Pipi ara mengembul karena di dalam mutnya penuh dengan bubur ayam yang di suap kan oleh pak tio.Ara kecil sangat menikmati sarapannya pagi ini, bagaimana tidak, ara sanga suka dengan bubur mang ijay yang berada di depan kopleks.
"Makan yang banyak biar ara cepat besar"ujar pak tio.
Ara menganggukkan kepalanya lucu."biyal ala jadi nak uat ayak ban aldo cama bang zee!"sahut ara.
Pak tio hanya tersenyum tipis mendengar itu, semoga saja hal itu terjadi.
Lima menit kemudian, ara selesai dengan sarapannya. Bocah laki laki itu berjalan masuk kedalam rumah.
Niatnya ingin mengambil susu yang sudah di buatkan olah mbak asri. Ara tidak akan kenyang kalau tidak meminum susu nya.
Hihi!
Lucu bukan bocoh kecil ini.
Sesampainya di dapur, mata ara berbinar. Ia mendorong kursi untuk mengambil botol dot nya yang sudah berisikan dengan susu coklat kesukaannya.
"Cucah cekali!"gerutu ara memanjat kursi meja makan.
Ara mengangkat kaki mungilnya untuk menginjak dudukan kirsi itu.
"Yey apat!"ucap ara girang mengambil boto dot nya.
Ara memasukan dot itu kedalam mulut nya, ia menghisap susunya dengan posisi masih berdiri di atas kursi.
"Hei bicah nakal, apa yang lo lakukan di sini!!"
Ara tersentak kaget, jantungnya berdegup kencang. Ara melepaskan hisapannya dari botol dotnya.
Ia menatap ke arah sumber suara, wajah ara menampilkan raut ketakutan.
"Ngapain?!"
"A-ala cuma abil dot kokk..."cicit ara takut.
Matanya menatap ke arah botol dot yang ara pegang. Dia dina, baby sister nya aldo dan zee.
Ara sangat takut kepada dina, wanita itu begitu kejam pada ara. Entah apa yang membuat gadis berumur 25 tahun itu sangat menbenci ara.
"Oh... lo mau nyusu..."ucap dina tersenyum.
Ara menundukan kepalanya takut saat dina berjalan mendekatinya. Dina merampas botol dot milik ara.
"Dot ala..."cicit nya pelan menatap nanar botol dot nya yang sudah berada di tangan dina.
"Lo mau ini, ha?"tanya dina tertawa kecil.
"Ala mau cucu mbak, dot ala kembaliin..."ujar ara.
"Iya gw bakalan balikin kok..."ucap dina.
Dengan secara tiba tiba dina mencengkram kuat surai rambut ara yang lebat itu. Ia memaksa memasukan botol dot kedalam mulut ara.
"Nih nyusu lo!!"
"Buka mulut lo tolol!!"pekik dina tetap memaksa kan bitol dot itu masuk kedalam mulut ara.
Anak kecil itu memanangis, ia menutup mulutnya rapat rapat. Kepalanya sidah sangat sakit karena di jambak kuat oleh dina.
"Buka anjir!!"ucap dina geram.
Karena ara tidak membuka mulutnya, dina melepaskan cengkraman tangannya di rambut ara, ia mendorok tubuh kecil itu membuat ara terjatuh keras ke lantai.
Tangan mungil ara mencengkran dada kirinya yang sakit. Nafasnya mulai terengah engah, jantungnya berdegub dengan sangat kecang.
"Mati lo di situ!"ujar dina tersenyum sinis.
Dia tak merasa takut sama sekali dengan kondisi bocah malang tersebut. Dina dengan santainya berjalan pergi dari area dapur.
"I-ibuu.... D-dada ala c-cakitt"ucapnya pelan. Bibir mungilnya mengelurakan ringisan pelan. Sampai pada akhirnya suara ringisan itu terhenti dengan mata ara yang sudah tertutup rapat.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Lengkara Dewangga
Teen Fiction"Ara kan juga anak mama dan papa, kenapa ara berbeda?" *** "Mama ara mau sosis nya..." "Hai! Siapa yang nawarin kamu!" "Sosis itu untuk kedua anak saya!"desis mamanya. "T-tapi ara juga mau sosis"cicit ara. *** "Ara kalau cita cita nya apa?" "Cita ci...