Maaf baru bisa up🙏🏻
Sebulan telah berlalu, ara sudah mulai masuk ke sekolah paud yang tak jauh dari rumah nya.
Awalnya ara merengek meminta untuk di masukan dengan sekolah paud di tempat aldo dan zee.
Tapi setelah mengetahui kalau chika juga bersekolah di paud yang sama dengan dirinya, ara tak lagi merengek.
Ia malah senang dan tangin libur bersekolah, ara sangat senang jika sudah bertemu dengan chika.
"Ala ayo sudah main main"ajak chika.
Ara menganggukan kepalanya,"chika bawa bekal?"
Chika menganggukan kepalanya."bawa dong, jadi kita bisa makan bareng"
"Yey, makan bekal bareng chika"ujar ara senang.
"Ala bawa bekal apa?"
"Ala di macakin ibu nasi goleng..."ujar ara menunjukkan isi bekalnya.
"Iiihh kita sama"ucap chika girang.
Kedua bocah itu memakan makanan mereka dengan lahap. Setelahnya chika mengajak ara menuju tukan serbu di depan sekolah paud mereka.
"Chika mau beli apa?"tanya ara.
Chika diam, ia masih memikirkan apa yang akan ia beli.
"Om om, coba ambil gelang yang itu om!"ujar chika menunjuk ke arah gelang bertali hitam dengan lition bergambarkan kucing.
"Ini berapa om?"tanya chika.
"3 rb dek"
"Aku mau dua om!"ujar chika memberikan uang sakunya pada penjual serbu itu.
"Ini gelangnya, terimakasih ya..."
Chika menganggukkan kepalanya."ayo ala..."
Chika mengandeng ara untuk mengajak ara masuk kembali kedalam kelas mereka.
"Itu buat apa?"tanya ara bingung.
"Sini tangan ala"ujar chika menarik tangan kanan ara.
"Nah, ini untuk ala..."ucap chika memasangkan gelang itu di tangan ara.
"Dan yang ini untuk chika"
Ara menatap gelang yang melingkar di tangan kanannya."enapa halus pakai ini?"
"Biar ala gak hilang. Chika gak mau ala hilang"
"Nanti kalau ala hilang chika temanan sama siapa?..."ujar chika memanyunkan bibirnya.
Ara tertawa gemas melihat chika, ia merangkul tubuh chika yang sedikit lebih pendek darinya.
"Ala ndak ilang, chika tenang aja"ucap ara.
"Oke, pokok nya ala gak boleh hilang. Kalau hilang chika marah sama ala"
***
Kini ara dan chika sudah pulang dari sekolahnya. Kedua bocah itu berjalan menuju rumah masing masing.
"Dada ala. Ala jalannya hati hati ya!"ucap chika melambaikan tangannya pada ara.
Ara membalas lambaian dari chika, ia berjalan menuju rumahnya yang tak jauh dari rumah chika.
Tak membutuhkan waktu yang lama, ara sampai di rumahnya. Ara berjalan masuk menuju dapur untuk menemui mbak asri.
"Ibu ala cudah pulang..."ucap ara.
Mbak asri yang tengah mengobrol dengan mbak diwa kompak menoleh ke arah ara.
"Iiihhh ara udah pulang, sini sini peluk mbak diwa..."ucap mbak diwa merentangkan tangannya.
Ara berlari mendekati mbak diwa, ia masuk kedalam pelukan wanita itu.
"Tau ndak mbak, tadi ala di kasih gelang ini cama chika..."ucap ara menunjukan gelang yang melingkar di tangannya.
"Owh ya, cantik banget gelangnya"
Ara menganggukkan kepalanya setuju."kata chika, bial ala ndak ilang. Jadi di kasih ini deh..."
Mbak diwa yang mendengar itu tertawa kecil."ada ada aja anak anak jaman sekarang"
"Ara mending ganti baju dulu sana"suruh mbak asri.
"Oke ibu..."
Ara berlari masuk menuju kamar belakang untuk mengganti pakaiannya.
***
Mbak asri menatap heran ke arah diwa yang tersenyum sendari tadi.
"Kenapa, senyum senyum aja dari tadi"tanya mbak asri.
"Mbak asri belum tau ya, kan nyonya shani ngajak kita liburan ke bali"
"Ahk seneng banget akhirnya bisa ngerasain kebali mbak!"ujar mbak diwa girang.
Mbak asri menggelengkan kepalanya saja melihat itu.
"Nanti aku mau ajak ara foto foto di pantai bali buat kenang kenangan"ujar mbak diwa.
Mbak asri menoleh."ara kan gak ikut"
"Lah kenapa gak ikut?"
"Pastinya gak ikut, kamu kayak gak tau aja..."ujar mbak asri.
"Iya sih..."
"Eh tapi kata nyonya shani semu orang yang ada di rumah ini wajib ikut!"ujar mbak diwa.
Mbak asri hanya diam tak tau harus mejawab apa, lagi pula kalau dirinya tak ikut liburan juga tidak apa apa.
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
Lengkara Dewangga
Teen Fiction"Ara kan juga anak mama dan papa, kenapa ara berbeda?" *** "Mama ara mau sosis nya..." "Hai! Siapa yang nawarin kamu!" "Sosis itu untuk kedua anak saya!"desis mamanya. "T-tapi ara juga mau sosis"cicit ara. *** "Ara kalau cita cita nya apa?" "Cita ci...