Ara menatap dari jauh kedua saudara kembarnya yang tengaha asik bermain mobil mobilan.Matanya berbinar melihat mainan keren tersebut.
Kakinya melangkah kecil menghampiri aldo dan juga zee yang berada di ruang tengah.
"Abang, obil nya kelen"ucap ara tersenyum lebar.
Zee menatap sekilas ke arah ara yang duduk tak jauh dari dirinya dan juga aldo.
Sedangkan aldo, ia tak memperdulikan keberadaan ara di sana.
Ia sibuk dengan mobil mobilan yang baru saja shani dan juga gracio belikan.
Tak ada sahutan dari kedua saudara kembarnya membuat ara hanya diam.
Matanya selalu menatap ke arah mobil mobilan yang di mainkan oleh kedua saudara kembarnya tersebut.
"Aku mau minum sebentar"ucap aldo.
Zee mendongak menatap ke arah aldo. Matanya menatap ke arah kepergian aldo menuju dapur.
Sekilas zee menatap malas ke arah ara yang masih saj terus menatap ke arah mobil mobilanya dengan aldo.
Zee melanjutkan mainnya tanpa memperdulikan ara yang ada di sana.
Ara menatap mobil mobilan milik aldo yang menganggur di sana.
Mata sipitnya menatap ke arah zee yang memunggungi nya.
Ara dengan perlahan meraih mobil mobilan tersebut. Matanya berbinar saat ia memegang mobilan itu.
Ia mengusap pelan mainan itu, senyumnya terpancar indah di sana.
"Antik, obil abang aldo antik anget"gumam ara pelan.
Betapa senangnya hati anak kecil ini saat memegang benda tersebut.
Sedari dulu, ia tak pernah memiliki mainan apa pun itu.
Ia hanya memperhatikan aldo dan juga zee yang selalu di berikan mainan oleh papa dan mama nya.
"Hei apa yang kau lakukan!!"
Ara tersentak kaget, ia dengan reflek menjatuhkan mainan itu ke lantai.
Ara menoleh ke arah aldo yang berjalan cepat menuju arah nya.
Zee menoleh menatap aldo yang mendorong ara membuat anak itu terhuyung ke belakang.
Aldo mengambil mainannya yang di jatuhkan oleh ara.
Zee menghampiri aldo, ia ikut menatap mainan milik aldo yang lecet karena di jatuhkan oleh ara.
"Kau merusak mainan ku!"pekik aldo marah.
Ara menggelengkan kepalanya kuat, ia ketakutan melihat wajah marah dari abangnya itu.
"Endak... ala tidak melusak..."cicitnya.
"Masih saja mengelak!!"
"Kau yang menjatuhkannya!"pekik aldo lagi.
"Tau, ganti mainan abang aku!"ujar zee ikut memarahi ara.
Ara, matanya sudah berkaca kaca, anak kecil itu sudah ingin mengeluarkan air matanya.
Ia sangat ketakutan melihat kedua kembarannya yang memarahinya habis habisan.
"Ayo ganti mainan ku!"triak aldo marah berjalan mendekati ara.
Ara menggelengkan kepalanya ketakutan, ia melangkahkan kakinya mundur saat aldo semakin dekat di hadapannya.
"Ganti, ini mainan mahal tau?!!"herdik nya lagi.
"A-ala ndak sengaja abang"lirih ara.
"M-maaf abang ala ndak lucak obilan abang..."cicitnya semakin ketakutan.
"Halah, kamu yang pegang mainan aku tadi!"
"Masih juga tidak mau mengaku"
"Dasar pembohong!!"pekik aldo keras.
Mbak asri yang mendengar keributan yang ada di ruang tengah. Ia segerah melangkahkan kakinya cepat.
"Eh ada apa ini?"ujar mbak asri.
Dina. Baby sisiternya zee dan aldo ikut menghampiri mereka.
Ia menatap kedua anak asunya yang sedang menghakimi ara.
"Lihat, mainan aku rusak gara gara dia!"ujar aldo menunjuk ke arah ara yang sudah tertunduk takut.
"Wah kurang ajar, sini biar kakak kasih dia hukuman!"ujar dina.
Mbak asri mencengkram pergelangan tangan dina saat ingin menghampiri ara.
Ia meringis kesakitan memegang tangannya yang di cengkram oleh mbak asri.
"Jangan macam macam kau dengan anak ku!"desis mbak asri menghempas pergelangan tangan dina kasar.
"Awsss!"ringis dina.
Mbak asri berjalan mendekati ara, memeluk tubuh ringkih anak balita tersebut.
"Ibu, ala tidak melucak obil abang aldo"
"Ala tidak cengaja ibu..."ujar ara lirih di dalam pelukannya.
"Sstt sudah jangan menangis"ucap mbak asri.
Mbak asri menatap ke arah aldo."den aldo, maaf ya... ara tidak sengaja"
"Nanti mainanya mbak ganti"ucap mbak asri.
"Awas aja kalau bohong, aku pukul kamu!"ujar aldo membuat ara memeluk mbak asri semakin erat.
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
Lengkara Dewangga
Teen Fiction"Ara kan juga anak mama dan papa, kenapa ara berbeda?" *** "Mama ara mau sosis nya..." "Hai! Siapa yang nawarin kamu!" "Sosis itu untuk kedua anak saya!"desis mamanya. "T-tapi ara juga mau sosis"cicit ara. *** "Ara kalau cita cita nya apa?" "Cita ci...