jung"
mark mengeluarkan beberapa lembar uang seratus dan memberikannya kepada penjual bakso tadi.
"loh tuan ini kebanyakan"
"tidak apa-apa pak anggap saja ini rezeki bapak"
"terimakasih banyak tuan makasih" mark tersenyum ramah.
"ah iya ini sekalian untuk bayaran makanan mereka ya pak"
mark kembali mengeluarkan uang seratus sebanyak 5 lembar dan memberikannya kepada bapak penjual bakso tadi.
"terimakasih pak semoga sukses selalu" ucap semuanya.
"saya permisi dulu" mark menarik tangan haechan lembut dan berjalan kemobil"
"ada lagi sayang?" tanya mark setelah memasuki mobil
"ini aja mas" mark mengangguk dan menjalankan mobilnya menuju kantor miliknya.
selama 15 menit keduanya sampai di depan perusahaan dan dengan perlahan haechan turun dari mobil dan membawa baksonya.
"pagi tuan" mark membalas sapaan dari karyawan nya dengan ramah.
haechan memberhentikan langkahnya dan mark juga ikut menghentikan langkahnya ketika haechan berhenti
haechan menatap salah seorang karyawan mark yang menunduk takut ketika haechan menatap nya.
"hei kamu" wanita tersebut menoleh kearah haechan dengan takut, karna dia tidak berbuat salah sama sekali.
"a-ada apa tuan"
"ahh tidak tidak, kamu mau nggak jadi teman echan selama dikantor?"
karyawan mark yang bernama kasih pun menghela nafas lega dan mengangguk antusias."mau tuan mau" haechan terkikik
"siapa namamu?"
"kasih tuan"
"jangan panggil tuan panggil echan aja"
"baik e-echan"
"tuan echan kita juga mau tau berteman sama tuan"ujar karyawan yang lainnya yang membuat haechan memekik kesenangan
"yeyy echan punya banyak temann" yang lainnya juga ikut senang bisa berteman dengan haechan yang tak lain adalah istri bos mereka.
"babyy ayoo" ujar mark.
"melk duluan aja ya echan mau disini dengan teman echan" mark menggeleng kan kepalanya tidak setuju.
"tidak, mereka harus bekerja sayang "
"apasih melk echan kan tidak menganggu mereka juga"
"ikut aku atau tidak boleh berteman sama mereka?"ujar mark dingin.
"ish iya bawel, ngancem mulu" haechan berjalan mendahului mark sembari menghentakkan kakinya kelantai.
mark memijit pelipisnya dan pergi menyusul haechan.
🐯🐻
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak kota [Markhyuck]
General FictionMark yang ketahuan bertengkar sama salah satu temannya akhirnya dikirim kesalah satu desa yang lumayan jauh dari kota,dimana tempat teman mommy nya tinggal,yang memiliki satu orang anak laki² yang....cantik? ⚠️Lapak bxb