P A N D U A N P E M E S A N A N
P D FHalo ngab ku semua!!
Aku mau ngasih tau ke kalian kalau sekarang Novel Bocil dan Sweet Dreams ada versi pdf nya lohhh.
Bagi kalian yang belum punya buku nya karena mahal harganya🤫
Kalian bisa beli PDF nya ngab!!
Metode pembayaran harus menggunakan ShopeePay atau M-Bankking.
Jika kalian tetap ingin melakukan metode pembayaran COD. Kalian akan menerima File PDF setelah menerima box kosong yang akan di antar oleh kurir...
Kalau sudah menerima, kalian bisa chat admin shopee ACQixuan bahwasannya kalian sudah membayar paket nya.
Sebelum mengirimkan pesan, pastikan kalian sudang menge'klik pesanan sudah selesai ya...
Setelah nya File PDF akan di kirim ke Email kalian... :)
Terimakasih
Cek shopee aku ya!
Mumpung lagi promo nih!!
Shopee: ACQixuan_09
Saat gracio sudah keluar dari dalam kamar mandi. Mbak asri langsung berlari cepat memasukin kamar kandi itu di ikuti dengan pak tio.Mbak asri menangis histeris melihat kondisi ara. Ia memeluk tu dingin ara, ia menguncang guncang tubuh mungil ara untu bangun.
Apakah ini akhir dari kehidupan ara?.batin mbak asri.
***
Mbak asri berjalam mondar mandir di ruang ICU. Ia sedari tadi menangis takut kehilangan ara.
Walaupun ara bukan anak kandungnya, mbak asri sudah menganggap ara seperti anaknya sendiri.
"Duduk tenang, ara anak kuat..."
"Dia bakalan baik baik saja"ucap pak tio.
"Gimana mau tenang, dokter mengatakan nyawa ara di ujung tanduk!"
"Aku tidak mau kehilangan ara!"ucap mbak asri di sela tangisannya.
"Aku juga tak ingin kehilangan ara"
"Bukan hanya kamu saja!"ujar pak tio frustasi.
Mbak asri diam, ia mendudukkan dirinya di samping pak tio.
Di dalam ruang ICU, perawat menyiapkan alat kejud jantung. Jantung ara semakin lama semakin melemah.
Dokter mulai menempelkan kejud jantung di dada ara.
Percobaan pertama tidak berhasil, dokter kembali mencoba menempelkan kejud jantung itu ke dada ara.
Lagi lagi tak ada perubahan, sang dokter mendesah lirih.
"Tambahkan volt nya.."
Perawat itu mengangguk, ia menambah volt kejud jantung itu.
Dokter kembali menempelkan kejud jantungnya pada dada ara.
Hening sejenak saat dokter mengangkat alat kejud jantung itu.
"Jantungnya sudah kembali normal dokter!"ucap salah satu perawat.
Sangdokter bernafas legah, ia mengucapkan puji syukur kepada tuhannya.
"Tolong pindahkan ke ruang rawat inap"ucap dokter tersebut yang di balas anggukkan oleh perawat.
***
Mbak asri menggengam tangan mungil ara, ia sangat bersyukur sekali, lagi lagi tuhan kembali menyelamatkan nyawa ara.
"Ini makan dulu"ucap pak tio membawa dua box makanan untuk mereka berdua.
"Oh ya, nanti kita harus pulang"lanjut pak tio.
Mbak asri menoleh menatap ke arah tio."apa maksud kamu?"
"Liat, ara lagi sakit. Bahkan dia belum sadarkan diri"
"Masa iya ara di tinggal"ucap protes mbak asri.
Pak tio menghela nafasnya."mau bagaimana lagi, kita berkerja di sana"
"Tidak boleh pergi sembarangan seperti ini"
"Ya, aku tau ara belum sadar. Tapi mau bagaimana lagi?"ujar pak tio.
Mbak asri yang mendengar itu menghela nafasnya. Benar apa yang di katakan oleh pak tio.
Jika dirinya terus terusan begini, bisa bisa dirinya di pecat.
"Nanti jam 8 malam, kiata kesini lagi"
"Lalu besok jam 4 pagi kita balik kerumah lagi"jelas pak tio.
Mbak asri hanya diam, ia tak tau harus mengucapkan apa.
***
Ke esokan harinya. Chik si gadis kecil memiliki paras yang imit dan juga cantik tengah duduk sembari memegang bola.
Gadis kecil itu tengah menunggu teman barunya untuk bermain bola bersama.
Kemarin, sebelum pulang. Kedua bocah itu berjanji akan bermain lagi di sini.
Namun sayangnya, ara tidak kunjung datang. Chika sudah menunggu hampir sejam lebih di sini.
"Ala kemana sih!"
"Katanya mau main bola bareng, tapi kok gak dateng dateng"ujar chika kesal.
"Apa ala marah sama aku ya?"gumam chika.
"Tapi aku gak ada buat salah kok..."ujar chika memanyunkan bibirnya.
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
Lengkara Dewangga
Teen Fiction"Ara kan juga anak mama dan papa, kenapa ara berbeda?" *** "Mama ara mau sosis nya..." "Hai! Siapa yang nawarin kamu!" "Sosis itu untuk kedua anak saya!"desis mamanya. "T-tapi ara juga mau sosis"cicit ara. *** "Ara kalau cita cita nya apa?" "Cita ci...