13

1.2K 157 4
                                    











Ara berjalan menuju dapur, ia mendudukkan dirinya di kursi meja makan. Mata sipit ara menatap mbak asri yang tengah mencuci piring.

"Eh ada ara ganteng..."

"Kok udah bangun aja, ini masih jam 12 siang loh"ujar mbak diwa art di rumah ini juga.

"Ala lapel mbak cantik..."sahut ara menampilkan senyum manisnya.

Mbak diwa dengan gemas mencubit pipi chibby milik ara.

Mbak diwa selalu saja gemas melihat ara berbicara.

"Uluh uluh, anak ganteng mbak laper ya?"tanya mbak diwa yang di balas anggukkan oleh ara.

"Mbak mau ke depan nih, mau beli sabun"

"Ara mau ikut mbak diwa gak?"

"Di depan ada jualan batagor"

"Batagornya enak tau, ara mau coba gak?"tanya mbak diwa.

Ara menganggukkan kepalanya semangat."mau mau, ala mau mbak!"

Mbak diawa kegirangan, ia menatap mbak asri yang masih mencuci piring.

"Mbak, saya ajak ara ke depan ya. Sekalian beli batagor"ujar mbak diwa.

"Bawak lah, jangan pulang lama lama ya..."ucap mbak asri.

"Woke!"

"Ayo ara, kita beli batagor!"ajak mbak diwa menggandeng tangan mungil ara.





***






  Mbak diwa menutup pintu kamarnya, ia tersenyum melihat ara tengah menunggunya di depan pintu kamarnya.

"Mbak lama banget"ucap ara memanyunkan bibirnya.

Mbak diwa tertawa kecil melihat itu, ia mencubit gemas pipi chuby milik ara.

"Maaf ya anak mbak yang paling ganteng"

"Ayo, kita beli batagornya..."

Mbak diwa mengandeng tangan mungil milik ara.

Mereka berjalan melewati ruang tengah, dimana shani dan kedua anak kembarnya tengah bermain.

"Anti ala au beli es klim uga. Bole ndak mbak?"tanya ara mendongakkan kepalanya menatap wajah mbak diwa.

Shani menoleh menatap ke arah mbak diwa dan ara yang berjalan berlalu melwati ruang tengah.

Mata shani tak pernah lepas dari wajah lucu ara yang kegirangan saat di izinkan untuk membeli es krim.

Entah apa yang di fikirkan olehnya, shani rasa, ia sangat merindukan anak terakhirnya itu.

Tunggu?

Merindukannya?!

Tidak!

Shani menggelengkan kepalanya kuat, ia menepis dan membuang semua apa yang ia fikirkan tadi.














Segini dulu yah😃🙏🏻

Lengkara DewanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang