P A N D U A N P E M E S A N A N
P D FHalo ngab ku semua!!
Aku mau ngasih tau ke kalian kalau sekarang Novel Bocil dan Sweet Dreams ada versi pdf nya lohhh.
Bagi kalian yang belum punya buku nya karena mahal harganya🤫
Kalian bisa beli PDF nya ngab!!
Metode pembayaran harus menggunakan ShopeePay atau M-Bankking.
Jika kalian tetap ingin melakukan metode pembayaran COD. Kalian akan menerima File PDF setelah menerima box kosong yang akan di antar oleh kurir...
Kalau sudah menerima, kalian bisa chat admin shopee ACQixuan bahwasannya kalian sudah membayar paket nya.
Sebelum mengirimkan pesan, pastikan kalian sudang menge'klik pesanan sudah selesai ya...
Setelah nya File PDF akan di kirim ke Email kalian... :)
Terimakasih
Cek shopee aku ya!
Shopee: ACQixuan_09
Bocah kecil yang hari ini baru bertambah usia kini sedang berkaca di depan cermin dengan bantuan kursi meja rias.Ara, bocah itu kini tengah menata rapi rambutnya.
Kata mbak asri, jam tiga sore nanti, acara ulang tahun akan segera di mulai.
Ara ingin ikut meniup lilin dengan kedua abang nya.
"Ala cudah tampan..."ucap ara menunjukkan gigi opongnya di hadapan cermin.
Ara turun dari atas kursi, ia berjalan keluar menuju dapur menghampiri mbak asri yang masih berada di sana.
"Eh, ara mau kemana rapi rapi gini?"tanya mbak diwa.
Mbak asri yang mendengar itu menoleh menatap ke arah ara.
"Ara mau kemana nak?"
"Kok ganteng banget?"tanya mbak asri tersenyum lucu melihat bedak tebal yang memenuhi wajah ara.
"Ala mau tiup lili cama abang aldo dan bang zee"sahut ara polos.
Mbak asri meunturkan senyumannya, ia menoleh menatap ke arah diwa yang juga menatap ke arahnya.
"Em, ara mending sama bapak di depan"ucap mbak asri.
"Au ngepain?"tanya ara.
"Bapak tadi manggil ara"
"Gih sana samperin bapak"suruh mbak asri.
Ara menganggukan kepalanya patuh, kaki kecilnya melangkah meninggalkan area dapur.
"Mbak, itu gimana ara"
"Kalau tiba tiba ara ada di acara pesta, bisa bisa tuan gracio ngamuk"ujar mbak diwa.
Mbak asri masih terdiam, otaknya kembali berputar dimana malam kemarin saat gracio menghampiri dirinya.
Gracio memperingati dirinya agar menjaga ara supaya ara tidak terlihat oleh tamu tamunya hari ini.
"Nanti kamu tolong bawa ara ketaman komplek ya..."ucap mbak diwa.
Mbak diwa menggelengkan kepalanya."gak bisa mbak, saya harus nyiapin makanan untuk tamu tamu nanti.
Mbak asri menghela nafasnya kasar mendengar itu. Ia harus kembali memikirkan bagai mana dirinya bisa membawa ara.
***
Ara berjalan menhampiri pak tio yang sedang duduk di pos satpam rumah. Pak tio sedang berbincang bincang bersama pak ardi, satpam rumah ini.
"Bapak..."panggil ara.
Pak tio menoleh menatap ke arah ara."kenapa?"
"Bapak anggil ala ya?"tanya ara.
"Iya, sini duduk sama bapak..."ucap pak tio menyuruh ara mendekat pada dirinya.
Saat ingin mendekati pak tio, ara terjatuh akibat kaki mungilnya yang di jegal oleh Dina.
"Upss... Maaf, saya sengaja"ucap dina tertawa.
Ia berlenggang pergi meninggalkan ara yang sudah tersungkur di tanah.
Pak tio yang melihat hal itu ingin sekali dirinya menampar wajah tengil milik dina.
"Dasar gadis sialan. Anak sekecil ara pun masih saja dia jahati!"desis pak tio membantu ara untuk berdiri.
"Ya kayak gak tau aja dina itu gimana"sahut ardi.
"Ara gak papa kan?"tanya pak tio sembari tangannya menepuk nepuk pelan baju ara yang kotor.
Ara menggelengkan kepalanya."ndak papa"
Pak tio tersenyum tipis, ia mengelus lembut kepala ara. Ara anak yang pintar, walau memiliki keterbatasan, tio akui gracio sangat bodoh menyia nyikan anak sepintar ara.
***
Acara ulang tahun zee dan aldo sudah di mulai. Pesta ulang tahun tersebut terlaksanakan dengan sangat meriah.
Acara tiup lilin berlangsung dengan lancar. Kini para pesta tamu sedang memakan hidangan yang sidah di siap kan.
"Ibu... enapa ala ndak kelual?"
"Ala mau tiup lilin uga.."ucap ara lirih.
Bocah itu sudah tampak lesu, niatnya untuk meniup lilin bersam kedua bangnnya gagal.
Mbak asri mengurung dirinya dan ara di dalam kamar. Mbak asri tak mau ara sampai terlihat oleh rekan kerja majikannya.
Mbak asri tidak mau melihat ara yang nantinya akan di siksa oleh gracio.
"Ara dengerin ibu ya..."
"Ara tidak boleh kesana"ucap mbak asri memberi pengertian.
"Enapa ndak boleh?"
"Ala kan juga ulan tahun..."
"Ala uga mau tiup lilin kayak bang aldo dan bang zee"
"Enapa ala ndak boleh?"
"Ala kan juga anak mama dan papa"
"Kenapa ala belbeda?"ucap ara dengan lirih.
Ara sudah menangis membuat hati mbak asri berdenyut nyeri mendengar sumua ucapan dan pertanyaan yang bocah malang itu ucap kan.
Mbak asri menarik masuk tubuh kecil ara kedal pelukannya. Ara semakin menangis berada di pelukan mbak asri.
Mbak asri hanya mampu mengelus punggung ara denagan sayang. Ia berusaha menenangkan ara.
"Maaf ya nak, nanti kita tiup lilin sendiri saja ya..."batin mbak asri
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
Lengkara Dewangga
Teen Fiction"Ara kan juga anak mama dan papa, kenapa ara berbeda?" *** "Mama ara mau sosis nya..." "Hai! Siapa yang nawarin kamu!" "Sosis itu untuk kedua anak saya!"desis mamanya. "T-tapi ara juga mau sosis"cicit ara. *** "Ara kalau cita cita nya apa?" "Cita ci...